Setelah dicek, ternyata benar si Bu Hindun sudah membayar. Informasi pembayaran ini oleh masing2 tetangga dicatatkan ke dalam buku mereka masing2.
Supaya tidak asal cek dan catat serta menghindari kecurangan. Dibuatlah aturan bahwa yg bisa cek dan catat hanyalah para pemilik rumah di Kepo Residence. Yg ngontrak, tidak diizinkan.
Heran, kok mau sih orang - orang sibuk seperti ini.
Ternyata oh ternyata, bagi mereka yang mengecek & menulis di buku catatan, mereka mendapatkan duit. Duit darimana ? Dari "langit"
Pantesan...
Nah, case di atas adalah analogi mengenai Blockchain.
Tidak adanya Pak RT disebut Decentralized. Buku catatan bersama di awan disebut Ledger. Merek - merek Buku adalah nama2 Blockchain ( Ethereum, Binance, Avalanche, Solana )
Dinamakan Blockchain, karena cara mencatatnya. Cara mencatat ke dalam bukunya, dengan saling mengaitkan catatan sebelumnya dengan catatan baru berikutnya. Sehingga jika di visualisasi, sama seperti bentuk rantai.
Para pemilik rumah, disebut Miner or Nodes. ( perbedaanya, will be explained later ).
Kesepakatan bersama bahwa hanya para pemilik rumah yg bisa cek & catat, disebut Proof of Stake.
( Setiap blockchain memiliki Consensus Mechanism-nya masing2, ada yg memakai Proof of Work, ada yg Proof of Stake, Proof of Authority dst. Beda2. Dijelaskan nanti  )
Duit yg diberikan sebagai insentif disebut Cryptocurrency or Coin. ( Bukan Token ya, ada perbedaan Coin ( Ethereum, BNB ) dan Token seperti Matic, Shiba Inu dkk ).