Bahkan sekarang beberapa tempat duduk, tempat yang disediakan untuk pengunjung agar bisa menikmati durian langsung di kebunnya, terletak persis di bawah pohon durian yang rindang. Dan beberapa buah durian, jika sedang berbuah lebat, akan menggantung di atas kepala anda. Ini spot terbaik untuk berswa foto.
Itu juga jika anda adalah seorang penggemar fotografi, yang hobi mengabadikan momen - momen penting dalam hidup anda. Anda bisa juga minta bantuan untuk memotret gambar anda kepada beberapa orang staf yang sedang bekerja di kebun durian itu.
Atau jika anda beruntung, anda bisa menikmati durian dan bertemu langsung dengan ownernya, yang bernama Ike Rismen, dan berfoto dengannya. Lebih beruntung lagi jika gambar anda dan ownernya itu dipostingnya di IG miliknya.
Hari ini kebun durian itu banyak dikunjungi oleh pejabat negara, bahkan Gubernur Sumatra Barat sering singgah ke kebun durian itu. Sering juga didatangi pengusaha, influencer, masyarakat penggemar durian, atau siapapun yang ingin belajar ilmu tentang durian premium Indonesia.
Beberapa TV lokal maupun nasional pernah meliput kebun durian ini. Begitu juga dengan koran lokal dan nasional, bahkan berita online juga pernah memuat kebun durian ini di laman mereka.
Jika anda memiliki lahan dan ingin menanam durian premium juga, tak usah khawatir. Di sini juga tersedia bibit durian unggul bersetifikat dengan tinggi dan ukuran yang beragam. Harganya mulai Rp. 60.000 - Rp. 100.000, bergantung kepada jenis bibit durian dan ukurannya.
Bagaimana Ike Rismen mengembangkan bisnis kebun durian yang kini begitu terkenal di Sumatra Barat dan Indonesia?
Ike Rismen ini sangat aktif di media sosial, baik IG, youtube maupun facebook. Aktifitas sehari -harinya di kebun durian dapat anda pantau setiap hari di medsos miliknya. Folowwernya cukup banyak.
Dari situlah kita paham perjuangan Ike Rismen mengembangkan kebun durian miliknya. Awal ceritanya bermula sejak dari kampung halamannya, Ike Rismen adalah seorang penikmat durian.
Ada satu pohon durian di kampung halamannya yang menjadi primadonya, karena rasanya yang enak. Namun sayang, entah disebabkan apa, pemilik pohon itu malah menebang pohon durian itu. Ike Rismen sangat kecewa. Ia tak dapat lagi menikmati durian seenak itu.