Mohon tunggu...
Roni
Roni Mohon Tunggu... Lainnya - Suka tantangan

Menulis boleh salah, tetapi tidak boleh berbohong............

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Asesmen Diagnostik Upaya Peningkatan Mutu Pembelajaran

13 Juni 2022   21:52 Diperbarui: 13 Juni 2022   22:46 1709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Asesmen Diagnostik Upaya Peningkatan Mutu Pembelajaran

Prestasi belajar siswa merupakan tujuan dalam pembelajaran di satuan pendidikan dan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Tujuan pendidikan nasional mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional, tentukan pedoman penyelenggaraan pembelajaran atau yang disebut kurikulum dapat dilaksanakan dan mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum merdeka yang saat ini diluncurkan merupakan satu diantara kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan saat ini. Kurikulum merdeka dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang lebih fleksibel, sekaligus berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik.

Karakteristik utama dari Kurikulum Merdeka dalam mengembangkan karakter dan kompetensi peserta, dengan melakukan asesmen di awal pembelajaran. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran dalam memfasilitasi pembelajaran dan penyedian informasi yang holistik. Asesmen diawal pembelajaran yaitu asesmen diagnostik bertujuan untuk mendiagnosis kompetensi dasar dan mengatahui kondisi awal peserta didik. Asesmen diagnostik terbagi dua yaitu asesmen diagnsotik non-kognitif dan asesmen diagnosis kognitif.

Asesmen Non-Kognitif

Asesmen non-kogitif bertujuan mengetahui kesejahteraan piskologi dan sosial siswa, mengetahui aktivitas selama belajar di rumah, mengetahui kondisi keluarga siswa, mengetahui latar belakang pergaulan siswa dan mengetahui gaya belajar, karakter serta minat siswa.

Langkah-langkah pelaksanaan asesmen diagnostik non-kognitif yaitu persiapan, pelaksanaan dan tindak lanjut.

1. Persiapan asesmen diagnostik non-kognitif

    Siapkan alat bantu berupa gambar yang mewakili emosi dan siapkan pertnayaan panduan dan pertanyaan kunci.

2. Pelaksanaan asesmen diagnostik non-kognitif

    Langkah pelaksanaan asesmen diagnostik non-kognitif 

    Meminta siswa mengekspresikan perasaannya selama belajar di rumah serta menjelaskan aktivitasnya.

dokpri
dokpri

    Pelaksanaan diagnostik non-kognitif dengan strategi tanya jawab

     1. Pastikan pertanyaan jelas dan mudah dipahami

     2. Menyertakan acuan atau stimulus informasi yang dapat membantu siswa menemukan jawabanya 

     3. Memberikan waktu berpikir pada siswa sebelum menjawab pertanyaan.

dokpri
dokpri

3. Tindak lanjut asesmen diagnostik non-kognitif

dokpri
dokpri

Asesmen diagnostik non-kognitif dengan tujuan untuk mengetahui  psikologi, sosial, aktivitas selama belajar di rumah, kondisi keluarga siswa, latar belakang pergaulan siswa dan gaya belajar, karakter serta minat siswa, sebagai acuan setiap guru cara menyampaikan pembelajaran. Cara penyampaian dan metode pembelajaran dalam proses pembelajaran sangat penting dilakukan, sehingga apa yang akan disampaikan dapat dipahami setiap peserta.

Hal sesuai dengan pendapat Ali Mudlifir dan Evi Fatimah Rusdiyah, bahwa karakteristik peserta didik adalah hal yang menentukan seberapa jauh pembelajaran dilaksanakan. Perbedaan karakteristik peserta didik akan menentukan pemilihan media apa yang akan digunakan dalam kelas. Menurut Sutyabrata, dengan mempelajari psikologi pendidikan, paling tidak para calon guru atau guru telah mendapat gambaran mengenai kondisi dan situasi keberadaan diri pribadi,peserta didik dan lembaga pendidikan.

Sesuai dengan pendapat diatas, untuk mencapai pembelajaran yang maksimal perlu di ketahui setiap karakteristik peserta didik, untuk menentukan metode, media dan strategi pembelajaran. Apabila anak memiliki karakteristik visual, maka media pembelajarannya adalah dengan menghadirkan gambar, anak memiliki karakteristik verbal / audiotori dengan menggunakan media audio dan anak karakterisitik kinestetik dengan gaya belajar bergerak, bekerja dan menyentuh.

Asesmen Kognitif

Asesmen diagnosotik kognitif bertujuan mendiagnosis kemampuan dasar siswa dalam topik sebuah mata pelajaran. Asesmen diagnostik kognitif dapat dilaksanakan secara rutin yang disebut asesmen diagnostik berkala, pada awal pembelajaran, akhir setelah guru selesai menjelaskan topik dan waktu lain.

Asesmen diagnostik kognitif bisa berupa asesmen formatif maupun asesmen sumatif, dengan menyesuaikan tingkat pembelajaran dengan kemampuan siswa, bukan untuk mengejar target kurikulum.

Langkah-langkah pelaksanaan asesmen diagnostik kognitif yaitu persiapan, pelaksanaan dan tindak lanjut.

1. Persiapan Asesmen Diagnostik Kognitif

Persiapan asesmen kognitif yang perlu dilakukan yaitu :

  • Membuat jadwal pelaksanaan asesmen
  • Mengindentifikasi materi asesmen berdasarakn penyederhaan kompetensi dasar yang disediakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
  • Susun pertanyaan sederhana yang meliputi :
  • 2 pertanyaan sesuai kelasnya, dengan topic
  • k capaian pembelajaran baru
  • 6 pertanyaan dengan topik satu kelas di bawah
  • 2 pertanyaan dengan topik dua kelas di bawah

Contoh pertanyaan untuk kelas SD kelas III :

  • Pertanyaan awal matematika kelas III

ist
ist

Gambar di atas menunjukan sudut ?

a. Lancip     

b. Sama sisi            

c. Siku siku    

d. Tumpul

Pertanyaan awal matematika kelas II

  • Jumlah sisi pada bangunan segi empat adalah ?

dokpri
dokpri

     a. 3 sisi   

     b. 4 sisi 

     c.5 sisi    

    d. 6 sisi

Pertanyaan awal matematika kelas I

  • Ani memiliki 4 kelinci dan diambil angga 2 kelinci, tinggal berapa kelinci ani ?  

    a. 2    

    b. 3   

    c. 4  

    d. 5

Pertanyaan-pertanyaan disesuaikan dengan topik pembelajaran di jenjang sekarang.

Tindak lanjut asesmen diagnosotik kognitif

Tindak lanjut asesmen diagnsotik ada 4 tahapan yang harus dilakukan yaitu :

1. Pengolahan hasil asesmen

- Dibuat penilaian dengan ketegori “paham utuh”, “ Paham Sebagian”, “Tidak paham”

- Hitung rata-rata kelas

2. Bagi siswa menjadi tiga kelompok

- Siswa dengan nilai rata-rata kelas akan mengikuti pembelajaran dengan ATP sesuai  

  fasenya 

  • Siswa dengan nilai di bawah rata-rata mengikuti pembelajaran dengan diberikan pendampingan pada kompetensi yang belum terpenuhi
  • Siswa dengan nilai di atas rata-rata mengikuti pembelajaran dengan pengayaan

3. Lakukan penilaian pembelajaran topik yang sudah diajarkan sebelum memulai topik pembelajaran baru, untuk menyesuaikan dengan rata-rata dan strategi siswa

4. Ulangi proses diagnosis ini dengan melakukan asesmen formatif (dengan bentuk dan startegi yang variatif), sampai siswa mencapai tingkat kompetensi yang diharapkan.

Seperti contoh peserta didik pada kelas X SMALB (fase E) berdasarkan hasil asesmen diagnostik berada pada fase C sehingga pembelajaran peserta didik tersebut tetap mengikuti hasil asesmen diagnostik yaitu fase C.

Menurut Jean Piaget adaptasi manusia dalam menghadapi pengetahuan baru juga ditentukan oleh fase perkekmbangan kognitifnya. ada empat fase perkembangan yitu periode sensorimotor usia 0-18/24 bulan, periode preoperational usia 2-7 tahun, periode operasioanl konkret usia 7-11 tahun dan periode operational formal usia diatas 11 tahun.

Dengan diketahui kondisi setiap peserta didik dapat membantu guru dalam merencanakan di awal pembelajaran yang baik. Guru dapat mengetahui setiap peserta didik mengikuti pembelajaran di fase yang mana. Selain itu diketahui kelemahan disetiap peserta didik dengan perkembangan atau hasil belajarnya paling tertinggal berdasarkan hasil asesmen diagnostik, diberikan pendampingan belajar secara afirmatif

Mengetahuai kompetensi dan kondisi awal peserta didik sangat diperlukan, karena peserta didik memiliki latar belakang dan kemampuan yang berbeda-beda. Dengan kirteria yang berbeda-beda setaip peserta didik asesmen diawal pembelajaran sangat diperlukan untuk mengetahui kemampuan setiap peserta didik. Dengan diketahui kompetensi setiap peserta didik guru dapat menyusun rencana pembelajaran yang disesuai dengan kompetensi peserta didik.

Dapat dipahami bahwa asesmen diagnostik merupakan penilaian yang digunakan untuk mengetahui kebutuhan sesuai dengan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam menguasai materi atau kompetensi tertentu. Hasil asesmen diagnostik dapat digunakan sebagai dasar untuk memberikan tindak lanjut berupa perlakuan yang tepat dan sesuai kondisi setiap peserta didik.

Dalam Kurikulum Merdeka asesmen diagnostik bukan untuk menilai menjustice tetapi untuk merekam kebutuhan peserta didik untuk dilakukan tindak lanjut. Asesmen dilakukan dengan data yang memadai dan ditentukan tujuan penilaian atau asesmennya dirumuskan alat untuk digunakan untuk mencapai tujuan itu dan diketahui apa yang akan  dihasilkan sebagai bukti peserta didik sudah mencapai tujuan itu.

Sumber :

Kepmendikbud, No 719/P/2020 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Pada Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus

Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 56/M/2022, Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran

https://kurikulum.kemdikbud.go.id

Modul Asesmen Program Sekolah Penggerak

Ali Mudlifir dan Evi Fatimatur Rusdiyah, Desain pembelajaran Inovatif Dari Teori dan Praktik, Cet 2 Depok : Rajawali Pers, 2017

Suryabrata SumadiPsikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004.

Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar & Pembelajaran, Cet. 1 Yogyakarta ; Ar-Ruzz Media, 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun