Indeks Pengembangan Manusia (IPM), adalah ukuran harapan hidup, tingkat pendidikan dan hidup layak penduduk suatu negara. IPM, mengindikasikan sejauh mana pembangunan di negara tersebut berhasil meningkatkan kualitas penduduknya. IPM Indonesia berada pada ranking 124 dari 174 negara di dunia. Posisi ini, berada dibawah IPM Singapore, Brunei Darusalam, Malaysia, Thailand dan Filipina (Tabel 3). Dengan kata lain, penduduk Singapore, Brunei, Malaysia dan Thailand relatif lebih berkualitas dibanding penduduk Indonesia. IPM Indonesia berada diatas IPM Vietnam, Laos dan Kamboja.
Menurut Menteri PPN/Ketua Bappenas (2014), pendidikan pekerja Indonesia usia ≥ 25 tahun adalah rata-rata 5,8 tahun (setara dengan kelas 6 SD). Masih berada dibawah, Filipina 8,9 tahun (setara kelas 3 SMP), Malaysia dengan rata-rata 9,5 tahun (setara hampir SMA kelas 1) , dan Thailand 10,1 tahun (setara SMA kelas 1). Rata-rata pendidikan pekerja Singapore tentu jauh lebih tinggi lagi.
Posisi Relatif Sumatera Utara di Indonesia
Sumatera Utara dengan jumlah penduduk ke-empat di Indonesia, memiliki 28 Universitas, 79 Sekolah Tinggi, 69 akademi, 10 politeknik dan tiga institut (Tabel 4).
Namun menurut Kementerian Pendidikan Nasional (2015), dari 18 Universitas di Indonesia yang terakreditasi A, tidak satu pun berada di Sumatera Utara (Lihat Tabel 5). Sebagaimana disebutkan sebelumnya bahwa peringkat universitas suatu negara atau suatu daerah dapat dipakai sebagai indikator daya saing, walau bukan satu-satunya indikator. Dalam hubungan ini, daya siang Sumatera Utara di kancah nasional tidaklah terlalu menggembirakan.
Indikator daya saing lainnya sebagaimana juga diuraikan dalam konteks Indonesia-ASEAN juga coba dibandingkan dalam konteks Sumatera Utara-Indonesia. Menurut BPS (2011), IPM (Indeks Pengembangan Manusia), di Sumatera Utara, merupakan urutan kedelapan dari 33 Provinsi yang ada di Indonesia. Peringkat pertama adalah DKI Jaya dengan IPM 77, dan urutan terakhir adalah Papua dengan IPM sebesar 65,36. Tabel 6, menguraikan peringkat IPM 10 besar tahun 2011.
Menurut Litbang Kompas (2013), peringkat daya saing Sumatera Utara berada pada posisi 10 besar dari 33 provinsi se Indonesia (Lihat Tabel 7).
Pertumbuhan ekonomi menunjukkan seberapa meningkatnya perekonomian suatu wilayah dibanding tahun sebelumnya. Dalam hal ini Sumatera Utara lebih tinggi dibandingkan dengan Sumatera secara keseluruhan maupun Indonesia. Perekonomian Sumatera Utara pada tahun 2013 tumbuh sebesar 6,01% , tertinggi di Pulau Sumatera, secara relatif lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yang “hanya” 5,78%, namun masih kalah dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata di Pulau Jawa (6,14%) dan juga Sulawesi (7,84%) (Tabel 8).
Angkatan kerja yang merupakan salah satu faktor produksi dan juga pemain utama dalam pasar bebas. Menurut BPS Sumatera Utara (2014), angkata kerja di Sumatera Utara yang berumur 15 tahun keatas, mayoritas (57,28%) berpendidikan SMP ke bawah. Selebihnya (42,72%) berpendidikan SMTA , Diploma dan Universitas (Tabel 9).
Posisi Relatif Bonapasogit[2] di Sumatera Utara
Dalam kesempatan ini, untuk melihat posisi relatif Bonapasogit, digunakan Indeks Pengembangan Manusia (IPM)[[3], dan tingkat PDRB per kapita. Walau belum sepenuhnya lengkap, namun cukup untuk melihat posisi relatif.