Mohon tunggu...
Imam Sahroni Darmawan
Imam Sahroni Darmawan Mohon Tunggu... Lainnya - Pendamping Lokal Desa/ Kemendesa PDTT

Saya seorang individu yang penuh semangat dan kreativitas, selalu siap untuk mengeksplorasi dunia dengan rasa ingin tahu yang tinggi. Saya percaya bahwa kehidupan adalah petualangan yang tak terbatas, dan saya berusaha untuk terus mengembangkan diri dan memperluas batas-batas saya. Ketika berhadapan dengan tantangan, saya memiliki sikap yang positif dan tekad yang kuat untuk mencapai tujuan yang saya tetapkan. Saya percaya bahwa setiap rintangan adalah peluang untuk belajar dan tumbuh. Saya adalah seorang pemecah masalah yang kreatif, suka berpikir di luar kotak, dan mencari solusi inovatif dalam setiap situasi. Selain itu, saya memiliki keterampilan komunikasi yang baik dan kemampuan untuk beradaptasi dengan berbagai situasi dan lingkungan. Saya menikmati berinteraksi dengan orang-orang baru dan belajar dari perspektif mereka. Saya juga pandai bekerja dalam tim dan memiliki kemampuan kepemimpinan yang memungkinkan saya untuk menginspirasi dan memotivasi orang lain menuju kesuksesan bersama. Saya adalah pribadi yang berkomitmen terhadap pertumbuhan pribadi dan profesional. Saya senang terlibat dalam kesempatan belajar baru dan terus meningkatkan keterampilan saya. Saya percaya bahwa dengan pengetahuan dan pengalaman yang terus berkembang, saya dapat memberikan kontribusi yang signifikan dan memberikan dampak positif bagi dunia di sekitar saya. Secara keseluruhan, saya adalah seseorang yang bersemangat, kreatif, dan adaptif. Saya memiliki minat yang luas, keinginan untuk terus belajar, dan tekad untuk mencapai keberhasilan. Saya siap untuk menghadapi tantangan baru dan mengeksplorasi potensi terbaik saya untuk menciptakan perubahan yang berarti.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Penundaan Penghapusan Status Tenaga Honorer hingga Desember 2024

11 September 2023   09:03 Diperbarui: 11 September 2023   10:47 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta - Wakil Ketua Komisi II DPR, Syamsurizal, menegaskan bahwa penghapusan status tenaga honorer harus ditunda hingga Desember 2024. Menurutnya, pemerintah dan DPR sama-sama bertujuan untuk menghindari Pemberhentian Kerja (PHK) massal.*

"Pokoknya, kita berusaha untuk menghindari PHK massal," kata Syamsurizal seusai rapat dengan pemerintah mengenai RUU Aparatur Sipil Negara, di Gedung DPR, Jakarta, pada Senin (28/8/2023).

Nasib tenaga honorer yang diperkirakan mencapai 2,3 juta orang di seluruh Indonesia menjadi sorotan utama dalam pembahasan RUU ASN. Pembahasan RUU ini bersinergi dengan tenggat waktu penghapusan status tenaga honorer yang akan dilakukan oleh pemerintah pada 28 November 2023.

Pemerintah telah menyatakan komitmen untuk melindungi nasib jutaan tenaga honorer ini. Salah satu solusi yang dipertimbangkan adalah mengangkat mereka menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja. Klausul ini diatur dalam Pasal 131 A RUU ASN.

Dalam pasal tersebut, pemerintah dan DPR berusaha untuk merestrukturisasi pegawai non-ASN dengan batas waktu maksimal hingga Desember 2024.

"Kami akan menguatkan langkah ini melalui satu pasal yang memberikan kami waktu hingga Desember 2024," tambahnya.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Abdullah Azwar Anas, menjelaskan alasan di balik penundaan penghapusan tenaga honorer pada tahun ini.

Seperti yang telah diberitakan, tenggat waktu penghapusan tenaga honorer pada 28 November 2023 sesuai dengan Surat Edaran (SE) Menteri PANRB bernomor B/185/M.SM.02.03/2022.

Anas mengungkapkan bahwa penundaan ini berkaitan dengan pola rekrutmen pegawai, terutama di pemerintahan daerah atau pemda yang belum sepenuhnya berkualitas. Hal ini berkaitan dengan adanya siklus rekrutmen yang kurang efisien.

"Rekrutmen ASN yang kurang berkualitas, penempatan honorer yang kurang tepat, seperti honorer yang masuk melalui jaringan politik, telah merusak profesionalisme birokrasi kita," kata Anas dalam acara Town Hall Meeting BRIN, Jakarta, seperti dikutip pada Senin (11/9/2023).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun