Tak ada yang salah dengan perdebatan di atas, maka kalau sudah berdebat saya hanya menyampaikan bahwa ini perspektif saya, tentu masing-masing orang punya perspektif yang berbeda pula. Tapi kembali, agar menjadi konsisten memang tidak mudah, perlu banyak usaha agar dapat kita konsisten. Maka seringkali dalam menulis pun saya sampai sekarang masih mencoba konsisten.Â
Ada kalanya sudah berpikir apa kisah menarik dalam satu minggu ini yang bisa ditulis, tapi ketika akan dituliskan malah tidak jadi karena tidak ketemu benang merahnya dan resolusinya. Meskipun begitu, pada dasarnya saya berusaha akan menuliskan walaupun  mungkin kadang tidak nyambung.
Lantas, sesudah setahun tulisan ini apa? prinsipnya saya akan tetap menulis terus mungkin akan sampai edisi keseratus atau mungkin bisa jadi lebih. Sebetulnya yang paling penting adalah saya punya cita-cita atau mimpi untuk membukukan tulisan-tulisan saya di kompasiana. Seperti yang pernah saya lakukan waktu SMA dulu dengan judul "Kebangsaan Yang Terkoyak". Namun, buku itu tidak untuk dijual hanya untuk konsumsi pribadi saya saja, agar senang saja bahwa tulisan saya ada wujudnya, tidak dalam bentuk Web atau digital.
Intinya apapun itu, di akhir tulisan ini saya ingin terus berikhtiar konsisten hingga edisi seratus. Walaupun, saya tidak tahu apakah saya tetap konsisten ke depan .Tapi ya doakan saja, namanya juga usaha. Dan part yang paling penting adalah suatu hari nanti mungkin anak dan cucu saya akan bisa menikmati karya-karya saya tersebut dan bisa menarik hikmah atau pembelajaran dari situ.
*)Ronald Anthony
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H