Regulasi Tata Niaga Kopi
Indonesia merupakan negara hukum, dimana segala sistem sesuatu yang berjalan harus berdasarkan hukum dan perundang-undangan yang berlaku, tidak terkecuali dengan hasil komoditi kopi. Perlu dan penting adanya regulasi atau aturan yang harus dibuat guna untuk mendukung adanya sistem pertanian yang ideal, dalam hal ini adalah regulasi tata niaga kopi.
Regulasi tata niaga kopi ini dimaksudkan sebagai salah satu cara menekan laju impor biji kopi yang masuk ke wilayah Jawa Tengah. Regulasi ini perlu dibuat oleh pemangku kebijakan di tingkat Provinsi Jawa Tengah baik berupa Peraturan Daerah (Perda) atau Peraturan Gubernur (Pergub) yang mengatur khusus tentang tata niaga kopi.
Regulasi ini sangat penting guna menjaga kualitas kopi di Jawa Tengah dan harga di tingkatan petani, sebab kebanyakan biji kopi impor dioplos dengan kopi lokal sehingga merusak citarasa dan kualitas dari kopi lokal itu sendiri, otomatis kualitas yang rusak juga akan dibarengi dengan harga kopi yang turun.
Jawa Tengah memiliki aset dan keistimewaan dalam hal komoditas pertanian yaitu kopi, Kabupaten Temanggung merupakan daerah di wilayah Jawa Tengah sebagai wilayah penghasil kopi dengan citarasa yang telah mendunia (kualitas kopi ekspor) dan beberapa Kabupaten/Kota yang juga sebagai penghasil kopi di Jawa Tengah dengan citarasa yang unik dan mempunyai karakter masing- masing.
Potensi-potensi ini tentu akan menjadi kekuatan bagi Jawa Tengah untuk memberikan benefit dan keuntungan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah, jika seluruh elemen masyarakat bersedia untuk saling bergotong-royong dalam mewujudkan perekonomian masyarakat pada sektor kopi. Pekerjaan rumah bagi pemerintah pun tidaklah sedikit, mulai dari memperbaiki sistem pertanian kopi, peningkatan keahlian petani kopi (SDM) serta membuat regulasi tata niaga dari komoditas kopi ini perlu menjadi perhatian khusus dan harus segera dilakukan.
Bukan hanya itu, peran serta kita sebagai masyarakat juga sangat penting untuk mulai menerapkan konsumsi kopi kita sendiri, selain mendapatkan citarasa yang unik dan mewah, konsumsi kopi bangsa sendiri juga sangat membantu keberadaan dan keberlangsungan ekonomi dan kesejahteraan para petani kopi di berbagi penjuru pelosok negeri. Contohlah Bung Karno, beliau adalah salah satu pemimpin bangsa yang diketahui tidak pernah mengonsumsi minuman beralkohol.
Saat ada tawaran untuk mencicipi minuman beralkohol, Bung Karno dengan sopan dan rendah hati akan menolak serta meminta digantikan dengan secangkir kopi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H