Mohon tunggu...
Ronggo Wijaya
Ronggo Wijaya Mohon Tunggu... Wiraswasta - Diam bukan pilihan

Diam bukan pilihan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bu Mega Nyalakan Lilin-lilin di Desa

11 Januari 2023   23:23 Diperbarui: 11 Januari 2023   23:29 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumberfoto; PDI Perjuangan

Dari dulu Bu Mega memang nggak pernah berubah. Setiap ketemu kader, pasti selalu mengingatkan mereka buat kerja turun langsung ke masyarakat hingga ke sudut-sudut desa. Saya yang cuma orang biasa saja sampai hapal.

Usia boleh bertambah, tapi semangat jangan sampai ikut layu. Rasanya itu cocok buat menggambarkan kegigihan Bu Mega untuk menaikkan martabat desa. Meski tidak lagi muda, kepedulian dan jiwa kepemimpinannya tetap menyala-nyala.

Melihat kegigihannya itu, saya jadi teringat ucapan Bung Hatta, "Indonesia tidak akan bercahaya karena obor besar di Jakarta, tetapi Indonesia baru akan bercahaya dengan lilin-lilin di desa".

Mungkin cara-cara yang dilakukan Bu Mega itu sama artinya beliau sedang meminta kadernya untuk menyalakan lilin-lilin di desa. Ia ingin anak-anaknya di PDIP bisa memberi cahaya penghidupan sampai ke desa-desa terjauh.

Sikap Bu Mega memang selayaknya seorang ibu bagi kader-kadernya. Ia sering mengingatkan, tak bosan beri nasihat, atau menghukum kalau ada anaknya yang berbuat salah. Begitu pun jika ada kadernya yang berhasil, Bu Mega bangga  sekali. Saking bangganya ia terus menceritakan orang itu di depan kader-kader yang lain. Persis ibu-ibu pada umumnya.

Lihat saja bagaimana Bu Mega membanggakan Bupati Banyuwangi karena programnya yang bagus itu; Bunga Desa, atau Bupati Ngantor di Desa. Memang inovatif sekali sih program itu. Bahkan saat pertama dengar, saya ikut kagum. Batinku ini bupati keren banget.

Ipuk Fiestiandani, Bupati Banyuwangi itu akan bekerja di desa- desa secara bergiliran. Sejumlah pelayanan yang ada di kabupaten juga diboyong ke desa selama program Bunga Desa. Dengan begitu, dia akan berdekatan dengan masyarakat.

Wajar lah kalau Bu Mega sering banget membanggakan Mbak Ipuk ini. Apa yang dilakukannya memang membawa spirit PDI Perjuangan. Nilai-nilai Marhaenisme, kepeduliannya terhadap masyarakat kecil, benar-benar tercurahkan.

Mbak Ipuk memulai Bunga Desa ini sejak 2021. Setiap sebulan sekali dia akan ngantor di desa. Nyatanya program itu membuahkan hasil yang baik. Karena selain bisa jemput bola untuk urusan-urusan administrasi warga, lewat program itu Mbak Ipuk juga menggelar pelatihan ketrampilan bagi masyarakat di desa.

Pokoknya semua kebutuhan layanan masrarakat terpenuhi saat berlangsungnya Bunga Desa ini, termasuk juga layanan kesehatan. Memang inspiraif sekali. Benar-benar langsung menyentuh masyarakat paling bawah.

Saya pun jadi penasaran apakah cuma Mbak Ipuk  kepala daerah dari PDIP yang turun langsung ke masyarakat? Iseng saja saya berselancar internet. Ternyata rata-rata kepala daerah dari PDIP memang tidak berjarak dengan rakyatnya. Hampir semua pemimpin dari PDIP bersentuhan langsung dengan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun