Mohon tunggu...
Ronyus Sihite
Ronyus Sihite Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Jalanan

Kunjungi blog saya www.medanupdate.com

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Pencoblosan Serentak Pertama dan Lahirnya Pahlawan Demokrasi

25 April 2019   21:44 Diperbarui: 25 April 2019   23:59 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu petugas bawaslu bilang, tidak bisa, karena aturannya kita harus antri, tidak enak sama yang lain, tapi mohon bersabar ya, jika nanti ada yang kosong antrian, akan kami panggil. Saya menilai, mereka ini bekerja tidak bisa di intimidasi, mereka bekerja sesuai aturan yang sudah diterapkan. 

Tidak lama semua pencoblosan telah usai, banyak berita bahwa banyak korban KPPS meninggal dunia, ratusan korban KPPS meninggal karena kelelahan membawa kotak suara karena medannya suatu daerah ada yang sulit, menghitung suara, dan menjaga kotak suara dari hal-hal yang tidak diinginkan. Saya sontak teringat pembicaraan petugas KPPS di TPS tadi siang, bahwa mereka benar-benar sangat bekerja keras dan kelelahan. 

Untuk siapa mereka berkorban? untuk siapa mereka mengorbankan pikiran, waktu dan tenaga. Tidak lain, mereka mengorbankan nyawa demi menjaga demokrasi di Indonesia tetap terjaga, mereka pantas di sebut Pahlawan Demokrasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun