Pada tahun 2017, dalam rangka menyelamatkan 7 aset kota Surabaya yang terancam lepas. Risma sampai berdiskusi dengan KPK. Karena dalam sidang gugatan, pemkot Surabaya kalah. Aset yang sudah dari jaman Belanda tercatat sebagai aset pemerintah, antara lain Gelora Pancasila, waduk di kecamatan Wiyung dan tanah serta bangunan kantor PDAM Surya Sembada di jalan Prof Dr Moestopo bisa berpindah tangan. Risma mencurigai ada hal yang tidak beres sehingga aset pemkot Surabaya bisa berpindah tangan.
Sebagai seorang perempuan yang karirnya sangat sukses, Risma tetap berprinsip bahwa di rumah perempuan harus tetap berfungsi sebagai ibu. Ibu adalah kodrat perempuan, dengan mendidik anak-anaknya menjadi manusia yang hebat dan berprestasi, menurut Risma
Kartini modern yang saya kagumi, Tri Rismaharini.
Besar harapan saya Tri Rismaharini, bisa terpilih menjadi gubernur Jawa Timur dalam pilkada 2018. Agar kepemimpinan dan kerja Risma, bisa memberi manfaat yang lebih luas. Bukan hanya Surabaya tapi seluruh masyarakat Jawa Timur.
Pertanyaannya, apakah rakyat Jawa Timur siap menerima pemimpin perempuan? Apakah isu gender akan dimainkan, seperti isu SARA di Jakarta?
Salam
Hanya sekedar berbagi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H