Namun demikian, ketika guru menyisipkan hal-hal pendidikan moral, janganlah juga dilupakan inti dari bidang ilmu yang ia ajarkan. Misalnya jika guru terlalu dalam, mungkin terlalu sering juga, membicarakan soal-soal agama ketika sedang mengajarkan pelajaran Ekonomi atau Matematika, murid dapat kehilangan ilmu Ekonomi dan Matematikanya itu lalu akhirnya murid tidak mampu menguasai ilmu pengetahuan tersebut. Serahkanlah pendidikan-pendidikan mengenai agama kepada para pemuka agama di tempat ibadah, mereka yang tahu bagaimana mengajarkan agama kepada anak-anak sekolah. Diharapkan guru tetap fokus pada inti-inti materi pelajaran yang mereka pegang, walaupun guru harus juga mendidik secara moril kepada murid-muridnya.
Apakah sekolah memerlukan suatu mata pelajaran untuk moral, mental dan pembentukan karakter? Tidak. Kita tidak bisa meminta murid menuliskan nilai-nilai moral di atas kertas, kita hanya bisa menunjukkan apa yang disebut dengan moral itu. Apakah kita masih perlu bingung mendidik anak-anak mengenai moral? Tidak. Kita hanya perlu menjadi bijaksana.
Semoga cerita ini bisa bermanfaat untuk pengembangan proses Kegiatan Belajar Mengajar di sekolah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H