Fisika adalah ilmu yang mempelajari tentang segala sesuatu yang ada di alam semesta ini,dengan objek kajiannya meliputi gejala alam yang tidak hidup dan terikat dalam lingkup ruang dan waktu. Tidak hanya gejala alam yang di bumi saja, tetapi juga gejala alam di alam semesta yang luasnya belum ditemukan batasnya ini. Fisika mengantarkan manusia untuk mengenal fenomena-fenomena yang ada di alam ini,seperti fenomena gerhana,pasang surut air laut,tsunami,dll. Fisika juga membantu manusia dalam hal mengembangkan teknologi, misalnya dengan ditemukannya listrik kini manusia bisa menciptakan peralatan-peralatan canggih seperti handphone,komputer,televisi,dll.
Jadi dengan adanya fisika itu justru memudahkan hidup, namun walau begitu di masa sekarang tidak sedikit orang yang jika mendengar kata fisika, itu langsung merasa pusing dan takut. Tidak jarang juga ada orang yang menganggap bahwa belajar fisika itu tidak ada gunanya mending belajar ilmu agama aja yang sudah jelas manfaatnya.Lantas benarkah belajar fisika itu tidak ada gunanya? Apakah hanya orang yang belajar ilmu agama saja yang  meningkat imannya? Oke mari kita bahas kuy.
Pertama-tama perlu disadari bahwa iman bukanlah wilayah fisika, fisika itu sendiri hanya membantu menjelaskan secara empiris dan rasio tentang dunia ini. Jadi iman itu pastinya urusan hati bukan urusan otak(pikiran), maka tidak heran jika ada ilmuwan fisika yang genius itu beriman dan beragama tetapi juga ada yang atheis.Proses di hati manusia tidak banyak diketahui ilmu,akibatnya tidak ada ilmu yang bisa membuat orang jatuh cinta,membenci atau kecewa. Meski iman itu urusan hati,pikiran juga bisa mendekatkan manusia kepada pencipta ketika merenungkan tentang penciptaan alam semesta dan juga bisa melenyapkan iman.
Ada banyak hal dalam fisika yang mungkin saja setelah dipikir-pikir bisa meningkatkan dan  menebalkan iman, seperti misalnya :
1.Peristiwa Isra’ Mi’raj
Siapa sih yang tidak tahu peristiwa Isra’ Mi’raj ini,yap betul sekali ini adalah perisitiwa perjalanan Nabi Muhammad SAW di waktu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, lalu dari Masjidil Aqsa ke langit sampai ke Sidrat al-Muntaha pada malam 27 Rajab. Perjalanan tersebut hanya membutuhkan waktu  satumalam saja, nah sebenarnya kita bisa loh mengaitkan peristiwa tersebut dengan fisika, pada tahun 1915 Albert Einstein mengusulkan teori relativitas yang mematahkan anggapan bahwa ruang dan waktu itu mutlak.
Teori relativitas menimbulkan konsekuensi konsep dilatasi waktu yang berbunyi “besarnya selang waktu bergerak relatif sebanding dengan besarnya selang waktu diam relatif dan berbanding terbalik dengan akar dari selisih antara pembagian kuadrat dari kecepatan dengan kecepatan cahaya dan satu. Singkatnya semakin cepat sebuah objek bergerak maka waktu yang dirasakan akan melambat, dalam peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad menaiki hewan bernama buraq yang melaju dengan kecepatan mungkin melebihi cahaya. Maka tidak heran jika peristiwa tersebut hanya berlangsung dalam satu malam karena sesuai konsep dilatasi waktu, waktu yang dirasakan Nabi Muhammad SAW melambat akibat melakukan perjalanan dengan kecepatan melebihi cahaya.
2.Percobaan Celah Ganda
Pada tahun 1800-an, Thomas Young melakukan sebuah percobaan dengan menembakkan seberkas cahaya pada dua celah,singkatnya hasil percobaan tersebut menunjukkan bahwa cahaya itu bisa berlaku sebagai partikel dan gelombang secara bersamaan. Partikel berkaitan dengan wujud fisik yang dapat disentuh dan dilihat, sedangkan gelombang berkaitan dengan wujud ghaib yang tidak dapat dilihat namun dapat dirasakan.
Indra penglihatan kita yaitu mata melihat objek dengan menyerap cahaya yang dipancarkan objek tersebut, lantas jika cahaya bisa berlaku sebagai partikel dan gelombang bagaimana kita bisa percaya dengan penglihatan kita?. Jangan-jangan segala hal yang kita lihat belum tentu benar adanya, bisa jadi ini semua hanyalah ilusi yang diciptakan otak.
Segala yang ada didunia ini (termasuk kita) mungkin tidak pernah ada mereka ada karna kita menganggap ada, hal ini diperkuat dengan adanya kajian fisika kuantum yang meneliti partikel dalam ukuran subatomik. Ketika kita memperbesar atom didalamnya terdapat elektron, proton dan neutron. Ketika memperbesar elektron/proton/neutron didalamnya terdapat quark. Ketika memperbesar quark ternyata didalamnya kosong (ketiadaan).
Jadi apa ini, ilmuwan bercanda kah? Masa iya elemen dasar yang menyusun kehidupan berasal dari ketiadaan, aneh kan. Maka dari itu  yang benar-benar  ada (wujud) di alam ini hanyalah Allah SWT yang Maha ada (Wujud) Wallahu a’lam bishawab.
3.Symmetry (Sempurna), Singularity (Tunggal), dan infinity (tak terbatas/terukur)
Fisikawan Michio Kaku berkata bahwa jika hukum alam ada dalam bentuk yang terlalu sempurna atau simetris maka kehidupan tidak ada sama sekali. Alam ini bekerja justru karena ada cacat pada setiap komponen itu yang menjadikan kita bisa melihat realita, alam ini bekerja karna setiap hukum alam membatasi kesempurnaannya karena ia hanyalah potongan dari kesempurnaan sesungguhnya yang dalam matematika disebut simetri.
Alam semesta memiliki awal dan selalu meluas menjauhi satu sama lain, jika waktu dibalik maka ada masa dimana alam semesta berawal dari satu titik sebelum terjadinya big bang. Mungkin beberapa orang menyangka alam semesta tadinya kosong lalu big bang mengisinya, namun tidak, bahkan ruang kosong dan waktu pun tidak ada.
Albert Einstein mengemukakan teori relativitas umum bahwa materi ruang dan waktu adalah satu kesatuan, artinya alam mengembang bersama ruang dan waktu, lantas bagaimana mendeskripsikan 1 titik dimana ruang dan waktu tidak relevan?. Para ilmuwan menyebutnya singularitas, biasanya dalam matematika dan fisika singularitas dipakai untuk mendefinisikan sesuatu yang tidak terdefinisi, tidak terdefinisi bukan berarti tidak ada, ada namun tidak terjangkau oleh akal manusia.
Jika diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia singularity berarti keganjilan dengan kata lain tunggal, tunggal berarti tidak terbagi. Contoh jika kita menghitung di kalkulator 1/0 maka hasilnya tidak terdefinisi atau error, namun jika di kalkulator google maka hasilnya infinity.
Di alam ini ada 4 kekuatan besar yang mengatur alam, yaitu gaya gravitasi, gaya elektromagnetik, gaya nuklir lemah, dan gaya nuklir kuat. Gaya gravitasi berkaitan dengan alam makro sedangkan sisanya berkaitan dengan alam mikro, oleh karena itu secara garis besar ada dua teori besar yang mendeskripsikan alam yaitu teori kuantum berkaitan dengan alam mikro dan teori relativitas berkaitan dengan alam makro. Kedua teori tersebut ingin disatukan oleh Stephen Hawking menjadi The Theory of everything, namun hawking gagal dalam mewujudkannya.
Terlepas suatu saat mungkin ditemukan atau tidak mari kita bahas teori kuantum saja, fisika disebut ilmu pasti karena mengukur sesuatu secara pasti, anehnya ketika menerapkan hukum-hukum fisika di dunia kuantum,seketika hukum-hukum tersebut runtuh dan hal ini membuat saintis goyah karena kenyataan bahwa bangunan dasar paling fundamental didalam kehidupan justru ditentukan oleh sesuatu yang tidak terukur.
Jadi intinya pada poin 3 ini kita boleh menginginkan segala kekuasaan seperti raja yang duduk di singgasana atau segala kejeniusan teori seperti ilmuan yg hebat, namun jangan sampai hal itu menjadikan kutukan oleh kekuatan dan kepintaran karena hal itu ada batasnya. Alam menunjukkan ketidaksempurnaannya dan hanya tunduk kepada kesempurnaan yang lebih besar, jika kita merasa pintar maka ingatlah bahkan kita tidak bisa menjelaskan nyamuk atau yang lebih kecil atau yang lebih kecil lagi atau yang lebih lebih kecil lagi. Akal ditunjukkan bukan untuk mengetahui segalanya, namun akal ditunjukkan untuk mengakui yang punya segalanya Dia sempurna,Dia esa, dan Dia tak terhingga.
“Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia"(Q.S Al-Ikhlas:4)
 Â
Itulah sedikit hal dalam fisika yang mungkin dapat meningkatkan keimanan, bagaimanapun juga kita tidak boleh meremehkan sebuah ilmu. Pada hakikatnya semua ilmu itu sebuah kesatuan karena memiliki kesamaan asal, yaitu sama-sama berasal dari Allah SWT.
Jadi setiap orang memiliki kesempatan yang sama dalam hal kebaikan, orang yang pandai fisika bisa berdakwah dengan ilmu fisikanya, orang yang ahli matematika juga bisa memberikan sumbangsih dalam agama melalui ilmu matematikanya, dll. Sekian dari saya ,fisika itu keren dan sangat menyenangkan bukan.
Referensi / Daftar Pustaka
Shiddiqie,Harri.(2017).Mahasiswa Fisika dengan Iman kepada yang Gaib. https://www.google.com/amp/s/m.republika.co.id/amp/ojo6wc396 ,diakses pada tanggal 23 November 2022 pukul 19.00
Lestari,dkk.(2022). RELASI AGAMA DAN SAINS DALAM PANDANGAN FISIKAWAN PERTAMA DI INDONESIA. PROSIDING KONFERENSI INTEGRASI INTERKONEKSI ISLAM DAN SAINS.(4):390-394
Alisyahbana,Takdir.(2018).PARADIGMA ILMU PENGETAHUAN DAN IMAN DALAM PERISTIWA ISRO’MI’RAJ NABI MUHAMMAD SAW. el-Ghiroh.14(1):118-137
Grady,Monica.2021.Bisakah fisika membuktikan keberadaan Tuhan?. https://news.detik.com/bbc-world/d-5517029/bisakah-fisika-membuktikan-keberadaan-tuhan ,diakses pada tanggal 23 November 2022 pukul 16.42
Athar.2015.Fisika sebagai kunci ilmu tauhid. https://cokrowolopanguripan.wordpress.com/2015/02/09/fisika-sebagai-kunci-ilmu-tauhid/ ,diakses pada tanggal 22 November 2022 pukul 13.37
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H