Hari ini, iya tepat tanggal hari ini, setahun yang lalu, hampir saja saya lupa, mungkin kali ini saja diperingati, atau ke depan akan berlalu seperti tanggal-tanggal yang lain. Entahlah!
Tanggal hari ini atau tepatnya setahun yang lalu hari Sabtu, 30 Mei 2020 saya memulai perjalanan tulis menulis (lagi) di Kompasiana. Setelah sebelumnya saya sudah hampir 7 tahun berhenti karena satu dan lain hal, justru karena pandemi kembali membuat saya menulis lagi. Thanks to Pandemi membawa saya kembali ke dunia tulis menulis  yang sudah saya tinggal 7 tahun terakhir.Â
Walaupun di awal saya juga harus mengucapkan banyak terimakasih ke Admin Kompasiana, saya sebetulnya lupa password akun kompasiana saya. Tanya Kompasianer yang lain masih belum ada solusi. Lalu disarankan menghubungi admin kompasiana, syukurlah admin masih baik membantu saya mengembalikan akun saya kembali seperti sedia kala, sehingga tulisan bisa tersaji sekarang.
Setahun rasanya seperti sebentar, saya saja sebenarnya tidak berniat memperingatinya, tapi ada mahasiswa yang biasa mengikuti tulisan saya mengucapkan selamat setahun untuk tulisan yang saya beri nama "Saturday Morning".Â
Bagi orang seperti saya yang terkadang  agak akward dengan ucapan selamat bagi saya sebenarnya menjadi hal yang sedikit lucu, walau dalam hati saya tetap senang juga. Karena ada penikmat tulisan saya yang mengucapkan meskipun tidak ada perayaan khusus. Padahal, saya sudah menagih tumpengan ke mahasiswa itu. Wkwkwk
Setahun ini, apa yang saya dapat? Yang Jelas rutinitas baru entah setiap jumat malam sehabis mengajar atau sabtu pagi sehabis mengganti air kolam ikan, pasti akan ada selalu waktu untuk menulis. Pernah ada seornag teman menanyakan ke saya? apakah selalu ada ide menulisnya atau pernah buntu? Saya tentu harus menjawab apa adanya ya jelas ada kalanya saya menglaami tersendat dan buntu, bahkan sepanjang malam sudah mencoba pasti ada buntunya.Â
Maka terkadang kalau anda melihat saya seringkali posting telat itu pasti karena dua hal entah karena sedang buntu atau ada kesibukan lain. Hal ini karena saya berusaha untuk konsisten mengeluarkan tulisan jam 09.00 pagi, maka kalau telat pasti karena kedua alasan di atas.
Kalau soal ide menulis, saya biasanya selalu menulis pada tema yang beragam entah itu hobi, gaya hidup, film, makanan, dan sebagainya. Saya tak pernah mematok satu tema untuk tulisan saya. Wong judulnya saja untuk suka-suka, ya berarti tema setiap minggunya tergantung apa yang ada di otak saya. Saya termasuk tipe orang yang kalau menulis pasti sambil dikaitkan dengan peristiwa yang terjadi dalam kehidupan saya, teman saya, atau bisa jadi para mahasiswa saya.Â
Pertanyaannya kenapa mesti dikaitkan, saya seringkali menyadari kalau sekedar tulisan tanpa penjabaran bagaimana konkritnya seiringkali orang hanya mengawang-awang, persis kalau seperti orang yang diceritakan soal makanan tapi hanya via audio saja tidak visual. Maka begitupun dengan kisah yang saya tuliskan, seringkali point of view itu saya kaitkan agar kemudian dapat relate dengan kehidupan kita sehari-hari.
Namun demikian, saya seringkali masih galau kalau menulis, takut dianggap sok bijak, sok memberi nasihat dan sebagainya. Maka kadang-kadang ada tulisan yang sudah hampir selesai namun urung saya posting karena takut terkesan menggurui. Kaetakutan terbesar ketika saya menulis sebetulnya adalah takut dianggap sok bijak, padahal masih bau kencur dan sebagainya.
Oleh karena itu, saya sadar dalam hidup ini pasti ada pro dan kontra. Tulisan saya pun seperti itu, bisa diperdebatkan, contoh seperti mahasiswa diatas, sering saya ingin menuliskan nama nya, namun tak pernah terwujud karena ia menolak. Rupa-rupaya ia  pembaca dalam diam, bahkan di beberapa kesempatan ada tulisan-tulisan saya yang ia bahas entah melalui DM atau kolom komentar di kompasiana yang sudah barang tentu menggunakan perspektif dia.Â