“Apa Anda punya pertanyaan paling penting untuk saya, nona?” pak Simon kembali bertanya.
“Ya.. Mmm.. pertanyaan.. eh.. ee.. Ya! Saya punya pertanyaan untuk bapak.” Tangan Hannah berkeringat dan tampaknya ia lupa merapihkan rambutnya setelah berlari-lari tadi.
“Silahkan..”
................. Bersambung ke bagian 2 (tamat)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!