Bagi saya, 3 golongan yang ada diatas memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lain. Adanya golongan pertama menurut pengamatan saya disebabkan karena kecintaan yang berlebihan terhadap yang namanya harta. Harta dianggap sebuah pemuas batiniah, tujuan akhir, serta dianggap sebagai hal satu-satunya bahkan menjadi hal utama supaya bisa mendapatkan kebahagiaan. Untuk golongan yang kedua, hemat saya adanya pandangan yang demikian, disebabkan karena kesalahan dalam memandang kehidupan dunia. Mereka, menganggap bahwa dunia adalah tempat yang buruk, apapun yang ada didalamnya dianggap mengarahkan kedalam hal yang negatif. Mereka, menafikkan bahwa tidak semua nafsu = buruk. Dan mengejar materi dalam rangka meraih kebahagiaan adalah menjadi fitrah dasar dari manusia.
Dan itu, tidak menjadi persoalan asalkan dijalankan dengan seimbang. Sedangkan, golongan yang ketiga adalah golongan orang yang cinta akan masa depan akhirat. Mereka, tidak menganggap dunia = keburukan. Apapun yang ada didunia yang berwujud materi. Mereka gunakan untuk membangun masa depan yang layak dikemudian hari.
Hikmahnya :
Jikalau, diberikan pertanyaan. Mau, memilih manakah kita dari 3 golongan diatas? Semuanya bergantung kepada diri kita. Apakah kita menginginkan kehidupan bergelimang harta, berfoya-foya sampai akhir hayat hidup nanti terus-terusan begitu sampai menjadi orang yang bergelimang kekayaan. Ataukah kita memilih hidup yang itu jauh dari kemewahan kehidupan dunia? Meninggalkan hal-hal yang kita anggap fana. Hidup dalam kepapahan dan tinggal apa adanya karena kita menganggap hidup yang seperti ini adalah mulia karena tidak membiarkan nafsu kita berkeliaran layaknya manusia yang tidak berakal.
Ataukah justru, kita memilih kehidupan yang itu berjalan secara seimbang ? Mengejar harta untuk melakukan perubahan, mengerjar harta untuk memberikan kepada sesama yang membutuhkan, mengejar harta untuk mencari kebermaknaan dalam hidup, bukan hanya untuk memuaskan nafsu pribadi.Yang pasti, kita harus sadar bahwa dunia bukan satu-satunya alam yang akan kita tinggali, masih ada alam-alam berikutnya yang menanti diri ini. Sebagai seseorang yang bertuhan sudah sewajarnya kita tancapkan ingatan kita dan jaga komitmen ini menjadi sebuah prinsip kehidupan kita dalam menjalankan kehidupan sehari-hari bahwa dunia adalah jalan bukan sebagai sebuah tujuan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H