Inflasi di Indonesia dalam 4 tahun terakhir ini memang cukup terkendali, berada dalam kisaran 3,5 persen. Namun bunga tabungan tetap saja hanya sekitar 2 persen, sehingga jika hanya menabung maka uang kita akan berkurang nilai dalam jangka waktu tertentu.
Untuk itu, saya memutuskan untuk melakukan investasi uang dingin yang saya miliki. Uang dingin adalah uang yang tidak akan digunakan dalam jangka waktu dekat atau malah tidak dibutuhkan dalam jangka waktu panjang.
Investasi bisa dimulai dengan membuka deposito yang menurut saya risikonya sangat kecil. Karena uang yang kita taruh di bank dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sampai maksimal 2 miliar rupiah selama tingkat bunga sesuai dengan ketentuan. Sekadar informasi LPS adalah bagian dari usaha negara untuk menjaga Stabilitas Sistem Keuangan.
Selain deposito, alat investasi yang menurut saya risikonya cukup rendah adalah Surat Berharga Negara seperti SBR (Saving Bond Retail) 007 dengan suku bunga minimum 7,5 persen.Â
Hal yang sangat menarik dari SBR adalah suku bunga minimum yang berlaku, artinya walaupun suku bunga Bank Indonesia (dibanding saat penerbitan) turun suku bunga SBR tidak turun.Â
Namun ketika suku bunga Bank Indonesia naik dibanding saat penerbitan maka suku bunga SBR akan ikut naik. Namun dana yang ditempatkan di SBR tidak bisa dicairkan sebelum SBR jatuh tempo.
Jika sudah semakin tahu tentang investasi dan sesuai dengan profil risiko masing-masing. Maka kita bisa beralih ke investasi yang lebih besar risikonya dibanding deposito seperti reksa dana, obligasi, properti, saham, logam mulia dan lainnya. Ingat makin besar risiko maka prospek keuntungan akan semakin besar.
Tujuan akhir investasi adalah passive income, yaitu penghasilan yang akan tetap kita dapatkan dengan hanya sedikit usaha atau bahkan tanpa perlu usaha apa-apa.
Dana Pembangunan
Dengan melakukan investasi atau minimal menabung kita akan bisa memperkuat stabilitas sistem keuangan Indonesia. Karena peran asing di pasar keuangan Indonesia bisa diturunkan jika masyarakat Indonesia menabung atau investasi.Â
Lebih jelasnya uang milik orang Indonesia lebih banyak dibandingkan dengan asing di Indonesia, sehingga jika asing menarik dana tidak terjadi goncangan yang berarti.
Selain itu dana yang kita investasikan pada umumnya digunakan untuk memberikan kredit atau modal kepada pemerintah dan swasta. Sehingga dana pembangunan akan bertambah dan bisa diharapkan digunakan untuk kemajuan Indonesia.