Namun dengan semakin meningkatnya upah di Indonesia, mulai banyak industri padat karya yang pindah ke Vietnam atau Kamboja. Hal yang sama juga terjadi di China.
Investasi di Indonesia pada saat ini, fokusnya mulai berubah. Dari padat karya ke padat modal. Industri padat modal adalah industri yang lebih banyak menggunakan tenaga mesin dibanding tenaga orang. Seperti industri otomotif, elektronik dan lain lain.
Dengan berubahnya fokus investasi maka kebutuhan terhadap pekerja kasar akan berkurang. Kebutuhan industri sekarang ini lebih pada pekerja terampil.
Pemerintah sudah mencoba mengantisipasi dengan pemberian insentif pajak untuk industri padat karya, agar lebih banyak pekerja kasar yang bisa terserap.
Pandangan terhadap pendidikan, Indonesia masih menganggap bahwa jika pendidikan mencapai S1 atau minimal  D3 akan lebih menjamin kesempatan kerja.
Pandangan yang kurang tepat menurut saya.
Dilihat dari kebutuhan Industri dan perlunya penyiapan angkatan kerja untuk memaksimalkan bonus demografi. Seharusnya pendidikan Indonesia diarahkan ke sekolah menengah kejuruan (SMK).
Harus diakui banyak yang harus diperbaiki dari sistem pendidikan SMK.
Pertama seharusnya jurusan pendidikan SMK disesuaikan dengan potensi daerah setempat. Misalnya jika daerah pertanian maka sebaiknya pemerintah mendirikan SMK Pertanian, agar pertanian di daerah setempat bisa mulai menggunakan teknologi modern untuk meningkatkan hasilnya. Bahkan jika ingin lebih mengerucut, Â bisa didirikan SMK Pertanian yang sesuai dengan apa yang ditanam, contohnya daerah penghasil jagung maka fokus kurikulum SMK lebih ke pertanian jagung.
Kedua, harus ada kerjasama dengan industri. Agar jurusan SMK bisa disesuaikan dengan kebutuhan industri. Misalnya SMK Otomotif untuk industri otomotif, SMK Elektronik untuk industri elektronik. Selain itu kurikulum juga menyesuaikan dengan kebutuhan industri, agar setelah lulus langsung siap bekerja.