Di masa depan, supervisi harus dilaksanakan secara terstruktur, terjadwal dengan baik, dan kontinu sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidik dan pendidikan secara umum yang semua itu juga akan memberikan dampak positif kepada murid.
3. Konsep atau praktik baik yang dilakukan dari modul lain yang telah dipelajari.
Dalam peran saya sebagai coach disekolah, emosi yang dirasakan adalah termotivasi untuk lebih giat belajar mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang coaching untuk supervisi akademik dan semakin banyak melakukan praktik coaching maka akan semakin terasah kemampuan kita sebagai coach untuk hadir penuh (presence), mendengarkan aktif, dan mengajukan pertanyaan berbobot.
Keterkaitan materi modul 2.1 tentang Pembelajaran Berdiferensiasi dan modul 2.2 tentang Pembelajaran Sosial Emosional (PSE), jika dihubungkan dengan materi coaching maka pembelajaran berdiferensiasi di mana guru harus berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa yang terdiri dari kesiapan belajar, minat belajar, dan profil belajar siswa.
Langkah untuk memetakan kebutuhan individu siswa tersebut, guru bisa berperan sebagai coach untuk melakukan proses coaching dengan siswa sebagai coachee. Hal tersebut mampu mengoptimalkan potensi yang ada dalam diri siswa sehingga akan menemukan cara terbaik dalam memenuhi kebutuhan individu siswa.
Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) yang harus dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah untuk menumbukan kompetensi tentang kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab pada diri siswa. Proses coaching sejalan dengan PSE karena kompetensi sosial emosional tersebut dapat diterapkan oleh guru dalam proses coaching kepada siswa.
4. Informasi yang didapat dari orang atau sumber lain di luar bahan ajar PGP.
Kedudukan kepala sekolah sebagai seorang pemimpin sangat penting dalam peningkatan mutu pendidikan disekolah..bagaimana kualitas dari sekolah ditentukan dari bagaimana seorang kepala sekolah dalam mengelola atau melaksanakan tugasnya.kepala sekolah tentu sangat mengetahui bagaimana kehidupan sekolah dan apa yang dibutuhkan dari sekolah tersebut.tujuan penelitian ini untuk mengetahui kompetensi dari kepala sekolah dalam pelaksanaan supervise akademik melalui coaching.metode yang digunakan melalui observasi,dokumentasi dan kusioner serta analisi melalui data kualitatif dan kuantitatif.Hasil penelitian ditemukan adanya peningkatan kompetensi kepala sekolah dalam supervise akademik melalui coaching.dimana coaching yaitu suatu proses yang membantu seseorang dalam belajar dan terjadi perkembangan baik dari baik dirinya maupun kinerjanya.dan diharapkan pengawas sekolah juga dapat berperan serta dalam pelaksanaan coaching ini yang nantinya akan berdampak pada kualitas pembelajaran.
https://www.researchgate.net/publication/333546669_PENERAPAN_COACHING_UNTUK_MENINGKATKAN_KOMPETENSI_KEPALA_SEKOLAH_DALAM_SUPERVISI_AKADEMIK diakses 30 Maret 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H