Kaki Guruh siap melangkah memasuki gelas kaca saat hanya tersisa jari-jarinya di dinding matrix.
Ketaksaan meliputi Guruh.
Yang tersisa kini hanya dirinya dan Cindy.
Sampai akhirnya sebuah kejadian melintas dengan cepat pada dinding gelas.
Terang....gelap....terang....gelap.....
Wajah Menik dan Suaminya muncul di hadapan Guruh.
"Kamu sekarang jadi aneh. Sepertinya kamu tidak perlu terlalu banyak berbincang dengan Guruh."
"Hah? Apa kamu sudah tidak waras? Guruh adikmu. Adikku juga. Adik kita. Tidak pantas kamu berbicara seperti itu."
"Itu bukan berarti kita mendengar semua kata-katanya. Dia sekarang terlihat seperti orang aneh. Dia menghapus akun facebook-nya. Dia menghapus instagram-nya. Dia membuang aplikasi whattsapp dari tilpun genggamnya. Hidupnya sudah seperti orang di masa sebelum tilpun ditemukan."
"Kalau itu keberatanmu, aku memilih percaya padanya seratus persen."
Seketika. Fragmen itu memudar.