"Kenapa?"
"Karena satu-satunya uang adalah uang digital itu. Bank sentral yang mengeluarkannya. Mendistribusikannya. Juga mengatur siapa pemegangnya. Hanya mereka yang memiliki identitas digital yang dapat memilikinya"
"Yang tidak punya?"
"Akan terbuang dari sistem."
"Jadi akan ada dua masyarakat?"
"Dua dunia, Mbak."
Menik terdiam. Tidak pernah dibayangkannya ia akan digiring masuk dalam logika Guruh. Logika yang menempatkannya pada posisi orang aneh. Jika bukan teknofobia.
"Mbak tidak perlu percaya apa yang aku ucapkan. Lakukan saja pengecekan ulang informasi. Silahkan dilihat filenya."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H