Dingin subuh itu menusuk tulang. Tak pelak, tubuh yang terperangkap dalam kelelahan siang sebelumnya enggan beranjak dari tidur. Keengganan bertambah karena malam sebelum subuh itu, mereka tidur pukul 24.00. Berbagi cerita dalam canda tentang apa yang telah dilalui dan ditemui, menjadi bumbu penghilang kantuk. Tetapi komando dari Koordinator Tim 12 Days Exploratory Photo Expedition subuh itu mengharuskan ke-12 anggota tim untuk segera bangun. Bersiap, sarapan secangkir teh hangat dan sepotong kue lalu mengantungkan tas kamera di pundak. Berangkat berjalan kaki menuju Sungai Laine. Disana telah menanti sebuah perahu, dengan Jokinya Opo Lao (sebutan Kepala Desa di daerah Sangihe). Dibantu Sekretaris Desanya, perahu yang semestinya hanya berkapasitas 8 orang itu, dijejali 14 orang sekaligus. Nyaris tak ada ruang bebas bergerak, apalagi untuk posisi memotret. Dengan mesin tempel melajulah perahu membelah gelapnya subuh Minggu 13 November 2011. Maklum jam baru menunjukkan pukul 4 dini hari. Wajah kelelahan masih tersirat hampir di semua anggota tim. Kemarin mereka baru saja melakukan perjalanan nekat, memotret di lokasi pendulangan emas tanpa ijin. Dan malamnya, mereka naik perahu yang sama, menelusuri dalam senyap dan gulita, berusaha mencari dan memotret kehidupan buaya liar. Ekspedisi yang tak pernah akan terlupakan. Perahu melaju pelan. Setenang air Sungai Laine. Di kiri kanan hutan bakau yang sangat padat tersaji di keremangan. Mentari baru saja siap-siap menunjukkan dirinya. Awalnya air sungai terlihat keruh. Tak heran, aktivitas pendulangan emas yang membuang residu lumpur seenaknya ke sungai, memberi kontribusi. Tetapi semakin ke muara, air semakin jernih. Bukan hanya pohon bakau, di sepanjang pinggiran sungai banyak juga dijumpai pohon sagu. Masih sangat padat. Menandakan hutan ini masih terlindungi. Masing-masing anggota tim masih sibuk mengatur settingan camera, maklum cahaya masih sangat minim. Untuk memotret dalam mode slow speed, sungguh tidak ideal. Disamping tidak ada ruang untuk meletakkan tripod, perahu yang ditumpangi juga sedang berjalan.
* * *
* * *
* * *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H