"Kalau bumi berbentuk bola, kenapa kita tidak jatuh. Padahal letak Indonesia di bagian bawah bola bumi," Bu Sri menangkis.
"Itu karena gravitasi, Bu. Gravitasi itu gaya tarik bumi. Seperti magnetlah."
"Kalau gravitasi seperti magnet, mengapa air laut tidak tumpah ke angkasa?"
"Maksudnya?,"Guru Bisma menghentikan makan. Ia mulai was-was terhadap jawabannya sendiri.
"Magnet kan tidak bisa menarik benda selain besi, Pak. Air laut tidak bisa ditarik magnet. Cobalah Bapak buktikan sendiri. Taruh air laut di Waskom. Letakan magnet di atasnya. Ada gak air laut yang melekat di magnet?"
Guru Bisma terdiam.
Bu Sri menatap suaminya sambil mengunyah tempe goreng di mulutnya.
Pembicaraan tentang bumi datar selesai di meja makan. Guru Bisma dan Bu Sri menyelesaikan makan. Setelahnya keduanya saling membantu membersihkan piring makan, sendok, garpu dan gelas. Demikian juga keduanya merapikan meja makan. Saat ketiga anaknya tidak datang berkunjung membawa keluarga mereka, rumah itu tetap sepi kecuali oleh aktivitas Guru Bisma dan Bu Sri.
Begitulah takdir orang tua. Melahirkan anak anak. Membesarkan anak-anak dan menyekolahkan mereka. Setelah mereka bekerja dan berkeluarga, mereka akan meninggalkan orang tua dan ikut keluarga mereka masing masing. Rumah akan ramai pada saat hari perayaan. Setelahnya sepi kembali.
Horizon mechanism paradigm.
Biasanya setelah makan malam, Guru Bisma akan keluar duduk di teras rumah, sambil memandang langit malam. Tetapi tidak malam ini. Ia memilih menemani istrinya di depan TV.