Berbicara soal waktu, adalah bicara soal yang sangat berharga namun kerap kali menjadi sesuatu pula yang diabaikan dan kadang kala diremehkan serta tidak dipedulikan. Padahal, setiap detik yang berjalan adalah sebuah kesempatan.Â
Saya tadi malam menyaksikan tayangan youtube mengenai pertandingan semifinal Indonesia VS Turkey di Kejuaraan Islamic Solidarity Games 2013 dan benar saya menyadari setiap detik adalah sebuah kesempatan.Â
Mengapa saya mengatakan ini? bayangkan saja Indonesia Vs Turkey yang sampai akhir bertanding skornya 0-0 kemudian harus dilanjutkan dengan adu penalti. Indonesia yang ketinggalan dan tidak diunggulkan kemudian berbanding terbalik di 3 detik terakhir manakala Kurnia Meiga sang kiper berhasil mengagalkan Penalti pemain Turkey dan membalikkan posisi Indonesia. Yaps, Indonesia melaju ke Final.
Jadi coba anda bayangkan setiap detiknya menjadi sebuah kesempatan yang berharga. Maka, kalau saya mengibaratkan, waktu seperti layaknya sebuah aliran sungai dimana aliran sungai yang sama tidak mungkin akan berbalik melainkan akan terus mengalir dan terus mengalir pergi.Â
Namun, jangan serius-serius benar anda membaca, ini hanyalah sebuah pengingat saja bagi saya bahwa umur terus berjalan. Dan barangkali ini juga pengingat bagi anda bahwa dalam mengebet pacar setiap detik adalah juga berharga. Wkwkwk
Minggu ini pula sesuai dengan prediksi teman-teman saya, saya akan menulis soal Travel di Masa Pandemi. Yaps! betul sekali prediksi mereka, tapi saya enggan membahasnya secara detail karena saya pikir sudah banyak yang membahas soal Travel di Masa Pandemi ini. Â
Saya akan cerita dalam catatan kali ini mengenai yang mungkin seringkali tidak terlalu dipandang oleh orang tapi bagi saya adalah sesuatu yang penting. Minggu ini, saya berkesempatan mengunjungi salah satu kota yang punya kesan bagi saya yaitu Yogyakarta.Â
Dan sudah menjadi kebiasaan saya kalau naik pesawat saya selalu memilih duduk di kursi darurat. Selain karena lega, biasanya dapat perhatian lebih dari pramugari.Â
Kan lumayan dapat perhatian lebih dari pramugari Wkwkwk. Mohon jangan salah fokus ya. Dan dari dua penerbangan transit saya kemarin, dua-duanya saya duduk di kursi darurat.Â
Dari dua briefing penerbangan saya hari itu, saya menemukan kesamaan, bahwa penumpang kanan saya yang sama-sama duduk di kursi darurat benar-benar tidak peduli dengan briefing dari pramugari mengenai jendela darurat.