Mohon tunggu...
Roney Surbakti
Roney Surbakti Mohon Tunggu... Lainnya - Batak

Rantau

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hujanku Adalah Payungku

4 April 2022   11:45 Diperbarui: 4 April 2022   12:01 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hujanku

Adalah

payungku

Hujan pagi ini mengingatkan ku pada dirinya. Seseorang yang merubah hidupku menjadi seseorang yang semakin memahami apa itu cinta. Hujan ini selalu mengartikan paras dan indah senyumnya. Hujan ini akan menjadi saksi kisah cintaku dengan Anna. Hujan yang sungguh menjadi saksi kisah antara diriku dengan Anna kala itu. Inginkah kau tahu bagaimana ceritanya? Mari kuceritakan.

***

Cuaca pagi ini sungguh cerah, seperti perasaanku pagi ini. Aku sungguh bersemangat untuk bertemu Anna hari ini, seorang wanita yang ingin kuisi hatinya. Sayang, aku tidak pernah punya nyali sebesar ini untuk menyatakan cintaku untuk Anna.Tapi kali ini aku akan memberanikan diriku untuk menyatakan perasaanku pada Anna. Anna adalah seorang teman kecil ku yang selalu bersamaku saat suka maupun duka. Anna adalah seorang sahabat spesial yang selalu ingin kujaga dan kuisi hatinya.

"Kring...Kring...." Dering handphone ku berbunyi. 

Aku segera mengambil handphone dan melihat siapa yang menghubungiku, ternyata Anna yang menelponku. Sungguh bahagia sekali aku, Anna yang sedang kupikirkan langsung menelponku. Sepertinya ada ikatan batin antara aku dan Anna.

"Halo Na, kamu udah sampai di taman?" Jawabku melalui telpon sembari manyakan lokasi Anna saat itu.

"Sam... aku butuh kamu sekarang juga." Aku mendengar Anna terdengar seperti orang menangis. Aku panik sesuatu terjadi pada Anna saat itu ditaman kota.

"Na, tunggu aku! Jangan kemana mana!"Ujarku saat itu. 

Aku langsung mengakhiri telepon dan langsung berangkat ke taman kota secepat mungkin. Untung saja taman kota tidak terlalu jauh dari rumahku. Hanya butuh waktu 10 menit bagiku untuk sampai ke taman kota. Aku langsung mencari Anna mengelilingi taman dan menemukan Anna duduk sendirian sambil menangis diujung taman.

"Kamu kenapa Na, ayo cerita padaku." Tanyaku.

Aku berusaha untuk mengetahui masalah Anna agar aku bisa menolongnya.

"Sam, aku diputusin  Thomas."

Aku sungguh mati kutu dan tidak bisa berkata apapun saat itu. Aku yang hendak menolong Anna tetapi aku tidak tahu ingin berkata apa.Aku sungguh tidak mengetahui Anna berpacaran dengan Thomas.  Hatiku terasa ditusuk ribuan jarum dalam hitungan detik. 

"Na, aku tahu ini berat buat kamu tapi pasti ada makna dibalik ini semua." ujarku.

Aku berusaha menenangkan Anna dan berharap dia bisa lebih tenang. Aku sudah membohongi diriku sejak aku berkata hal itu. Aku tidak tega untuk menyatakan perasaan ku pada Anna dengan situasi hatinya yang masih shock dengan kejadian ini.

"Na, ayo ikut aku keliling kota." Ajakku sembari menyodorkan tanganku padanya.

Anna menganguk dan aku langsung menarik dan memegang tanganya erat -- erat. Selama perjalanan aku memegang tangannya erat - erat dan tak ingin melepaskan dia walaupun hanya sebentar. 

"Sam, kamu janji samaku ya jangan tinggalin aku." Anna berkata di telinga ku sambil memelukku erat-erat.

"Pasti Na, aku akan terus menjaga kamu." Jawabku dengan penuh harapan. 

***

Hari menjelang sore aku mengantar Anna pulang ke rumahnya. Aku pergi ke sebuah danau yang menjadi tempatku selama ini untuk menyendiri. Entah mengapa aku ingin sendiri saja malam ini.

"Mengapa hal seperti ini harus terjadi disaat aku ingin menyatakan cintaku pada Anna."Tanyaku dalam hati.

Sebenarnya aku tidak ingin membohongi perasaanku sendiri. Namun aku tidak ingin menyakiti hati Anna saat ini. Aku ingin dia tetap ceria seperti biasanya dan tidak ada kesedihan dihatinya. Aku ingin hatinya selalu berseri-seri dan senyumnya yang selalu membuatku terpana dengan nya.

Aku pulang kerumah dengan keadaan hati yang tergores-gores oleh situasi yang tidak aku inginkan hari ini. Aku melihat langit malam yang menemani dan menjagaku setiap malam. Aku melihat handphone sambil membuka sosmed dan tiba-tiba Anna mengirim pesan padaku. Aku langsung membuka dan membaca pesan itu.

ANNA

"Sam, aku ingin ketemu dengan kamu besok ditaman kota jam 10 pagi. Aku harap aku tidak menggangu waktumu."

Sontak aku langsung menyetujui ajakan itu dan bergegas tidur malam itu dan berharap besok Anna sudah kembali tersenyum dan bahagia seperti sebelumnya.

Keesokan harinya, aku bangun dari tidurku dan segera mandi pagi itu. Tidak biasanya aku mandi pagi, tapi demi Anna aku rela untuk mandi pagi kali ini. Setelah mandi aku langsung berangkat ke taman kota untuk bertemu dengan Anna. Aku tiba di taman kota dan langsung mencari Anna, seperti kemarin Anna duduk ditempat yang sama dan raut wajah yang sama. Aku langsung menghampiri Anna dan duduk disebelahnya.

"Ada apa Na, kamu mengajak aku bertemu disini?" Tanyaku perlahan kepada Anna.

"Engga, aku hanya kangen dengan kenangan pertama kita disini sewaktu kecil dulu. Kita bermain bersama dan ketika hujan kamu memberikan ku payung dan mengantaru pulang. Aku kangen dan ingin kembali lagi ke masa itu tanpa harus memikirkan hal hal lain Sam." Jawab Anna dengan meneteskan air mata.

" Anna...Aku ingin kamu tahu bahwa aku sungguh mencintai dan menyayangi kamu. Aku ingin terus mendampingi kamu Na sampai maut yang akan memisahkan kita." Ujarku dengan penuh keberanian dan tidak memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya.

***

Suasana menjadi sangat hening dan Anna menatapku tajam.

"Sam, aku sudah tahu sejak lama tapi maaf aku tidak bisa menerimamu. Aku masih ingin memperjuangkan cintaku dengan Thomas Sam." Jawab Anna serius padaku saat itu.

"Tapi Na, Thomas sudah ngecewaikan kamu. Aku ingin menjaga kamu dan mendampingi kamu Na. Tolong jangan tinggalkan aku." Jawabku sambil memohon agar Anna mengubah pikirannya.

"Maaf sam....tapi aku ga bisa! Selamat tinggal Sam." Anna meninggalkanku dan pergi menjauh dari hidupku.

Aku hanya bisa melihat  tubuh Anna yang perlahan semakin menjauh dari pandanganku. Aku tidak bisa mengubah takdir bahwa Anna telah meninggalkan diriku sendiri di taman kota ini. Aku sungguh hancur saat itu, aku bingung harus melakukan apa yang bisa membuatku move on dari Anna. Air mataku mengucur sedikit demi sedikit dari kelopak mataku. 

Aku pulang ke rumah dengan perasaan putus asa dan hati yang hancur.

***

Satu tahun berselang, aku berpisah dari Anna yang masih belum bisa membuatku move on darinya. Aku juga tidak tahu bagaimana kabarnya saat ini dan dimana dia berada sekarang. Aku juga tidak tahu tentang kelanjutan hubungan dirinya dengan Thomas. Aku hanya bisa mengharapkan yang terbaik untuknya.

Sore ini aku ingin ke taman kota untuk melihat kenangan yang masih membekas dihatiku. Selama setahun aku tidak pernah kembali ke taman itu. Aku masih belum sanggup menerima kejadian sore itu yang membuatku hancur bagaikan kaca yang hancur berkeping keping. Namun, aku berusaha untuk merelakan semua kenangan itu sore ini di taman itu.

Sore ini hujan lebat melanda kotaku. Aku tidak ambil pusing akan hal itu dan tetap berangkat ke taman kota. Aku tiba di taman kota dan melihat seisi taman yang sepi dan hanya ada kenangan pahit yang menungguku di kursi ujung taman.

Aku duduk dikursi itu dan membayangkan, aku duduk berdua bersama Anna dan menyatakan perasaanku pada Anna. Tapi itu tidak mungkin karena aku sudah merasakan itu yang membuatku hancur saat itu. Aku duduk sembari diguyur hujan yang sudah membasahi tubuhku sejak aku tiba.

Tiba-tiba seseorang datang memberikan ku payung agar aku tidak terkena hujan. Aku melihat orang itu dan ternyata dia adalah Anna seseorang yang kunantikan. Aku langsung memeluknya dan tak ingin melepaskan dia dari dekapanku. Aku ingin terus berada didekatnya.

"Anna, darimana saja kamu selama ini? Aku selalu mencari dan menantikan mu Anna." Ucapku saat itu dengan gembira.

"Samudera, aku selalu ada disini. Aku selalu ada dihatimu namun aku tidak pernah menampilkan diriku kepadamu." Jawab Anna singkat tetapi memberiku harapan. Aku sunguh merindukan Anna yang seperti saat ini.

"Sam, aku sadar kamu tulus mencintaiku, namun aku tidak ingin membebanimu dengan cintamu padaku. Aku ingin kamu meliha dunia ini, seperti nama mu Samudera yang sungguh luas. Cukup hujan dan kursi ini menjadi saksi kisah percintaan kamu dan aku." Ujar Anna sambil menangis dihadapanku.

Aku langsung memeluk Anna dan membiarkan hujan membasahi tubuh kami dan menjadi saksi awal dan berakhirnya kisah kami. Aku tidak ingin ada yang merebut dan mengambil Anna dari dekapanku. Aku ingin menjaga cinta ini, tetapi aku tidak bisa.

***

Aku tidak bisa karena setelah aku melepaskan pelukan ku Anna jatuh pingsan. Aku membawa Anna ke rumah sakit dan ternyata Anna mengidap penyakit kanker stadium akhir. Anna menolak ku dengan alasan ingin memperjuangkan cintanya kepada Thomas. Anna ingin aku tetap bahagia dan melanjutkan hidupku. Anna ingin aku untuk melupakan diriNya setelah kejadian waktu itu dengan harapan aku akan membenci Anna. Anna sekarang telah bahagia di surga dan aku terus melanjutkan hidupku.

***

Begitulah kisahku yang sangat membingungkan dan penuh rasa sakit. Tapi itu semua berubah semenjak Anna kembali padaku dan merubah pola pikirku dan meninggalkan ku dengan sebuah pesan yang membangunku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun