Artikel ini disampaikan sebagai usulan terbuka format debat Pilpres 2019. Ditujukan kepada KPU sebagai penyelenggara Pemilu. Ditujukan juga kepada para Capres & Timsesnya serta para media dan masyarakat Indonesia.Â
Alasan diajukan usulan ini adalah karena  format debat sebelumnya hanya menghasilkan wadah orasi para Capres. Rencana perubahan format debat ke-2 KPU juga kemungkinan hanya akan menghasilkan debat kusir dan lebih banyak orasi tanpa parameter pengujian langsung kebenaran data/informasi yang disampaikan para Capres.
Saya mengusulkan format debat yang memuat simulasi situasional dengan topik per program yang ditawarkan para Capres, bukan berdasarkan tema. Hal ini dilakukan untuk mengupas detil program per program Capres agar masyarakat dapat langsung menimbang tingkat kesuksesan program-program tersebut jika langsung dikondisikan pada simulasi masalah. Penjelasan visi & misi hanya akan membuat para Capres beretorika, terkadang bermimpi.
Saya percaya kita semua yakin bahwa debat Pilpres bukanlah hanya untuk memamerkan skill berdebat dan wawasan para Capres. Segala kebijakan yang akan mereka putuskan nanti akan menentukan nasib bangsa kita. Maka kita juga perlu menilai program-program yang mereka rencanakan secara eksklusif melalui tayangan debat Pilpres ini.
Mohon dipertimbangkan jika bermanfaat, silahkan dicoba jika berani =)
Nama Debat: DEBAT SIMULASI
Event: Pilpres 2019
Target Debat: Masyarakat Indonesia mendapatkan profil karakter (sikap, perbuatan dan perkataan) Capres yang real serta isi dari pemikirannya. Masyarakat perlu menilai bagaimana Capres memanfaatkan tim ahlinya dan data yang didapatkan; bagaimana Capres menganalisa masalah, membuat kesimpulan dan mencari solusi; bagaimana wibawa Capres menghadapi lawan; bagaimana Capres membuat keputusan.
Sistem Debat: Moderator dibantu tim Panelis akan menciptakan suatu simulasi situasional untuk menguji program per program para  Capres. Moderator lalu mempersilahkan para Capres mempresentasikan programnya untuk masalah yang diberikan Moderator dalam simulasi tersebut dan mendebat program lawan.
Topik Debat: Program-program yang dinilai penting, aktual dan menarik oleh KPU, juga berdasarkan interest masyarakat banyak.
Contoh tema simulasi dapat dilihat di bagian akhir artikel.
Elemen:
- Pengawas/Juri. Terdiri dari tim KPU. Pengawas berhak menghentikan debat seketika jika terjadi hal-hal yang dianggap negatif/rawan atau pada situasi yang dianggap tidak kondusif lagi. Pengawas tidak melakukan komunikasi apapun selama debat berlangsung. Hanya menekan tombol alarm dan semua berhenti bicara (mari kita namakan kondisi ini dengan istilah freeze).
- Moderator. Seseorang yang menguasai topik debat, karena ia akan juga berdialog, tidak hanya  melontarkan pertanyaan, dengan para Capres (seperti program talk show). Moderator dilarang ikut berdebat. Moderator boleh bertanya dan berpendapat namun tidak untuk membenarkan pendapatnya. Pendapat moderator hanya untuk menguji peserta debat atau sebagai materi pembahasan. Moderator adalah Raja di arena debat yang memiliki otoritas penuh terhadap proses debat, kecuali jika diberhentikan tim Pengawas/Juri karena dinilai negatif pada kelancaran proses debat (seperti merasa dirinya yang sedang berdebat).
Tim Panelis. Yang memberikan bantuan kepada moderator seputar pertanyaan secara off air (melalui komunikasi tertutup seperti headset atau private chat). Terdiri dari kalangan masyarakat seperti akademisi, budayawan, para ahli/pengamat, dsb. dan/atau merupakan perwakilan lembaga-lembaga seperti KPK, Komnas HAM, KPAI, LBH, dsb. - Tim Penyaji Data. Tim dari lembaga-lembaga yang berkaitan dengan materi debat. Tugasnya adalah menyajikan data yang sah seperti data dari BPS, data keuangan negara, data kependudukan, Kementrian, KPK, Polri, dsb. Data survey harus disertakan dengan jaminan pertanggung-jawaban pihak penyelenggara survey. Tim ini dipilih KPU dan/atau diajukan Capres & Timsesnya untuk kepentingan materi debat. Ditetapkan oleh KPU. Segala data yang disajikan pada debat haruslah dinyatakan sah dan resmi, jika tidak maka hukum bisa menyebutnya sebagai Kebohongan Publik.
- Peserta Debat. Terdiri dari dua Calon Presiden. Head to head.
- Tim Ahli Peserta Debat. Kita memahami bahwa para Capres tidaklah maha tahu dan bukanlah seorang jenius yang mengingat angka per angka semua data  atau istilah akademik/ilmiah. Kita juga tahu seorang Presiden tidak pernah bekerja sendiri dan ini bukan ajang pamer ego. Karena itu para Capres dipersilahkan untuk didampingi tim ahlinya. Tugas tim ahli ini adalah memberikan masukan berupa data/informasi atau penjelasan-penjelasan yang bersifat teknis dan spesifik yang sesuai dengan keahliannya (menyerupai tugas seorang saksi ahli dalam persidangan atau peran seorang menteri dalam kabinet); dilakukan pada saat debat berlangsung (real time). Tim ahli hanya berkata-kata kepada Capres-nya atau Moderator secara terbuka (on air) hanya jika ditanya dan diijinkan  Moderator.
- Audiens. Para penonton dengan tingkat kemampuan disiplin yang tinggi.
TATA TERTIB:
- Tim Pengawas/Juri memegang kontrol penuh atas Moderator dan seluruh proses debat.
- Moderator memegang kontrol penuh atas berlangsungnya kegiatan debat. Kecuali dihentikan tim Pengawas/juri.
- Peserta debat dan semua tim ahlinya hanya bicara jika di minta/diijinkan Moderator. Berhenti bicara jika diminta Moderator.
- Tim Penyaji Data dan Tim Panelis tidak berkata-kata secara terbuka. Hanya berkomunikasi dengan Moderator secara tertutup.
- Audiens wajib mematuhi arahan Moderator selama debat berlangsung. Menyampaikan dukungan, seruan komentar dan tepuk tangan hanya jika dipersilahkan Moderator. Berhenti bersuara jika diminta Moderator.
- Seluruh elemen debat wajib mematuhi TATA TERTIB. Yang melanggar TATA TERTIB akan dikeluarkan dari ruangan debat dan denda sebesar Rp. 1 Milyar (tanda tangan perjanjian sebelum acara debat dimulai).
PLOT:
- Moderator menyiapkan simulasi situasional berdasarkan suatu permasalahan bangsa yang berkaitan dengan program Capres dan menyatakannya pada peserta debat.
- Para Capres dipersilahkan mempresentasikan gagasannya secara lisan dan memvisualisasikan presentasi digitalnya pada screen timnya (lihat gambar).
- Jika Capres menunjukkan data yang menyangkut data negara, maka data tersebut akan langsung dicocokkan dengan data sah negara yang ditampilkan oleh tim Penyaji Data pada big screen (lihat gambar). Keterangan pendukung argumen Capres berupa keterangan/kesaksian/pengalaman masyarakat harus dilengkapi dengan video yang memuat informasi sumber keterangan tersebut. Data berupa hasil survey dilengkapi dengan profil penyelenggara survey dan keterangan waktu survey (jika memungkinkan, berikut dengan metode survey juga).
- Para Capres dipersilahkan saling mendebat melalui moderasi dan segala kebijakan sang Moderator.
- Jika Capres  membutuhkan masukan dari tim ahlinya, Capres meminta ijin kepada moderator untuk mempersilahkan seorang ahlinya untuk maju dan berbicara. Capres tetap harus menyatakan konklusinya atas apapun materi yang dinyatakan tim ahlinya, karena Capres akan menjadi decision maker jika memenangkan Pemilu.
- Pengaturan waktu seluruh proses debat sepenuhnya dikontrol oleh Moderator (atau iklan).
- Penyelenggara debat dan Moderator tidak diperkenankan memberikan penilaian kepada masing-masing Capres. Berikan kehormatan itu kepada rakyat. Sehingga siapa menang siapa kalah dalam debat hanya ada dalam keyakinan rakyat.
**
Dengan demikian diharapkan event debat Pilpres dapat menunjukkan debat yang berkelas, sekaligus memberikan masyarakat informasi yang akurat dan lengkap mengenai program per program yang ditawarkan para calon Presiden.
Artikel ini hanya memuat garis besar format debat simulasi ini. Hal-hal yang lain dapat dimodifikasi kemudian agar dapat dikondisikan dengan UU atau peraturan KPU yang ada atau kepentingan yang lain.
Berikut ini adalah contoh-contoh tema simulasi situasional yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan Debat Simulasi. Ini hanya contoh. Simulasi harusnya dibuat berdasarkan program-program para Capres dan direkayasa sedemikian rupa oleh para ahli.
Ekonomi Makro
Perundingan Donald Trump dengan China mengenai kompetisi ‘perang dagang’ gagal mencapai kesepakatan damai. Kedua negara tersebut malah menambah jenis produk yang dinaikkan tarif masuknya. Akhirnya Indonesia yang hanya memiliki pasar sedikit ke AS-China pun sama sekali tidak mendapat peluang ekspor bahan baku lagi karena tarifnya terlalu mahal dan harus mengalihkan sumber impor beberapa komoditi ke negara tetangga seperti Thailand karena lebih murah.Â
Kekuatan produksi Baja dan Alumunium termasuk buah kita tidak cukup kuat untuk menggantikan daya produksi China. Sementara, neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit sebanyak 1,3 Milyar USD. Ditambah lagi 3 bulan terakhir nilai ekspor Indonesia non-migas menurun antara 10-13% dan sektor migas sebanyak 11-20%. Berbagai elemen masyarakat sudah mulai melakukan demonstrasi di berbagai daerah karena kenaikan harga bahan pokok. Strategi apa yang Anda miliki untuk menstabilkan perekonomian Indonesia?
Pertahanan Negara
Indonesia menolak hukuman mati bagi pemimpin teroris yang berwarga negara Indonesia yang telah membunuh puluhan warga AS di Filipina, malah akan membebaskannya karena faktor usia. Di saat yang sama pengadilan tinggi DKI memvonis kurir narkoba asal Australia yang telah menyelundupkan narkotika jenis Sabu sebanyak 7 kg ke Indonesia dengan hukuman mati. Indonesia juga menolak ekstradisi atas kurir narkoba asal Australia itu.Â
Akhirnya AS-Australia sepakat menyerang Indonesia dengan kekuatan militer. Malaysia yang tidak mau kalah bersaing dengan Indonesia membela AS. Jepang dan Filipina menjadi pos kekuatan militer AS Â sementara Australia mengepung dari barat Papua dan selatan jawa.Â
Tiga kapal induk AS sudah berada di Laut Cina Selatan dan Laut Filipina, sedangkan pasukan darat Australia sudah ada di Papua New Guinea dan Timor Leste. Di dalam negeri, perang saudara pecah di Jawa Timur, Sulawesi Utara dan Kalimantan karena gesekan perbedaan Agama, beberapa daerah lain terpecah karena pro-kontra masalah hukum dua terpidana di atas. Para investor asing berlomba-lomba menutup bisnisnya di Indonesia. Apa yang akan Anda lakukan?
Â
Dua contoh di atas terlalu mengada-ada memang, seperti mengatakan Indonesia akan punah :). Mensimulasikan skenario terburuk untuk menguji program/kebijakan calon Presiden. Itulah mengapa dibutuhkan para ahli untuk membuat simulasi yang dibutuhkan debat ini.
Terima kasih atas perhatiannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H