"Forgiveness is giving up hope, that the past could be any different" Â
- Oprah Winfrey
Kadang sadar atau tidak, waktu terasa berjalan dengan sangat cepat, rasanya baru minggu lalu saya punya full kegiatan di hari sabtu sampai sore, eh hari ini sudah seminggu, dan kosong pula, saya akan membayar lunas tulisan-tulisan saya yang tertunda mulai minggu ini, setidaknya itu ikhtiar saya.Â
Perbincangan soal waktu yang berjalan dengan cepat, rasanya tidak hanya saya rasakan sendiri, beberapa teman saya juga mengatakan hal yang sama, "Kok hari-hari semakin cepat ya, rasanya baru kemarin kita begini, kok sudah seminggu lagi saja". Iya, tentu bagi yang punya rutinitas dan kesibukan, hari-hari pasti terasa cepat.Â
Biasanya akan mulai terasa waktu cepat di hari minggu, seperti biasa setiap hari minggu malam adalah jadwal saya main kartu di Cafe 3/4, tempat biasa kami anak-anak PTC(Pontianak Tjhiap Kut Club) sebuah klub sebutan untuk kami-kami yang biasa bermain kartu box. Dan di akhir biasanya akan sellau disertai dengan kalimat " Ya Allah, besok senin lagi boii" Minggu lalu, sobat saya hengky sampai mengatakan, "Kenapa dari Senin-Minggu ada 6 hari, tapi kok dari Minggu ke Senin hanya 1 hari saja". Setelah dipikir-pikir benar juga ya kenapa demikian. Cuma kan, kita sadar kita tidak bisa mengubah itu, hanya bergumam saja. Wkwkwk.
Maka saya mulai sadar, waktu adalah sebuah hal yang paling berharga, menit demi menit, detik demi detik akan terus berlalu, karena waktu adalah komoditas kita yang paling berharga. Kita benar-benar hanya mengalami setiap hari, menit, detik, momen sekali dalam hidup, biasanya jarang terulang. Â
Lebih jauh lagi, tulisan ini sebetulnya mengajak anda merenungkan dan dapat membantu kita memperlakukan hal-hal yang paling penting untuk digunakan dengan lebih hati-hati. Namun, seringkali ketika berbicara ini, rasanya ada sebagian besar dari waktu kita malah diisi dengan "Overthinking". Setuju atau tidak? Saya coba membuat daftar pertanyaan yang kerap kali muncul di kepala saya.
- "apa yang dipikirkan kaprodi, kalau saya mengakhiri kelas lebih awal?"
- "apa yang terjadi jika saya gagal dalam tes PPAT?"
- "apakah saya bisa mengerjakan ini?"
- "kenapa hidupku payah?"
- "mengapa banyak teman-teman saya yang sudah kaya dan mapan?"
Dan daftarnya akan terus berlanjut. Itu  baru sebagian yang saya tuliskan disini, semua itu nyata. Dan disadari atau tidak pikiran-pikiran tersebut yang muncul terkadang pada pikiran kita yang pada akhirnya akan menimbulkan rasa bersalah, kemarahan, penderitaan. Dan akan terus berlanjut jika anda tidak mengakhiri hal tersebut.Â
Nah, itu daftar-daftar overthinking yang sering terjadi, sekarang coba bandingkan dengan contoh pikiran-pikiran positif di bawah ini, menurut anda, pikiran mana yang lebih berguna?
- Memikirkan bagaimana Anda bisa menyelesaikan masalah. Masalah hanyalah pertanyaan yang belum terjawab. Gunakan otak kita dan pikirkan bagaimana kita dapat memecahkan masalah.Â
- Memahami pengetahuan. Artinya: Cobalah untuk memasukkan nilai-nilai soal pengetahuan ke dalam otak kita dan pikirkan bagaimana kita dapat menggunakan pengetahuan itu untuk meningkatkan kehidupan, karier, pekerjaan, hubungan, dll.
Itu dia. Ketika kita dapat mengabaikan setiap pemikiran buruk, dengan memikirkan hal-hal yang positif. Ketika Overthinking terus muncul di kepala kita, itu karena kita terus-menerus berpikir tentang hal itu dan belum melatih pikiran kita.Â
Saya tidak berusaha untuk menggurui anda, you're master of your life, anda adalah tuan atas diri anda sendiri, anda-lah penentu dari semua yang terjadi di kehidupan anda. Tapi untuk memberikan sebuah insight baru saya mencoba mengajak anda sedikit merenung, termasuk pertanyaan ini pun sering muncul di kepala saya "saya udah coba berbagai cara agar tidak overthinking, bagaimana caranya saya bisa berhenti memikirkan hal-hal yang tidak berguna itu?" Jawabnya hanya satu saja yaitu "SADAR". Hah? kenapa sadar?
Di situlah semuanya dimulai. Oleh karena setiap kali anda mulai hanyut dan Overthinking, maka sadarilah itu. Perintahkan otak anda untuk keluar dari pikiran-pikiran tersebut. Atau ketika kita mulai berpikiran seperti itu, coba katakan pada diri sendiri : "Ahh, itu pemikiran yang lucu. Sekarang, mari kita kembali ke kenyataan."
Seorang William James juga pernah mengatakan "Jika Anda dapat mengubah pikiran Anda, Anda dapat mengubah hidup Anda." artinya apa, kita harus kembali pada kenyataan, coba lihat di sekeliling anda, coba lihat ponsel atau laptop anda pengang dan rasakan, itu semua nyata. Itulah yang mesti anda perhatikan, sesuatu yang nyata di hadapan anda, ketimbang melihat sesuatu yang masih abu-abu dan belum jelas.
Jika kita terlalu banyak berpikir di situlah kita mulai kehilangan kehidupan. So, apakah pagi ini kita sudah memperhatikan sinar matahari hari ini ketika kita bangun? atau apakah anda memperhatikan aroma kopi pagi ini? Jika jawaban Anda tidak, Anda pasti harus keluar dari pikiran Anda. Berhentilah berpikir dan mulailah merasakan.
Dan ingat Tetap Semangat buat semua, ini karena kita tahu bahwa matahari tetap bersinar besok.
*)Ronald Anthony
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H