Aku langsung mengakhiri telepon dan langsung berangkat ke taman kota secepat mungkin. Untung saja taman kota tidak terlalu jauh dari rumahku. Hanya butuh waktu 10 menit bagiku untuk sampai ke taman kota. Aku langsung mencari Anna mengelilingi taman dan menemukan Anna duduk sendirian sambil menangis diujung taman.
"Kamu kenapa Na, ayo cerita padaku." Tanyaku.
Aku berusaha untuk mengetahui masalah Anna agar aku bisa menolongnya.
"Sam, aku diputusin  Thomas."
Aku sungguh mati kutu dan tidak bisa berkata apapun saat itu. Aku yang hendak menolong Anna tetapi aku tidak tahu ingin berkata apa.Aku sungguh tidak mengetahui Anna berpacaran dengan Thomas. Â Hatiku terasa ditusuk ribuan jarum dalam hitungan detik.Â
"Na, aku tahu ini berat buat kamu tapi pasti ada makna dibalik ini semua." ujarku.
Aku berusaha menenangkan Anna dan berharap dia bisa lebih tenang. Aku sudah membohongi diriku sejak aku berkata hal itu. Aku tidak tega untuk menyatakan perasaan ku pada Anna dengan situasi hatinya yang masih shock dengan kejadian ini.
"Na, ayo ikut aku keliling kota." Ajakku sembari menyodorkan tanganku padanya.
Anna menganguk dan aku langsung menarik dan memegang tanganya erat -- erat. Selama perjalanan aku memegang tangannya erat - erat dan tak ingin melepaskan dia walaupun hanya sebentar.Â
"Sam, kamu janji samaku ya jangan tinggalin aku." Anna berkata di telinga ku sambil memelukku erat-erat.
"Pasti Na, aku akan terus menjaga kamu." Jawabku dengan penuh harapan.Â