Sebuah celah penjualan A380.
Kesulitan A380 bukan hanya permintaan komitmen dari Emirates. Pabrik pembuat mesin A380 juga ragu untuk melanjutkan produksi. Hal ini dikarenakan pasar sekunder A380 yang belum jelas. Padahal pabrik mesin mengharapkan penjualan mesin baru dan suku cadang dari pasar sekunder.
Arah perkembangan industri penerbangan sendiri memang masih belum jelas. Di satu sisi perkembangan penerbangan murah begitu berkembang dan mengakibatkan banyak maskapai "full service" yang merugi. Di sisi lain peningkatan jumlah penumpang di Asia terutama China karena "booming" ekonomi membuat banyak maskapai juga bisa berharap.
Tetapi apakah penerbangan membutuhkan pesawat besar seperti A380 atau badan lebar seperti Boeing 777 dan 787 serta A330/350 untuk penerbangan jarak jauh? Sebuah pertanyaan yang sulit dijawab.
Namun yang jelas perubahan pola belanja dari mengumpulkan barang ke mengumpulkan pengalaman telah terjadi sehingga menurut perkiraan saya industri penerbangan akan terus berkembang. Dalam kaitannya dengan industri pariwisata.
Jika Emirates membatalkan pesanan A380 saya pikir dalam waktu sekitar 20 tahun pesawat ini mungkin hanya tinggal jadi kenangan.
Referensi:
Sebuah video menarik tentang pendaratan A380
Salam
Hanya Sekadar Berbagi