Mohon tunggu...
Surobledhek
Surobledhek Mohon Tunggu... Guru - Cukup ini saja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Memberi tak harap kembali

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Merdeka Belajar, Mungkinkah Model PBM Kembali ke Zaman Bahari?

12 Februari 2020   20:50 Diperbarui: 13 Februari 2020   14:27 725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini sumber belajar tak lagi tergantung pada buku paket siswa. Dengan mudahnya akses internet sekolah, baik guru maupun siswa dapat menggunakan layanan internet semaksimal mungkin mendapatkan sumber informasi.

Sehingga peran guru yang menjadi fasilitator PBM dalam kelas menjadi 100% dapat terlaksana. Membiarkan siswa aktif menggali informasi, saling bersinergi dalam kelompok-kelompok belajar di kelas adalah bentuk manifestasi dari merdeka belajar.

Sementara guru tak lagi takut target kurikulum tidak tercapai. Daya serap menjadi signifikan untuk dikuatkan. Seletahnya retensi dan remidial bagi siswa yang mengalami kendala belajar lebih bisa ditangani. Walau tetap saja guru harus mengacu pada silabus, program tahunan, program semester, dan RPP yang telah dibuat. Cuma bedanya guru tak lagi takut akan nilai Ujian Nasional yang rendah.

Jika dengan Merdeka Belajar tak juga menjadikan guru mampu melakukan inovatif dan kreatif ketika berada di dalam kelas maka guru tersebut perlu mendapat bimbingan lagi, baik dari kepala sekolah dan pengawas sekolah.

Jangan sampai model pembelajaran CBSA ala plesetan ada di dalam kelas lagi. Bisa saja model pembelajaran langsung berupa ceramah diberikan untuk memberikan pengarahan apa yang akan dikerjakan ketika PBM berlangsung. Setelahnya model pembelajaran kelompok guna menggugah semangat siswa mengkaji materi pelajaran yang ada.

Ketika kondisi kelas sudah kondusif dan PBM mampu terlaksana dengan baik, guru tinggal memgarahkan model pembelajaran apa yang tepat sesuai materi yang sendang dipelajari. Mau model pembelajaran berbasis masalah, model pembelajaran berbasis penemuan, atau model pembelajaran berbasis proyek. Guru merdeka melaksakan semuanya di depan kelas.

Terakhir, ujung dari seluruh PBM yang dilaksanakan dengan kreatifitas da inovasi yang maksimal oleh guru tetap saja adalah prestasi siswa. Jangan sampai melupakan gol PBM yang sedang dilaksanakan. Siswa yang berprestasi dan bermartabat, adalah kunci sukses pendidikan saat ini.

Kalau siswa diminta belajar keras, pun harusnya guru juga meluangkan waktu untuk belajar lebih keras, meningkatlan kompetensi dirinya dengan memahirkan keterampilan pedagogiknya dan menguasai materi ajar.

Bravo model pembelajaran bahari, jangan sampai terulang lagi. Merdeka belajar. Ayo guru, kita bisa.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun