Mohon tunggu...
Ronald Anthony
Ronald Anthony Mohon Tunggu... Dosen - Penulis Lepas

Hanya seorang pembelajar yang masih terus belajar. Masih aktif berbagi cerita dan inspirasi kepada sahabat dan para mahasiswa. Serta saat ini masih aktif berceloteh ria di podcast Talk With Ronald Anthony on spotify.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

End of Year's Note : Are we really living? or are we simply just existing?

31 Desember 2024   18:00 Diperbarui: 31 Desember 2024   23:18 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku The tired gets strong too

Namun, lagi-lagi masih belum rejeki saya untuk memiliki buku itu, buku karangan joena sudah banyak habis bahkan di toko buku di seantero manila, ibukota filipina juga habis..

Tapi entah bagaimana ceritanya, saya menemukan buku tersebut kemudian ada dijual di salah satu web yaitu carousell filipina, yang merupakan situs jual-beli barang semacam preloved begitu, Syukurnya begitu saya kontak orang yang memiliki buku itu, bukunya masih tersedia, walaupun harganya lebih tinggi sedikit dari harga yang dijual oleh website joena yang katanya lagi Christmas sale! WKWKWK, maklum Chinese, kalau liat yang sale kenapa tidak?!

Singkat cerita, akhirnya beberapa minggu yang lalu, buku itu ada di tangan saya, Judul buku ini “The Tired Gets Strongs too” yang fisiknya bisa anda lihat di foto diatas. Dari judul memang secara tidak langsung sudah menggambarkan dan memberikan isyarat bahwa "Orang yang Lelah pada akhirnya akan Menjadi Kuat juga". Secara makna, kalimat ini mungkin ingin menyampaikan bahwa meskipun seseorang merasa lelah, melalui perjuangan dan ketekunan, mereka tetap bisa menjadi lebih kuat.

Buku The tired gets strong too
Buku The tired gets strong too

Dari judulnya memang sudah bisa ketebak, namun secara luas buku ini mau berbicara bahwa memang kita sebagai manusia tidak apa-apa jika merasa lelah dan punya beban berat, dan memang tidak apa-apa jika kita merasa sulit dan punya emosi yang perlu untuk diluapkan, hal itu bukan lah hal yang terlarang dan salah, karena pada dasarnya memang setiap manusia punya sisi itu, setiap manusia punya emosi yang tidak boleh dihilangkan atau diabaikan.

Disadari atau tidak, segala yang terjadi dalam hidup kita kita nantinya akan menentukan langkah kita kedepan, maka penting menjadi sebuah pertanyaan buat kita, Are we really living? Or are we simply just existing? Coba kita sama-sama reflect, apakah sekarang kita sedang hidup, atau kita sekedar “ada” aja?

Are we really living? Or are we simply just existing? Dua hal yang keliatannya sama, tapi kalau di pikir-pikir ternyata beda banget lohhh…

Lantas pertanyaanya apa bedanya? Kalau kita sekedar “ada” saja, kita gak benar-benar mengejar hidup yang maksimal dan memilih untuk stay in the comfort zone. Sekedar hidup yang aman-aman saja, menghindari resiko, dan mengindari hal-hal yang sulit, akrena kita takut gagal, takut kecewa, takut capek, takut sakit hati. Tapi hasilnya kita ada di dunia, tapi kita gak benar-benar hidup.

Kalau ditanya apakah gampang? Tentunya jawabannya pasti memang gak gampang. Karena tentu kita tidak bisa menerima suatu hasil tanpa sebuah usaha dan pengorbanan, Anda dan saya tentu pasti pernah mengalami, pekerjaan atau tugas-tugas anda yang tidak selesai-selesai, sampai terasa melelahkan, bahkan mungkin bisa jadi tidak bisa tidur, karena pikiran kemana-mana. Kepikiran banget sama tanggung jawab aku saat ini. I keep on questioning myself, “Apa aku mampu?”, “Kalau ini gagal gimana ya?”

Kalau soal overthinking, saya acungkan jari yang pertama, wkwkwk, I’m still human…. walaupun kelihatannya haha hihi, dan nampak kuat, atau kadang-kadang menulis dan share hal-hal yang menguatkan, saya juga masih diliputi perasaan khawatir, merasa takut… saya jujur saja kepada anda, bahkan saya sampai di akhir tahun ini ketika menulis tulisan ini pun muncul dengan beberapa kegelisahan di dalam pikiran saya.

Tapi satu hal yang sampai hari ini saya yakini, “adalah paling penting bagi kita untuk gak membiarkan rasa takut/khawatir kita berlama-lama diam di pikiran kita". Kita harus bawa pikiran kita balik ke hal -hal yang positif, bawa pikiran balik ke Tuhan. Jangan biarkan pikiran negatif kita menang. Jangan biarkan rasa takut dan khawatir kita menentukan langkah kita kedepan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun