Mohon tunggu...
Filsafat

Apakah Alkitab Menjawab Kebutuhan Generasi Milenial

25 Maret 2019   13:12 Diperbarui: 25 Maret 2019   20:59 4974
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam Mazmur 78: 8 ini, "Generasi" tidak terbatas pada periode tiga puluh tahun yang normal tetapi membentang melalui sejarah Israel yang mencakup semua generasi orang yang "keras kepala" terhadap Allah.  Demikian halnya pada Ulangan 7:9.  "Sebab itu haruslah kau ketahui, bahwa TUHAN, Allahmu, Dialah Allah, Allah yang setia, yang memegang perjanjian dan kasih setia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-Nya dan berpegang pada perintah-Nya, sampai kepada beribu-ribu keturunan".

Di dalam Perjanjian Baru, kata yang digunakan adalah kata Yunani  "geneai"  yaitu sumber generasi.  Secara harfiah, kata ini berarti  "ayah, lahir, kelahiran," mengacu pada garis genetik atau keturunan (Matius 1:17), sebagaimana juga di dalam "towldot" Ibrani.  "Jadi seluruhnya ada: empat belas  keturunan  dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus."  Demikian juga ketika Yesus menyebut orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat sebagai "generasi yang jahat dan sesat," Ia menunjuk pada budaya tempat mereka hidup (Matius 12:39, Matius 17:17 dan Kisah 2:40).   Dengan demikian, memahami "generasi" dalam Alkitab, selalu dikaitkan dengan apakah gerasi-generasi itu hidup setia, berkenan dengan Firman Allah atau tidak.

 4. Tanggung jawab Generasi  Secara  Berkelanjutan 

Tuhan Allah tidak mewahyukan Alkitab yang baru, dari surga kepada setiap generasi yang baru.  Akan tetapi  setiap generasi yang lebih tua diwajibkan oleh Firman Tuhan untuk mengajar  generasi yang lebih muda agar  mereka menjadi tertarik kepada Firman Allah, membaca, merenungkan, mempercayai dan mematuhi Firman Allah dengan sukacita.

 Angkatan demi angkatan  akan memegahkan pekerjaan-pekerjaanMu dan akan memberitakan keperkasaanMu. (Maz 145 : 4).  Bahkan dari generasi ke generasi,  umatNya akan memberitakan Firman Allah dengan sukacita. 

Tuhan Allah menghendaki setiap generasi merindukan Firman Tuhan dengan sukacita.  Itulah sebabnya  setiap orang tua  Kristen dan para pengajar Alkitab haruslah juga mendidik agar setiap keluarga Kristen menyukai Firman Allah dengan penuh kerinduan dan sukacita.

 5. Daya  Tarik  Alkitab  Bagi  Generasi  Milenial

a. Alkitab adalah Firman Allah

Banyak orang meragukan apakah Alkitab itu benar dan dapat dipercaya.  Namun demikian, meskipun sejak dulu banyak yang menyerang Alkitab, fakta yang tidak dapat disangkal lagi bahwa Alkitab adalah buku terlaris (best seller) di dunia.   Alkitab adalah satu Kitab Suci yang mengkisahkan bahwa Allah adalah Tuhan yang mahakasih yang datang ke dalam dunia dan menyatakan diri-Nya kepada manusia yang diciptakan dan dikasihi-Nya. Kitab suci didalam agama-agama yang ada di dunia ini mengajarkan kebaikan dan moral untuk berjumpa dengan Tuhan. Sebaliknya, Alkitab memaparkan kisah yang sistematis dan runtut mulai dari Kitab Kejadian sampai dengan Kitab Wahyu, bagaimana Tuhan menyatakan diri-Nya sehingga manusia dimungkinkan berjumpa dengan Tuhan, mengenal Allah, menerima-Nya melalui Anak Tunggal yang diutus-Nya dan dengan menerima-Nya maka manusia mengalami  pembaharuan hidup moral dan kebaikan-kebaikan dari Tuhan.  Alkitab adalah kitab suci yang yang unik dan mengherankan dan sangat menarik untuk diselidiki, karena Alkitab bukanlah  buku biasa tetapi dia adalah Firman Allah.  Alkitab ditulis oleh 40 penulis, selama periode 1.600 tahun, dalam 66 buku, tetapi dengan suatu tema besar dari ujung ke ujung yaitu, kasih Allah yang besar bagi umat manusia sehingga Allah menyatakan diri-Nya, menebus manusia dan membawa manusia kembali kepada diri-Nya setelah manusia memberontak melawan Allah. Meskipun, selama bertahun-tahun Alkitab telah diserang, diejek, dibakar, disangkal, dihancurkan, tetapi Alkitab tetap terpelihara dan hidup terus sampai kapanpun.

b. Alkitab  Menjawab  Bahwa Tuhan  Itu  Ada 

Alkitab tidak hanya menegaskan bahwa Tuhan itu ada, tetapi dengan tegas mengatakan bahwa  hanya orang bodoh yang menyangkal keberadaanNya.  Alkitab sendiri dimulai dengan kata "Tuhan" pada (Kejadian 1:1) dan ditutup pula dengan kata Tuhan pada (Wahyu 22:21). Dalam ayat pembukaan, disebutkan bahwa, Dia ada dan Dia adalah Tuhan pencipta langit dan bumi. Segala sesuatu yang ada tidak berada dengan sendirinya tetapi diciptakan oleh Allah.  Mazmur 19: 1 menyatakan, "Langit menyatakan kemuliaan Allah, dan langit di atas menyatakan pekerjaan tangan-Nya."  Pernyataan Alkitab ini  sangat  jelas bahwa alam semesta sendiri telah menunjukkan kebesaran dan kemuliaan Allah sehingga apa yang kita lihat setiap saat, siang dan malam,  di alam ini, ditujukan agar kita terus menerus mengetahui bahwa  Allah itu ada dan sudah seharusnya kita takjub dan menaruh hormat kepadaNya.  Dengan demikian Alkitab secara  tegas menyatakan bahwa "teori big bang" salah besar, karena menyatakan bahwa segala sesuatu terjadi dengan sendirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun