Model penempatan tenaga ahli pada anggota DPR atau alat kelengkapan, akan berpengaruh terhadap pengaturan lebih lanjut hal-hal sebagai berikut:
Formulasi
Anggota DPR
Alat Kelengkapan DPR
Kualifikasi
Latar belakang pendidikan dengan dari satu bidang keilmuan
Latar belakang pendidikan dari berbagai disiplin ilmu
Kompetensi
Penguasaan satu bidang
Penguasaan lintas sektor dan isu-isu yang berkembang
Status Kepegawaian-Â Â Â Â Â PNS-Â Â Â Â Â Kontrak atau Permanen
-Â Tersedia opsi di luar struktur Setjen DPR dan bukan PNS-Â Tidak wajib full time dan permanen
-Â Â Â Â Bagian dari struktur Setjen DPR-Â Â Â Â Di bawah koordinasi Setjen, termasuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas-Â Â Â Â PNS
-Â Â Â Â Permanen dan full time
Wilayah Kerja(sebagai contoh dalam alur kerja legislasi)
Ruang aktualisasi terbesar ada saat (pendampingan) pembahasan RUU
Kerja kolektif memperluas ruang aktualisasi, mulai dari penyiapan, pembahasan, hingga monitoring legislasi
Beban Kerja
Tidak fokus dan sulit antisipatif terhadap dinamika penyiapan dan pembahasan RUU
Lebih mudah terkontrol dan terdistribusi
Identifikasi terhadap konsekuensi logis penempatan tenaga ahli pada anggota DPR atau alat kelengkapan akan mengkonfirmasi dan berguna dalam penentuan dan harmonisasi renumerasi (agar proporsional dan kompetitif), peluang karir, dan evaluasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H