Mohon tunggu...
Rooy John
Rooy John Mohon Tunggu... Administrasi - Cuma Orang Biasa

God gave me a pair of wings Love and Knowledge With both, I would fly back home to Him

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bumi Ini Cakram Datar, Bukan Model Bulat Bola

28 Februari 2022   17:15 Diperbarui: 28 Februari 2022   17:18 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kalau bumi berbentuk bola, kenapa kita tidak jatuh. Padahal letak Indonesia di bagian bawah bola bumi," Bu Sri menangkis.

"Itu karena gravitasi, Bu. Gravitasi itu gaya tarik bumi. Seperti magnetlah."

"Kalau gravitasi seperti magnet, mengapa air laut tidak tumpah ke angkasa?"

"Maksudnya?,"Guru Bisma menghentikan makan. Ia mulai was-was terhadap jawabannya sendiri.

"Magnet kan tidak bisa menarik benda selain besi, Pak. Air laut tidak bisa ditarik magnet. Cobalah Bapak buktikan sendiri. Taruh air laut di Waskom. Letakan magnet di atasnya. Ada gak air laut yang melekat di magnet?"

Guru Bisma terdiam.

Bu Sri menatap suaminya sambil mengunyah tempe goreng di mulutnya.

Pembicaraan tentang bumi datar selesai di meja makan. Guru Bisma dan Bu Sri menyelesaikan makan. Setelahnya keduanya saling membantu membersihkan piring makan, sendok, garpu dan gelas. Demikian juga keduanya merapikan meja makan. Saat ketiga anaknya tidak datang berkunjung membawa keluarga mereka, rumah itu tetap sepi kecuali oleh aktivitas Guru Bisma dan Bu Sri.

Begitulah takdir orang tua. Melahirkan anak anak. Membesarkan anak-anak dan menyekolahkan mereka. Setelah mereka bekerja dan berkeluarga, mereka akan meninggalkan orang tua dan ikut keluarga mereka masing masing. Rumah akan ramai pada saat hari perayaan. Setelahnya sepi kembali.

Horizon mechanism paradigm.

Biasanya setelah makan malam, Guru Bisma akan keluar duduk di teras rumah, sambil memandang langit malam. Tetapi tidak malam ini. Ia memilih menemani istrinya di depan TV.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun