Mohon tunggu...
Ronando Musyafiri
Ronando Musyafiri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa gabut yang suka fisika

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Meningkatkan Iman dengan Fisika

26 November 2022   08:12 Diperbarui: 26 November 2022   08:25 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Albert Einstein mengemukakan teori relativitas umum bahwa materi ruang dan waktu adalah satu kesatuan, artinya alam mengembang bersama ruang dan waktu, lantas bagaimana mendeskripsikan 1 titik dimana ruang dan waktu tidak relevan?. Para ilmuwan menyebutnya singularitas, biasanya dalam matematika dan fisika singularitas dipakai untuk mendefinisikan sesuatu yang tidak terdefinisi, tidak terdefinisi bukan berarti tidak ada, ada namun tidak terjangkau oleh akal manusia.
Jika diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia singularity berarti keganjilan dengan kata lain tunggal, tunggal berarti tidak terbagi. Contoh jika kita menghitung di kalkulator 1/0 maka hasilnya tidak terdefinisi atau error, namun jika di kalkulator google maka hasilnya infinity.

Di alam ini ada 4 kekuatan besar yang mengatur alam, yaitu gaya gravitasi, gaya elektromagnetik, gaya nuklir lemah, dan gaya nuklir kuat. Gaya gravitasi berkaitan dengan alam makro sedangkan sisanya berkaitan dengan alam mikro, oleh karena itu secara garis besar ada dua teori besar yang mendeskripsikan alam yaitu teori kuantum berkaitan dengan alam mikro dan teori relativitas berkaitan dengan alam makro. Kedua teori tersebut ingin disatukan oleh Stephen Hawking menjadi The Theory of everything, namun hawking gagal dalam mewujudkannya.

Terlepas suatu saat mungkin ditemukan atau tidak mari kita bahas teori kuantum saja, fisika disebut ilmu pasti karena mengukur sesuatu secara pasti, anehnya ketika menerapkan hukum-hukum fisika di dunia kuantum,seketika hukum-hukum tersebut runtuh dan hal ini membuat saintis goyah karena kenyataan bahwa bangunan dasar paling fundamental didalam kehidupan justru ditentukan oleh sesuatu yang tidak terukur.

Jadi intinya pada poin 3 ini kita boleh menginginkan segala kekuasaan seperti raja yang duduk di singgasana atau segala kejeniusan teori seperti ilmuan yg hebat, namun jangan sampai hal itu menjadikan kutukan oleh kekuatan dan kepintaran karena hal itu ada batasnya. Alam menunjukkan ketidaksempurnaannya dan hanya tunduk kepada kesempurnaan yang lebih besar, jika kita merasa pintar maka ingatlah bahkan kita tidak bisa menjelaskan nyamuk atau yang lebih kecil atau yang lebih kecil lagi atau yang lebih lebih kecil lagi. Akal ditunjukkan bukan untuk mengetahui segalanya, namun akal ditunjukkan untuk mengakui yang punya segalanya Dia sempurna,Dia esa, dan Dia tak terhingga.
“Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia"(Q.S Al-Ikhlas:4)
  

Itulah sedikit hal dalam fisika yang mungkin dapat meningkatkan keimanan, bagaimanapun juga kita tidak boleh meremehkan sebuah ilmu. Pada hakikatnya semua ilmu itu sebuah kesatuan karena memiliki kesamaan asal, yaitu sama-sama berasal dari Allah SWT.
Jadi setiap orang memiliki kesempatan yang sama dalam hal kebaikan, orang yang pandai fisika bisa berdakwah dengan ilmu fisikanya, orang yang ahli matematika juga bisa memberikan sumbangsih dalam agama melalui ilmu matematikanya, dll. Sekian dari saya ,fisika itu keren dan sangat menyenangkan bukan.

Referensi / Daftar Pustaka
Shiddiqie,Harri.(2017).Mahasiswa Fisika dengan Iman kepada yang Gaib. https://www.google.com/amp/s/m.republika.co.id/amp/ojo6wc396 ,diakses pada tanggal 23 November 2022 pukul 19.00
Lestari,dkk.(2022). RELASI AGAMA DAN SAINS DALAM PANDANGAN FISIKAWAN PERTAMA DI INDONESIA. PROSIDING KONFERENSI INTEGRASI INTERKONEKSI ISLAM DAN SAINS.(4):390-394
Alisyahbana,Takdir.(2018).PARADIGMA ILMU PENGETAHUAN DAN IMAN DALAM PERISTIWA ISRO’MI’RAJ NABI MUHAMMAD SAW. el-Ghiroh.14(1):118-137
Grady,Monica.2021.Bisakah fisika membuktikan keberadaan Tuhan?. https://news.detik.com/bbc-world/d-5517029/bisakah-fisika-membuktikan-keberadaan-tuhan ,diakses pada tanggal 23 November 2022 pukul 16.42
Athar.2015.Fisika sebagai kunci ilmu tauhid. https://cokrowolopanguripan.wordpress.com/2015/02/09/fisika-sebagai-kunci-ilmu-tauhid/ ,diakses pada tanggal 22 November 2022 pukul 13.37

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun