Mohon tunggu...
Rooy John
Rooy John Mohon Tunggu... Administrasi - Cuma Orang Biasa

God gave me a pair of wings Love and Knowledge With both, I would fly back home to Him

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bumi Ini Cakram Datar, Bukan Model Bulat Bola

28 Februari 2022   17:15 Diperbarui: 28 Februari 2022   17:18 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bu, bumi itu bulat lho. Ilmu pengetahuan membuktikan itu. Nanti Ibu dan semua ibu-ibu RT dibilang melawan ilmu pengetahuan," suara Guru Bisma terdengar meragu.

"Buktikanlah, Pak. Kalau bumi bulat," Bu Sri menggoda.

Guru Bisma memandang istrinya dengan serius. Takut jika istrinya terkena doktrin kelompok tertentu yang membahayakan. "Hmmm....kalau Ibu pergi ke tepi pantai dan memandang ke tengah laut, mungkin kalau beruntung akan tampak sebuah titik, yang setengah jam kemudian makin jelas bentuknya, dan satu jam kemudian melihat kapal niaga raksasa. Itu terjadi karena bentuk kurvatur atau lengkungan bumi kita. Itu buktinya bahwa bumi kita ini berbentuk bola," jawab Guru Bisma mantap.

"Bukan, Pak,"Bu Sri tersenyum. Itu namanya perspektif. Sebuah benda di kejauhan akan terlihat seperti titik. Semakin dekat semakin terlihat. Jika Bapak tidak melihat dengan mata telanjang, tetapi dengan teleskop, benda titik itu akan terlihat jelas sebagai kapal. Bumi tidak berbentuk bola. Bumi berbentuk cakram yang datar, Pak."

Sekarang Guru Bisma merasa terpojok. Ia berdiri, menggulung  kain sarungnya sedikit dan meraih kopi dari meja makan. Kembali ia datang menghampiri istrinya. "Jika bumi datar, bagaimana Colombus bisa berlayar dari Spanyol ke Amerika dan kembali lagi ke Spanyol?."Guru Bisma menyelidiki.

"Karena bumi datar ini berbentuk cakram. Sebuah lingkaran flat. Kalau kita terbang dari Jogja ke arah timur maka kita akan menemui Bali, Papua, Kepulauan Hawai, Amerika, Afrika, India, Jakarta, kembali lagi ke Jogja. Itu karena bumi adalah lingkaran cakram datar, "Bu Sri menjawab tenang.

"Kalau bumi berbentuk cakram begitu, dimana arah timur, barat, selatan dan utara?,"Guru Bisma menantang.

"Posisi utara bumi, ada ditengah. Di kutub utara. Jadi kutub utara adalah pusat cakram bumi. Kutub selatan ada di tepi cakram. Kutub selatan adalah gunung es yang melingkari seluruh bumi. Barat dan timur adalah posisi dari mana terbit dan terbenam matahari," jawab Bu Sri santai.

"Kalau utara di tengah dan selatan di tepi cakram bumi, bagaimana matahari terbit dan terbenam di bumi?,"Guru Bisma semakin ragu.

"Terbit dan tenggelam matahari dan bulan persis seperti peristiwa kapal yang kita lihat di tepi laut. Hanya soal perspektif. Dalam matriks perspektif kita mengenal konvergent dan difergent.  Horizon adalah batas pandang. Saat matahari terlihat di batas pandang kita akan menyebutnya hadir, muncul atau terbit. Saat ia berada sejajar maka ia terlihat di atas kita. Itu puncak kovergent. Matahari akan terus bergerak hinggi hilang di horizon kita. Kita menyebutnya ternggelam, terbenam, atau apa saja.

Pada saat matahari tiba di batas horizon kita dan tenggelam, ia sebenarnya bergerak pada ruang matrik pengamat lain atau difergent. Begitu seterusnya matahari bergerak di bumi kita,"jawab Bu Sri mantap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun