Menggunakan Token sebagai instrumen financing sebuah project crypto,tentu tidak semudah Mas Anang harapkan. Selain Tokenomics-nya, LUC-nya, ada juga hal terpenting, yaitu tanggung jawab terhadap uang para “warga negara-nya” ( baca : Investor ).
Jangan berlindung dibalik kata DYOR. Karena Mas Anang menggunakan image “tokohnya” untuk meyakinkan publik membeli. Publik itu bukan Accredited Investor.
Ternyata mas Anang ngk makar. Warga negara ASIX-nya aja yg mulai makar.
Mas Anang, jadi Presiden itu ngak ASIX.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H