Apakah hanya robot?
Otomatisasi pekerjaan bukan berarti hanya pekerjaan di sektor manufaktur yang digantikan oleh robot. Sektor jasa misalnya bank, tugas teller sudah banyak berkurang dibanding sebelum era internet banking dan ATM.
Petugas penerima telepon juga bisa tergantikan dengan teknologi Chat Bot.Artinya banyak dari call center akan ditutup karena digantikan oleh chat bot yang bisa melayani panggilan melalui telepon, aplikasi percakapan maupun email.
Banyaknya pekerjaan yang terotomatisasi di sisi lain menurut Mckinsey akan memunculkan pekerjaan baru yang belum terpikirkan sekarang.
Bagaimana dengan Indonesia?
Saya meyakini bahwa kecepatan otomatisasi di Indonesia belum akan secepat China dan India mengingat tingkat upah yang masih lebih murah. Namun lebih mahal jika dibandingkan Vietnam, Myanmar dan Kamboja sehingga industri padat karya banyak yang pindah kesana.
Persiapan menjadi sangat penting terutama menyiapkan pendidikan sumber saya manusia. Mengingat sekitar 60% SDM di Indonesia masih berpendidikan paling tinggi SMP.
Tidak tertutup kemungkinan pendidikan yang masih rendah ini bisa ditingkatkan dengan pelatihan untuk menjadi spesialis di bidang tertentu.
Persiapan yang bukan hanya perlu dilakukan oleh pemerintah. Namun juga pelaku atau angkatan kerja, termasuk di dalamnya serikat pekerja.
Referensi : Mckinsey.com
Salam