Uang bukanlah sumber kebahagiaan namun tanpa uang kita tidak mungkin menjalani hidup dengan bahagia. Mengelola keluarga juga butuh pemasukan, begitu juga mengelola perusahaan dan negara pun tidak lepas dari kebutuhan untuk mendapatkan pemasukan.
Pemasukan Indonesia berasal dari pajak, penerimaan negara bukan pajak dan juga dividen yang diperoleh dari BUMN misalnya. Penerimaan bukan pajak antara lain didapatkan dari royalti pertambangan, biaya-biaya seperti perpanjangan STNK, paspor dan juga lainnya.
Apa Saja yang Dibiayai?
POLRI dalam menjaga keamanan dibiayai oleh negara, begitu juga dengan TNI.
Anda senang dengan keberhasilan Indonesia di Asian Games? Sebagian dari biaya penyelenggaraan dan pembangunan infrastruktur olahraga bertaraf internasional juga dibiayai oleh negara.
Jalan, bendungan dan infrastruktur lainnya, pembangunan dan perawatannya juga dibiayai oleh negara.
Ketika kita mendapatkan pelayanan di kelurahan misalnya atau di kantor-kantor pemerintahan yang lain semua itu dibiayai oleh negara.
Subsidi bagi masyarakat tidak mampu juga dibiayai oleh negara. Seperti dana desa, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat dan juga subsidi bunga KUR yang ditujukan bagi UMKM.
Semua ini dibiayai oleh negara dengan pendapatan yang antara lain didapatkan oleh pajak. Namun karena penerimaan pajak dan lainnya masih kurang maka negara terpaksa berutang.
Apa kata analis tentang utang negara?
Mengutip Bloomberg, Bhima Yudhistira Ekonom Senior Indef mengatakan "Utang Negara telah meningkat sebanyak 40% dari US$ 295 miliar dari sekitar US$ 210 miliar ketika Jokowi mulai menjabat tahun 2014, menurut data BI. Pemerintah mengambil utang untuk membiayai pembangunan infrastruktur yang biayanya mencapai sekitar US$ 350 miliar"