Mohon tunggu...
Ronald Wan
Ronald Wan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Love to Read | Try to Write | Twitter: @ronaldwan88

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Lombok Butuh Gerakan Nyata, Bukan Lagi Sekadar Tagar

8 Agustus 2018   10:25 Diperbarui: 8 Agustus 2018   12:32 1143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini Indonesia sedang berduka pulau Lombok yang baru mencoba memperbaiki kerusakan gempa yang terjadi di 29 Juli 2018 (Magnitudo 6,4 skala Richter). Kembali dilanda gempa yang lebih besar pada hari Minggu 5 Agustus 2018 dengan magnitudo 7 skala richter. Sampai dengan Selasa (7-8-2018) siang mengutip Kompas.com:

  • Jumlah pengungsi diperkirakan mencapai 20 ribu orang
  • Kerusakan terparah ada di daerah Lombok utara
  • Korban meninggal diperkirakan mencapai 105 orang
  • Korban luka diperkirakan 236 orang

Kemungkinan adanya gempa susulan masih bisa terjadi menurut Sutopo, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Gempa yang disebabkan adanya tumbukan sesar dan berpusat di lereng Rinjani sempat menyebabkan sekitar 500 orang terjebak pada saat mendaki gungung Rinjani.

Ribuan turis dan penduduk juga diungsikan dari Gili Trawangan akibat takut dengan adanya potensi tsunami.

Di media sosial ramai dengan tagar pray for Lombok dan pray for NTB yang menurut saya bagus karena menyedot perhatian ke Lombok yang membutuhkan bantuan.

Namun di sisi lain adanya hoaks mengenai gempa dan tsunami benar-benar menunjukkan kebuasan dunia maya yang tidak peduli dengan akibatnya. Hanya mungkin mengejar viral dan bisa juga mengejar hasil uang dari iklan yang masuk.

Belum lagi ada politisasi gempa Lombok yang menurut saya tidak pantas.

Sekarang ini bukan lagi saatnya hanya membagi foto, mencuit, membuat status di FB dan atau media sosial lainnya. Lombok sudah mendapatkan perhatian dan  sekarang membutuhkan bantuan.

Pagi ini (Rabu 8-8-2018) membaca artikel utama harian Kompas para korban gempa di Lombok masih kekurangan makanan, obat dan logistik lainnya.

Bagi Anda yang berniat menyumbang uang bisa disalurkan melalui Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas. Sumbangan dikirimkan melalui BCA Cabang Gajah Mada, Jakarta, dengan nomor rekening 012.302143.3, atas nama Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas. Akan ditutup pada 21 Agustus 2018.

Untuk sumbangan berupa barang bisa melalui TNI dapat menghubungi Letkol Indarwaman (Ster TNI) di nomor telepon 08126790682 atau Letkol Yosep di nomor telepon 08187264089 dan 021-8011126. Kompas.com

Atau salurkan melalui badan-badan seperti PMI dan lainnya.

Sekarang ini Lombok butuh gerakan nyata bukan hanya sekadar tagar.

Mari Kita Bantu!

Referensi: Kompas.com dan harian Kompas

Salam

Hanya sekadar berbagi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun