Mohon tunggu...
Ronald Wan
Ronald Wan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Love to Read | Try to Write | Twitter: @ronaldwan88

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Perubahan Pola Belanja Bukan Hanya Terjadi di Indonesia

3 Oktober 2017   11:32 Diperbarui: 3 Oktober 2017   13:30 3197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (apsalar.com)

Beberapa waktu yang lalu dalam menanggapi polemik terhadap daya beli. Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia, Ari Kuncoro mengatakan bahwa terjadi perubahan pola belanja masyarakat.

"Dan ketika kebutuhan untuk menunjukkan aktualisasi kelas menengah timbul, sedangkan pendapatan tidak meningkat dia harus memilih. Apa yang saya beli. Dan ternyata komoditi atau barang yang bisa menunjukkan eksistensinya mereka sebagai kelas menengah adalah jalan-jalan," ujar Ari di Hotel Pullman, Jakarta, Kamis (9/10). Sumber

Berarti prioritas masyarakat yang tadinya mungkin pada baju baru atau gawai baru berubah menjadi berwisata. Hal ini terbukti dari pertumbuhan sektor informasi dan komunikasi pada kuartal kedua 2017 yang mencapai 10,88% dibanding periode yang sama tahun 2016.

Sebuah laporan  yang dikeluarkan oleh Cushman and Wakefield (sebuah perusahaan properti) yang dipublikasikan pada 27 Juni 2017, mengatakan bahwa peningkatan jumlah resto atau Food and Beverage outlet (F&B outlet) di pusat perbelanjaan didorong oleh cepatnya peningkatan jumlah pengeluaran untuk makan di resto.

Laporan ini juga mengatakan bahwa pengeluaran untuk F&B dunia akan bertumbuh sekitar 7,4% per tahun sampai dengan tahun 2026. Untuk itu perlu penyesuaian bagi pusat belanja untuk dapat memenuhi keinginan konsumen mendapatkan pengalaman belanja yang lengkap dengan tempat bersosialisasi dan bersenang-senang.

Keinginan ini bisa dipenuhi dengan penambahan restoran yang berkualitas dan kekinian.

Pengeluaran F&B Indonesia diperkirakan akan tumbuh sebesar 10,1% per tahun sampai dengan 2020. India akan tumbuh sebesar 13,1% dan Filipina akan tumbuh sekitar 9,6% sedangkan China diperkirakan tumbuh sebesar 10,7%

Temuan dalam laporan ini juga diperkuat oleh artikel di Theatlantic.com yang mengatakan bahwa generasi Milenial di Amerika Serikat, lebih banyak membelanjakan uangnya untuk makan di restoran dan hangout di bar.

Data belanja di USA berdasarkan usia (sumber theatlantic.com)
Data belanja di USA berdasarkan usia (sumber theatlantic.com)
Tetapi jika melihat lebih dalam lagi, perubahan ini bukan hanya terjadi di generasi Milenial. Semua generasi di AS menunjukan peningkatan jumlah pengeluaran untuk makan di luar dibanding berbelanja makanan (baca masak sendiri). Namun memang generasi Milenial yang membelanjakan lebih banyak penghasilannya secara persentasi untuk makan di luar.

Dua hal yang sangat menarik, adanya kemungkinan bahwa masyarakat Indonesia lebih mementingkan berwisata dan adanya peningkatan pengeluaran biaya makan di resto di masyarakat dunia, termasuk Indonesia.

Pertanyaannya adalah apakah ada hubungan antara keinginan eksis di media sosial dengan perubahan pola belanja?

Kemungkinan itu saya pikir ada. Saya pribadi terkadang heran dengan kebiasaan beberapa teman yang bukan hanya wanita tetapi juga pria yang langsung menghentikan saya untuk mulai makan. Pada saat kami berkunjung ke sebuah restoran.

Foto makanan! 

Menjadi sebuah tradisi sebelum makan.

Perkembangan Facebook yang kemudian diikuti oleh Path, Snapchat dan terakhir Instagram saya pikir berpengaruh dengan perubahan pola belanja ini. Sehingga semua orang berlomba-lomba untuk memamerkan foto makanan, restoran dan tempat wisata.  Kecuali saya, karena saya hanya punya Facebook hehehe (bisa jadi kudet).

Apakah memang begitu?

Referensi

Salam

Hanya sekadar berbagi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun