KEMAMPUAN. Pengalaman adalah guru yang paling berharga. Dari pengalaman, kita akan mendapatkan berbagai kemampuan yang tidak kita dapatkan sebelumnya. Pengalaman membuat kita profesional. Pengalaman membuat kita percaya diri akan kemampuan diri. Tidak semua pengalaman mengenakkan, tetapi semua pengalaman selalu memberikan pembelajaran. Seorang polisi yang berkualitas haruslah seorang polisi yang memiliki pengalaman dan bukan hanya petugas tanpa tugas. Kewajiban, keberanian, kehormatan, adalah keseharian dari seorang polisi. Mengambil pelatihan, menyelesaikan berbagai tugas, mengalami kegagalan, masalah kehidupan, merupakan bagian dari polisi untuk menjadikannya berkualitas. Polisi yang memiliki kemampuan tahu bagaimana menghadapi para oknum yang meresahkan. Kemampuan polisi haruslah berkualitas untuk melindungi masyarakat dari berbagai ancaman kriminal.
SPIRITUAL. Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Edukasi spiritual menciptakan kedamaian hati. Spiritual bukan tentang eksternal, melainkan internal, yaitu hanya tentang diri kita sendiri. Spiritual membuat diri kita tetap teguh akan berbagai cobaan, rintangan, tantangan, ataupun sesuatu hal yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Rasa ketakutan akan ketidaktahuan memang menyeramkan, tetapi percaya bahwa ketidaktahuan itu kelak akan berakhir baik adalah iman. Daging adalah binatang, tetapi spiritual adalah manusia. Daging membuaskan, tetapi spiritual memanusiakan. Spiritual tentang bagaimana menjadi manusia seutuhnya. Edukasi spiritual selalu mengajarkan kita tentang kebaikan, kebijaksanaan, dan kebenaran demi menjadi manusia dan bukan binatang. Spiritual memiliki entitas yang dipercayai melindungi diri manusia dari entitas yang jahat. Dari semua kepercayaan dan edukasi spiritual, membentuk sesosok manusia yang berprofesi sebagai polisi dengan nilai dan bukan menjadi binatang predator yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Bukan hewan atau mesin, tetapi manusia yang berjiwa sehat.
"Polisi pasti korup. Polisi selalu mengamati bahwa penjahat makmur. Dibutuhkan seorang polisi yang sangat bodoh untuk mengabaikan fakta bahwa posisi otoritas adalah posisi kriminal yang paling makmur." - Frank Herbert, God Emperor of Dune
Tidak semua di dunia ini bisa disetarakan, dibandingkan, atau ditukar dengan materi. Jika semua hal apapun yang ada di dunia ini bisa diinjak dengan uang, maka kita para manusia, kau yang membaca esai ini, saya yang menulis esai ini, polisi yang sedang bertugas, atau calon polisi yang sedang berlatih, tidak akan bisa hidup dengan kemerdekaan sampai sekarang. Hidup memang butuh uang, tetapi harga berbeda dengan nilai. Manusia tahu bahwa kehidupan membutuhkan uang karena ia memiliki nilai tentang dimensi realitas akan hidupnya. Semesta memang hanya dapat berjalan jika ada keseimbangan antara hitam dan putih. Namun, di dunia nyata, di bumi yang kita tinggali, di negara yang mana tempat polisi mengabdi, tingkat kriminalitas dan korupsi bisa diminimalisir sampai ke persentase yang terkecil. Uang menyediakan materi, nilai membuat materi dan uang itu berarti. Nilai membuat orang menjadi bijak untuk menggunakan materi. Tanpa nilai, tidak akan ada lagi cita-cita dan harapan. Namun, pada kenyataannya, masih banyak orang-orang yang menjunjung tinggi nilai dan tak dapat disuap.
Semoga esai ini dapat memberikan inspirasi, motivasi, wawasan, bahkan hiburan yang membuat diri kita, entah itu polisi atau bukan, menjadi pribadi yang berkualitas dan berbudi luhur.
"Tidak peduli seberapa kerasnya kejahatan berusaha, ia tidak akan pernah bisa menandingi kekuatan kebaikan, karena kejahatan pada akhirnya akan menghancurkan dirinya sendiri. Kejahatan mungkin bertujuan untuk merusak orang lain, namun dalam prosesnya ia merusak dirinya sendiri." - John Connolly, The Infernals
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H