Mohon tunggu...
Ronsen Pasaribu
Ronsen Pasaribu Mohon Tunggu... PNS -

Dalam hal mengabdi demi ibu pertiwi, tak pernah berpikir untuk berhenti.

Selanjutnya

Tutup

Money

Pasar Bebas Asean: Sudah Siapkah Bona Pasogit Menghadapinya?

17 April 2016   15:05 Diperbarui: 17 April 2016   15:24 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indeks Pengembangan Manusia (IPM), adalah ukuran harapan hidup, tingkat pendidikan  dan hidup layak penduduk suatu negara.  IPM, mengindikasikan sejauh mana pembangunan di negara tersebut berhasil meningkatkan kualitas penduduknya.  IPM Indonesia  berada pada ranking 124 dari 174 negara di dunia. Posisi ini, berada dibawah IPM Singapore, Brunei Darusalam, Malaysia, Thailand dan Filipina (Tabel 3). Dengan kata lain, penduduk Singapore, Brunei, Malaysia dan Thailand relatif lebih berkualitas dibanding penduduk Indonesia. IPM Indonesia berada diatas IPM Vietnam, Laos  dan Kamboja. 

Menurut Menteri PPN/Ketua Bappenas (2014), pendidikan pekerja Indonesia usia ≥ 25 tahun adalah rata-rata 5,8 tahun (setara dengan kelas 6 SD).  Masih berada dibawah, Filipina 8,9 tahun (setara kelas 3 SMP), Malaysia dengan rata-rata 9,5 tahun (setara hampir SMA kelas 1) , dan Thailand 10,1 tahun (setara SMA kelas 1).   Rata-rata pendidikan pekerja Singapore tentu jauh lebih tinggi lagi.

Posisi  Relatif Sumatera Utara di Indonesia

Sumatera Utara dengan jumlah penduduk ke-empat di Indonesia, memiliki 28 Universitas, 79 Sekolah Tinggi, 69 akademi, 10 politeknik dan tiga institut (Tabel 4).

Namun menurut Kementerian Pendidikan Nasional (2015), dari 18 Universitas di Indonesia yang terakreditasi A, tidak satu pun berada di Sumatera Utara (Lihat Tabel 5).  Sebagaimana disebutkan sebelumnya bahwa peringkat universitas suatu negara atau suatu daerah dapat dipakai sebagai indikator daya saing, walau bukan satu-satunya indikator.  Dalam hubungan ini,  daya siang Sumatera Utara di kancah nasional tidaklah terlalu menggembirakan.

Indikator daya saing lainnya sebagaimana juga diuraikan dalam konteks  Indonesia-ASEAN juga coba dibandingkan dalam konteks Sumatera Utara-Indonesia.  Menurut BPS (2011), IPM (Indeks Pengembangan Manusia), di Sumatera Utara, merupakan urutan kedelapan dari  33 Provinsi yang ada di Indonesia.  Peringkat pertama adalah DKI Jaya dengan IPM 77, dan urutan terakhir adalah Papua dengan IPM sebesar  65,36.  Tabel 6, menguraikan peringkat IPM 10  besar  tahun 2011.

Menurut Litbang Kompas (2013), peringkat daya saing Sumatera Utara berada pada posisi 10 besar dari 33 provinsi se Indonesia  (Lihat Tabel 7).

Pertumbuhan ekonomi menunjukkan seberapa meningkatnya perekonomian suatu wilayah dibanding tahun sebelumnya.  Dalam  hal ini Sumatera Utara lebih tinggi dibandingkan dengan Sumatera secara keseluruhan maupun Indonesia.   Perekonomian Sumatera Utara pada tahun 2013 tumbuh  sebesar 6,01% , tertinggi di Pulau Sumatera, secara relatif lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yang “hanya” 5,78%, namun masih kalah dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata di Pulau Jawa (6,14%) dan juga Sulawesi (7,84%) (Tabel  8).

Angkatan kerja yang merupakan salah satu faktor produksi dan juga pemain utama dalam pasar bebas.  Menurut BPS Sumatera Utara (2014), angkata kerja di Sumatera Utara  yang berumur 15 tahun keatas, mayoritas (57,28%)  berpendidikan SMP ke bawah.  Selebihnya (42,72%) berpendidikan SMTA , Diploma dan Universitas (Tabel 9).

Posisi Relatif Bonapasogit[2] di Sumatera Utara

Dalam kesempatan ini, untuk melihat posisi relatif Bonapasogit, digunakan Indeks Pengembangan Manusia (IPM)[[3], dan  tingkat PDRB per kapita. Walau belum sepenuhnya lengkap, namun cukup untuk melihat posisi relatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun