Mohon tunggu...
Ronny Abdillah
Ronny Abdillah Mohon Tunggu... Konsultan - Alumni Manajemen Konstruksi Pasca sarjana Untar

Konsultan Infrastruktur

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kemacetan Simpang Cipendawa Bekasi

6 September 2019   10:45 Diperbarui: 6 September 2019   11:30 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam pelaksanaan suatu proyek sangat diperlukan manajemen proyek yang handal dalam mendukung setiap step atau langkah urutan pelaksanaan proyek tersebut. Untuk menyatakan proyek tersebut berhasil sangat dibutuhkan sekali sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sumber daya terhadap peralatan. 

Sumber daya manusia yang dimaksud adalah tenaga manuasia yang bekerja pada proyek tersebut, sedangkan sumber daya alam adalah material atau bahan-bahan yang akan digunakan dalam melaksanakan proyek tersebut, dan sumber daya peralatan adalah alat-alat yang dipakai dalam melaksanakan proyek tersebut. 

Ini sangat berpengaruh sekali terhadap kelancaran pelaksanaan proyek tersebut, baik secara teknis maupun non teknis, sehingga proyek tersebut dapat dilaksanakan sesuaia rencana.

Keberhasilan suatu proyek tidak akan lepas dari keberhasilan manajemen proyek yang dilaksanakan pada proyek yang sedang dilaksanakan. Pelaksanaan pekerjaan merupakan implementasi dari tahap perencanaan pekerjaan menjadi sebuah konstruksi yang memenuhi syarat yaitu kuat, indah, dan fungsional. 

Agar dapat melaksanakan pekerjaan konstruksi dengan baik, diperlukan pengetahuan, kemampuan, dan pengalaman sehingga bila timbul permasalahan di lapangan akan dapat segera teratasi. Di samping itu diperlukan adanya koordinasi yang baik antara pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut.

Dalam pelaksanaan proyek hal yang sangat dominan sebelum memulai pekerjaan adalah tahapan persiapan. Hal -- hal yang perlu dilaksanakan dalam tahapan ini adalah :

Tata letak / Lay Out  Bangunan Temporary Proyek dan area Penempatan Material yaitu penempatan bangunan penunjang aktifitas proyek dan area penempatan material, yang di tata  sedemikian sehingga dapat mendukung aktifitas proyek agar berjalan  lancar sesuai progress yang direncanakan tanpa mengganggu pengguna jalan, serta tata urutan pekerjaan sesuai segmen area.

Perencanaan Dan Pengaturan  Traffic Proyek yaitu pengaturan arus kendaraan didalam proyek sehingga manuver  dan akses kendaraan keluar masuk proyek  tidak menggangu aktifitas pekerjaan alat dan tenaga di dalam proyek serta Rekayasa lalu lintas area proyek, yang bersinggungan dengan area proyek lalu lintas secara keseluruhan tidak terganggu atau meminimalkan kemacetan akibat pelaksanaan pekerjaan.

Pembagian Zona Pekerjaan yaitu pembagian  zona pekerjaan dengan tujuan memprioritaskan alur pekerjaan, supaya  efektif dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan kerja terutama lalu lintas selama masa pelaksanaan pekerjaan.

Kesehatan  dan keselamatan kerja (K3) yang merupakan faktor yang sangat penting terutama menjaga lingkungan kerja yang kondusif antara kegiatan proyek dan masyarakat/penduduk  sekitar proyek serta usaha usaha keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja selama proyek berlangsung (K3).

Dalam kesempatan ini penulis menyoroti kemacetan panjang akibat pelaksanaan pekerjaan proyek Flyover Cipendawa, yang berlokasi pada persimpangan Jalan Siliwangi Narogong dengan Jalan Cipendawa Kota Bekasi. Proyek ini sebagian merupakan bantuan atau hibah dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. 

Saat ini pelaksanaan memasuki tahun kedua dengan pengerjaan pier sisi selatan Jalan Siliwangi. Konstruksi Pier menggunakan system portal (double) bukan single pier atau tiang tunggal.

Tata letak / Layout bangunan temporary proyek dan penempatan area material. 

Kontraktor menggunakan badan jalan (Cipendawa) untuk menempatkan balok girder (U-Girder). Kalau dilihat progress di lapangan sebenarnya balok girder ini belom waktunya di mobilisasi ke lapangan karena pembangunan portal pier tahap 2 (sisi selatan) belom sepenuhnya selesai. Malah pada titik area pier salah satu sisinya masih terlihat ada bangunan yang belom dibongkar. 

Masih membutuhkan waktu agak panjang dalam pembangunan pier tersebut dan proses pengeringan (curing) selama 28 hari. Pengecoran Pier biasanya dibagi dalam 3 tahapan, bottom, middle dan upper atau bagian kepala tiang atau pier head. Seharusnya pihak kontraktor mulai memesan balok girder saat progress dilapangan  memasuki tahap middle sehingga waktu selesainya pier head berbarengan dengan penyelesaian balok girder. 

Sudah tidak menjadi rahasia umum kemungkinan kontraktor menggunakan hal ini berupa material on site (pengadaan balok girder di lapangan) untuk mencairkan termin karena item ini sangat besar. 

Tidak salah, namun sebaiknya diatur dan disesuaikan dengan kondisi dilapangan dan pihak terkait (supervise) harus jeli akan hal ini ketika memberikn ijin pengadaan material dilapangan.

Perencanaan dan pengaturan traffic.

Kontraktor setidaknya merencanakan manajemen traffic atau rekayasa lalulintas. Sebelum dimulainya pekerjaan diajukan terlebih dahulu kepada pihak terkait seperti kepolisian dan Dinas Perhubungan. Hal ini untuk menjaga atau mengurangi dampak kemacetan yang timbul akibat pekerjaan tersebut. Pada proyek ini, ketika balok girder ditempatkan pada salah satu sisi badan jalan yaitu jalan Cipendawa, jelas sangat mengganggu arus lalu lintas yang akan menuju Jatiasih. 

Jalur ini merupakan jalur alternative utama masyarakat dari Bekasi yang menuju Jalan Outer Ring Road karena ruas tol Jakarta -- Cikampek sedang dilaksanakan pembangunan besar-besaran, yaitu Light railway Transitt, Tol Japek Elevated dan Kereta Cepat Jakarta -- Bandung. 

Arus dari Bekasi banyak yang memilih jalur ini karena jaraknya yang pendek dan masih menungkinkan untuk menuju JORR atau Pondok Indah/ BSD. Akibat dari penutupan salah satu sisi jalan cipendawa yang merupakan akses menuju Jatiasih atau Jorr, kemacetan parah timbul dari 4 lengan jalan.

Pembagian zona pekerjaan.

Pembagian zona pekerjaan terlihat agak kurang terorganisir. Kontrak pembangunan menggunakan system multi years karena keterbatasan dana yang dimiliki Pemerintah Kota Bekasi dan hibah dari Pemerintah provinsi DKI Jakarta. 

Tahun lalu menyelesaikan beberapa span sisi utara sekitar 200 m' dan tahun 2019  ini kelanjutannya sepanjang 600 m. yang menjadi pertanyaan besar mengapa tidak diselesaikan dulu sisi utara dari jalan siliwangi untuk konstruksi Ramp flyover dan frontage, sehingga kemacetan hanya terfokus dalam satu titik. Sehingga pengguna jalan akan menyadari bahwa area tersebut sedang dilaksanakan pekerjaan dan mencari alternative jalan.

Kesehatan  dan keselamatan kerja (K3)  Proyek adalah program yang dilaksanakan untuk menciptakan lingkungan kerja yang selamat. Untuk membuat pekerjaan selamat, dan untuk membuat pekerja merasa aman yang diwujudkan dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian. 

Sehingga tercapai tingkat pelaksanaan yang aman dan mampu menekan tingkat kecelakaan serendah mungkin,  sehingga tercapainya tujuan proyek yang memenuhi mutu, biaya, dan waktu. 

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan proyek. Keberhasilan proyek tidak hanya diukur dengan tercapainya target waktu, biaya dan kualitas proyek, tapi juga dengan tidak terjadinya kecelakaan (zero accident) dalam pelaksanaan proyek. 

Kecelakaan kerja merupakan kejadian yang tidak dikendaki yang bisa menimbulkan kerugian harta benda dan nyawa manusia. Terjadinya kecelakaan kerja akan berpengaruh terhadap durasi pelaksanaan proyek, biaya pelaksanaan proyek dan tentu saja kualitas proyek itu sendiri. Sumber kecelakaan kerja tidak hanya bersumber dari faktor manusia, tapi juga bersumber dari manajemen proyek, dan teknis pelaksanaan di proyek.

Dari opini diatas Saran yang bisa disampaikan adalah Kontraktor sebisa mungkin memindahkan balok girder ketempat area penempatan material yang telah disepakati, supaya Jalan Cipendawa kembali open traffic dan bisa dijadikan alternatif menuju JORR ketika ruas toll Jakarta -- Cikampek belum selesai pembangunannya.

Selanjutnya karena pekerjaan sudah terfokus pada sisi selatan, sebaiknya semua unsur pekerjaan meliputi span dan ramp flyover serta frontage bagian selatan diselesaikan semua terlebih dahulu agar dampak kemacetan terfokus pada satu titik dan titik yang lain sebisa mungkin tidak terkena.

Dari segi Kesehatan dan keselamatan kerja (K3), sebaiknya dinas perhubungan mengubah waktu intergreen sinyal pada simpang tersebut mengingat simpang cukup besar. Karena sering terjadi begitu kendaraan menuju lengan yang lain masih harus antri ditengah-tengah simpang.

Ronny Abdillah, ST, MT. Bekerja di konsultan infrastruktur. Alumni pasca sarjana Magister Teknik konsentrasi Manajemen Konstruksi Universitas Tarumanagara Jakarta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun