Hii semuaaanya, how are you? Gimana tahun 2024 nyaaaa? Bisa kebayang gak suara saya, kalau nggak, lain kali saya sertakan voice note suara saya, biar tervisualisasi dengan baik suara saya wkwkwk. I hope you’re doing well… kalau pun gak, remember, bad days won’t last forever… things will eventually get better :)
Gak berasa ya udah akhir tahun aja, rasanya baru kemarin saya nulis catatan akhir tahun, ehh tau-tau sekarang malah udah nulis lagi, wkwkwkwk, setahun tu ternyata cepet ya kalau dipikir-pikir, kalau kita tengok kebelakang rasanya baru sekejap mata eh besok udh masuk tahun depan. Lajuuuu wkwkwkwk
Kalau melihat kebelakang di tahun 2024 ini sama seperti manusia pada umumnya, di hidup saya, seperti roller coaster, ada naik dan ada turunnya, dan kalau boleh mengingat-ingat kembali, masa yang paling berat memang yang dialami ya di bulan januari dan februari tahun ini, saya ingat betul awal tahun ini setelah menyelesaikan beberapa kerjaan di awal tahun, saya malah mengalami burnout, kepala rasanya penuh sekali dan banyak ketakutan, kekhawatiran yang muncul dan berputar-putar di kepala.
Apa yang akhirnya saya lakukan adalah untuk break sejenak dari segala hal, mulai dari sosmed, dari Whatsapp, dan dari kerjaan serta sosial. Semuanya saya lakukan break, bahkan saya ingat betul WA dari kaprodi saja tidak saya balas, karena di otak saya terasa penuh, maybe sudah terlalu penat di akhir dan awal tahun ini.
Bersyukur sekali kepada Tuhan, waktu itu di tengah burnout yang saya alami di hari terakhir masa break saya tanggal 26 Januari 2024, ada seseorang yang mengirimkan saya sebuah quotes dari sebuah penulis di filipina namanya Joena Sandiego, saya baru membaca malam harinya, seketika membaca itu membuat saya langsung tersadar begitu membaca quotes itu, saya juga coba bagikan untuk anda quotes dari seseorang yang mengirimkan itu kepada saya, barangkali ada diantara juga yang mengalami hal yang sama dengan saya, bisa menjadi sebuah reminder dan perlahan-lahan bisa pulih serta bangkit.
So, siapapun bisa dipakai untuk menjadi pengingat bagi kita, maka saya seringkali bercerita entah di dalam kelas atau kepada orang bahwa “Tidak pernah ada kebaikan yang sia-sia” sekalipun kebaikan itu mungkin terlihat kecil. Postingan itu mengingatkan kita bahwa segala sesuatu yang membuat kita stress bisa menjadi berkat.
Berawal dari quotes yang membuat saya perlahan tapi pasti mulai melangkah, saya coba mencari tau siapa Joena Sandiego ini, Joena sendiri ternyata adalah penulis yang cukup terkenal dengan buku-bukunya yang best seller, sayangnya buku itu tak dijual di Indonesia, bahkan ketika mampir ke beberapa toko buku, saya mencari buku itu pun tetap saya tidak menemukannya.
Ternyata buku itu hanya di jual di filipina dan itupun secara hanya eksklusif dijual di website atau shoppee filipina, ahh!! sayang sekali rasanya buku itu tidak dijual di Indonesia, karena sulit untuk membeli, perlahan saya malah melupakan untuk membeli, namun memang dasar namanya manifestasi ya, eh,, tak disangka ada iklan promosi jastip dari manila filipina ke Indonesia yang muncul, pemikiran untuk membeli buku itu kembali muncul, tanpa berpikir panjang akhirnya saya kontak langsung agar bisa dibantu untuk dijastipkan buku tersebut ke Indonesia,
Namun, lagi-lagi masih belum rejeki saya untuk memiliki buku itu, buku karangan joena sudah banyak habis bahkan di toko buku di seantero manila, ibukota filipina juga habis..
Tapi entah bagaimana ceritanya, saya menemukan buku tersebut kemudian ada dijual di salah satu web yaitu carousell filipina, yang merupakan situs jual-beli barang semacam preloved begitu, Syukurnya begitu saya kontak orang yang memiliki buku itu, bukunya masih tersedia, walaupun harganya lebih tinggi sedikit dari harga yang dijual oleh website joena yang katanya lagi Christmas sale! WKWKWK, maklum Chinese, kalau liat yang sale kenapa tidak?!
Singkat cerita, akhirnya beberapa minggu yang lalu, buku itu ada di tangan saya, Judul buku ini “The Tired Gets Strongs too” yang fisiknya bisa anda lihat di foto diatas. Dari judul memang secara tidak langsung sudah menggambarkan dan memberikan isyarat bahwa "Orang yang Lelah pada akhirnya akan Menjadi Kuat juga". Secara makna, kalimat ini mungkin ingin menyampaikan bahwa meskipun seseorang merasa lelah, melalui perjuangan dan ketekunan, mereka tetap bisa menjadi lebih kuat.
Dari judulnya memang sudah bisa ketebak, namun secara luas buku ini mau berbicara bahwa memang kita sebagai manusia tidak apa-apa jika merasa lelah dan punya beban berat, dan memang tidak apa-apa jika kita merasa sulit dan punya emosi yang perlu untuk diluapkan, hal itu bukan lah hal yang terlarang dan salah, karena pada dasarnya memang setiap manusia punya sisi itu, setiap manusia punya emosi yang tidak boleh dihilangkan atau diabaikan.
Disadari atau tidak, segala yang terjadi dalam hidup kita kita nantinya akan menentukan langkah kita kedepan, maka penting menjadi sebuah pertanyaan buat kita, Are we really living? Or are we simply just existing? Coba kita sama-sama reflect, apakah sekarang kita sedang hidup, atau kita sekedar “ada” aja?
Are we really living? Or are we simply just existing? Dua hal yang keliatannya sama, tapi kalau di pikir-pikir ternyata beda banget lohhh…
Lantas pertanyaanya apa bedanya? Kalau kita sekedar “ada” saja, kita gak benar-benar mengejar hidup yang maksimal dan memilih untuk stay in the comfort zone. Sekedar hidup yang aman-aman saja, menghindari resiko, dan mengindari hal-hal yang sulit, akrena kita takut gagal, takut kecewa, takut capek, takut sakit hati. Tapi hasilnya kita ada di dunia, tapi kita gak benar-benar hidup.
Kalau ditanya apakah gampang? Tentunya jawabannya pasti memang gak gampang. Karena tentu kita tidak bisa menerima suatu hasil tanpa sebuah usaha dan pengorbanan, Anda dan saya tentu pasti pernah mengalami, pekerjaan atau tugas-tugas anda yang tidak selesai-selesai, sampai terasa melelahkan, bahkan mungkin bisa jadi tidak bisa tidur, karena pikiran kemana-mana. Kepikiran banget sama tanggung jawab aku saat ini. I keep on questioning myself, “Apa aku mampu?”, “Kalau ini gagal gimana ya?”
Kalau soal overthinking, saya acungkan jari yang pertama, wkwkwk, I’m still human…. walaupun kelihatannya haha hihi, dan nampak kuat, atau kadang-kadang menulis dan share hal-hal yang menguatkan, saya juga masih diliputi perasaan khawatir, merasa takut… saya jujur saja kepada anda, bahkan saya sampai di akhir tahun ini ketika menulis tulisan ini pun muncul dengan beberapa kegelisahan di dalam pikiran saya.
Tapi satu hal yang sampai hari ini saya yakini, “adalah paling penting bagi kita untuk gak membiarkan rasa takut/khawatir kita berlama-lama diam di pikiran kita". Kita harus bawa pikiran kita balik ke hal -hal yang positif, bawa pikiran balik ke Tuhan. Jangan biarkan pikiran negatif kita menang. Jangan biarkan rasa takut dan khawatir kita menentukan langkah kita kedepan.
Disadari atau nggak, sebagai manusia kita mempunyai brain capacity yang terbatas. Dari pada kita memakai untuk mikirin hal-hal yang gak bisa kita kontrol seperti opini orang tentang kita. Lebih baik kita pakai untuk yang lebih penting, ngejar panggilan Tuhan, kejar mimpi, pikirin keluarga.”
Pikiran yang tidak terkendali membuat kita stress, tapi pikiran yang terkendali akan memberikan kita kekuatan, keamanan, dan ketenangan. Seringkali pikiran kita membawa kita ke hal-hal yang belum kita punya. Sampai kita lupa apa itu arti bersyukur. Padahal, kalau kita bersyukur lebih lagi, kita sadar bahwa apa yang kita punya saat ini adalah hal-hal yang kita doakan sebelumnya. Jadi, jangan sampe, hidup kita di kontrol sama pikiran kita yah.
Saya gak tau tantangan apa yang sedang anda hadapi akhir-akhir ini… tapi bahwa ketika anda sudah berusaha semaksimal yang anda bisa lakukan, di tahap paling akhir dari semuanya ini adalah jangan lupa untuk menyerahkan dan membawa hasil akhirnya kepada Tuhan pencipta kita.
Ketika anda khawatir dan mungkin gelisah, ingat!
Kamu gak harus menunggu sempurna untuk memulai segala sesuatu.
Kamu gak harus memiliki semua jawaban yang kamu butuhkan.
Kamu gak harus memiliki skills yang luar biasa.
Impossible is where God starts. Miracle is what He does. There’s nothing that our GOD can't do. Nothing is too BIG for our GOD.
Sebagai umat yang beragama tentu saya pengen share satu hal kepada anda, dari sudut pandang agama katolik. Di salah satu ayat di dalam kitab suci tertulis seperti ini :
“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” -Filipi 4:13
Di dalam ayat ini tidak bilang, “Segala perkara dapat Tuhan tanggung.”, Well, yes… that would be true, tapi ayatnya bilang, DIA memberi kamu, yes kamu… kekuatan, sehingga kamu mampu menanggung apapun itu yang ada di depan kamu, seala ketekutan, kegelisahan, dan kekuatiran. Disadari atau tidak seringkali rasa takut bisa membuat kita stuck atau bahkan mundur. Tapi sebagai umat beriman kita percaya di dalam Dia akan memberi kita kekuatan. So, semangat untuk menyongsong 2025 yang sebentar lagi akan kita masuki, jadi sampai ketemu awal tahun depan yaaa, minggu depan akan saya kirimkan lagi satu bagian lagi, sambungan dari judul tulisan ini..
Cia You!!
Cheers to 2025 gengss…
*)Ronald Anthony
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H