"Ride your pace,"bisik istri saat saya mendekatinya di pembatas garis start.
"Aman!", saya mengangkat kedua jempol. Ia tersenyum.
"Jangan lupa minta foto panitia," sang istri mengingatkan saya tentang sesi foto yang dilakukan panitia beberapa saat sebelum lomba.
"Oke." Saya balas tersenyum.
Tepat pukul 05.00, Pejabat Gubernur Jawa Barat, Pak Bey Machmudin mengibarkan bendera start. 202 peserta Cycling de Jabar 2024 meninggalkan halaman pendopo Walikota  Cirebon. Kami berpacu membelah kesunyian pagi hingga memasuki gapura Kabupaten Kuningan.
Para peserta kemudian dipandu menuju waduk Darmo sebagai titik start race. Tepat pukul 09.00 flag off race dimulai. Saya keluar dari lokasi waduk dalam rombongan master B keheranan melihat para peserta yang sudah saling menyalip.
Pada titik spint zone di kilometre 61,5, sudah  tidak ada lagi pembalap dalam rombongan besar. Tiap pembalap beradu kecepatan di sini. Sepuluh kilometer kemudian kami harus menaklukan zona King of Mountain (KOM) sepanjang kurang lebih 5 kilometer.
Selepas KOM saya benar benar berjuang dengan power, otak dan semangat. Jalan raya Ciamis yang naik turun adalah factor determinan. Bingung harus menggunakan setelah gear yang mana. Sebentar menanjak, lalu tiba tiba menurun meliuk. Kemudian menanjak lagi. Sekarang hanya rimbun pepohonan dan segar udara yang membuat saya bertahan.
Feeding zone KM 106 benar-benar saya gunakan untuk beristirahat dan makan. Para peserta elit tidak menggunakan pos ini untuk berhenti. Mereka terus melaju ke garis finish. Di pendopo Bupati Ciamis ini kami sempat berpose bersama Sekda Kabupaten Ciamis, bahkan melakukan sesi wawancara dengan awak media.