Mohon tunggu...
Rona Budiawan
Rona Budiawan Mohon Tunggu... Lainnya - rona_inlife

Dapatkan keajaiban dari membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Dilan Versi Gue Episode 20 (End)

24 Agustus 2021   09:12 Diperbarui: 24 Agustus 2021   09:25 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
wattpad/ronabudiawan

Baca dulu sinopsisnya

Baca juga episode sebelumnya

Dilan versi gue episode 20 (Bersama tak mesti sama)

Jadi sebenarnya tu Rio gkk pernah ada niat buat mempermainkan yolen,kenyataannya hanya salah paham yang belum sempat di jelaskan oleh Rio,

ia sering bercerita bahwa sering kali merasa tidak nyaman kepada yolen karena ia sering tidak menepati janji dan yolen selalu mengeluarkan uang untuk Rio karna memang ia jarang membawa dompet,di sisi lain ia juga pernah bercerita bahwa sepupunya dari Jakarta yang sedang mengambil cuti kuliah main ke Bandung,dan yang menjadi masalah adalah sepupu Rio pernah menelfon dengan Omelan khasnya dan kebetulan di angkat yolen yang mungkin menaruh curiga,memang yolen tidak mempermasalahkan hal tersebut,tapi terlihat perilakunya mulai aneh sejak saat itu,

karna Rio di hantui rasa bersalah ia membeli sebuah hadiah untuk yolen agar setidaknya sanggup mengurangi rasa bersalahnya,ketika akan memberikannya kepada yolen,Rio lupa membawa hadiah tersebut,biasalah...

Rio memang dari dlu kan pelupa, akhirnya ia minta tolong sepupunya untuk membawakannya ke sebuah mall ketika Rio dan yolen sedang main bersama, sekalian menjelaskan kesalah pahaman mengenai telfon kepada yolen,ketika sepupunya memberikan hadiah tersebut kepada Rio,yolen terbakar api cemburu dan merespon dengan amarah lalu pergi dengan kata putus,selama itu Rio tidak bisa menghubungi yolen lagi,
Begitu penjelasan dari temen Rio waktu di rumah duka"
resha menceritakan kisah sesuai apa yg ia dengar.

"Serius Cha,"
beni memastikan cerita resha

"Ya serius lah,ngapain gue ngarang cerita"
Jelas Resha

"Kasihan ya yolen,udh kehilangan kakaknya,kehilangan juga mantan pacar yang sebenarnya tulus menyayangi nya,pasti dia sangat sedih,dan rasa bersalah sudah jelas membayangi benaknya, karena bisa di bilang akar permasalahan mereka karna yolen,tapi nasi sudah menjadi bubur,yang bisa kita ambil hanya lah inti sarinya,bahwa kita tidak boleh asal menyimpulkan maupun bertindak sebelum kita tahu pasti kebenarannya"
Ucap Melani dengan nada rendah

Mendengar cerita tersebut,Beni kembali merenung bahwa memang ego lah yang selama ini sering merajai benaknya dan mungkin teman-temannya juga,
ego hadir di antara rasa yang ingin di puaskan,
di antara salah yang ingin di benarkan,
di antara hati yang ingin di menangkan, sejatinya puas,benar,menang itu palsu ketika di kemas dengan ego yang menggebu.

Melani dan Resha pamit pulang setelah bertemu dan puas mengobrol dengan beni,sebelum mereka pulang beni meminta nomer HP Andre ke Resha,dan meminta Melani menunggu sebentar,beni beranjak pergi ke kamar dan mengambil sebuah amplop bergambar kan bunga,lalu ia berikan kepada Melani,

" Di bukanya di rumah ya Mel,jangan sampe Resha tau isinya"
jelas beni tersenyum sambil melirik dengan gaya mengejek kepada resha

"Baiklah"
Jawab Melani singkat dengan senyumnya yang berbunga-bunga

"Sorry ya,gue gkk kepo kaya elu Ben"
Saut resha cetus

Melani dan Resha bergegas pergi,tak lupa mereka berpamitan pada Bu Linda yang sedang sibuk di dapur,
Di antara langkah mereka, Resha mencolek jail Melani,

"Gkk akan di buka sekarang Mel?"
Bujuk Resha penasaran dengan isi amplop yang di berikan beni

"Hehee...nanti ya denger cerita nya aja"
Jawab Melani tersipu membuat Resha penasaran

Merekapun berpisah untuk pulang ke rumah masing-masing,

Setelahl Melani dan Resha pergi,beni membuka HP untuk menghubungi Andre,mereka menjadwalkan pertemuan bersama geng motor untuk menjelaskan kesalah pahaman yang telah terjadi agar tidak ada pertempuran berdarah lagi.

Strategi di susun oleh beni dan Andre,juga upaya antisipasi di lakukan untuk persiapan tidak terduga jika kondisi di luar kendali terjadi,
Rancangan visi dan misi mereka ulas bersama agar setiap pihak mendapatkan kemenangan tanpa adanya pihak yang di rugikan,beni terkagum dengan konsep dan sudut pandang Andre yang iia anggapnya brilian, seperti mustahil tapi harapan nyata di depan mata tergambar jelas untuk mengahiri konflik yang telah merenggut nyawa.

Ketawa santai mengahiri obrolan mereka menandakan ketegangan di antaranya telah berakhir.

Melani telah tiba di rumah,jalannya yg  riang mengarah ke kamar mewah tempat nya merebah,perlahan di bukalah amplop pemberian beni,
Tapi anehnya tak ada apapun di dalam amplop tersebut, hanya aroma wangi dari amplop yang tercium kuat menyejukkan hati,kesejukan hati tak lama berlanjut,karna penasaran hebat berjuta tanya,
Melani berpikir mungkinkah isi surat di dalam amplop terjatuh,tapi dimana?
Atau mungkin beni memang usil,ataukah ada makna di dalamnya,malas bergelut dengan tanya melani mengambil handphone untuk menghubungi beni,

"Hallo Ben,ini amplop kok kosong sih,kamu jail ya?"
Tanya melani ragu

" Kosong ya Mel,itu sama kaya kosongnya hatiku,aku berharap kamu mengisi kekosongan itu"
Jawab beni menggoda

"Apaan sih, serius Ben,gakk lucu tau"
Melani mencoba mencari makna ucapan beni

"Ya udh simpen aja amplopnya di bantal,wangi nya akan menggiring mu menemukan jawaban,"
Jawab beni membuat penasaran

"Dasar aneh,emang mau melet gue pake amplop ya,ada acara di simpen di bantal segala,ya udh klo gitu percuma nanya tapi  gkk Nemu jawaban"
Melani mengahiri telfon

Di ambilnya kembali amplop tersebut, di cium lagi semerbak wanginya,Persis ciri khas wewangian bunga seperti gambar yang terdapat pada amplop,sambil menikmati wanginya Melani tersenyum sendiri,berlahan di simpanlah amplop di bawah bantal,
"Udh gila nih gue,mau aja nurutin kata beni"
Ucapnya dalam hati

Sambil istirahat Melani mengambil sebuah novel berjudul dilan 1990,
Novel yang sangat iia gemari,Melani memimpikan sosok dilan dalam kehidupannya, mungkin bukan dilan dalam novel,tapi "dilan versi gue" selama ini sosok dilan lah yang menjadi standar Melani dalam mencari pasangan,setelah putus dari Jodi sepekan yang lalu Melani tak mau berlama-lama larut dalam kesedihan, iia berusaha bangkit mencari sosok dilan versi gue,

" Siapa ya kira-kira dilan versi gue ini?"
Tanya melani dalam hati

Dalam tanya nya aroma kuat wangi amplop dari beni membuyarkan lamunan,
" Mungkinkah beni"
Pikir Melani dalam hati

"Tapi gue udh janji gkk akan pacaran sama anak satu sekolah,lalu jikalau rasaku nyata padanya,apa yang harus aku lakukan,"
Melani kembali merenung

Yah...biarlah rasa dan janji beradu menemukan jawabannya sendiri.

Di keesokan harinya,beni bertemu Andre di ikuti para anggota geng motor mereka di sebuah tempat terbuka di daerah Tegalega,di hadapan monumen setinggi 45 meter mereka berkumpul, monumen yang di kenal dengan nama monumen Bandung lautan api tersebut sudah mereka padati, terlihat beberapa polisi berjaga - jaga dari kejauhan,sesuai rencana beni dan Andre bekerja sama dengan pihak polisi untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak di inginkan,

Andre dan beni bersama- sama berdiri di antara mereka untuk memberikan penjelasan mengenai kesalahpahaman yang selama ini terjadi,

Andre berseru dengan bijak dan mencoba memberikan pengertian kepada mereka bahwa akan mempersatukan geng ini, mereka bebas berekspresi dengan memberikan ide dan gagasan positif, bertindak untuk memberikan kebaikan bersama, bermanfaat buat sesama dan menjadi inspirasi untuk semua,

banyak yang merespon baik di antara mereka,tidak sedikit juga yang acuh tak acuh akan ucapan Andre, melihat kondisi tersebut Andre menjelaskan bahwa tidak ada paksaan untuk bergabung di bagian ini, untuk masalah struktural kepemimpinan akan di pilih ketat berdasarkan 5 suara terbanyak dan diantaranya akan di seleksi lagi melaui test dan pelatihan khusus,dan pengurus lain-lainnya akan di pilih secara adil agar kedua kelompok memiliki partisipasi yang sama demi kemajuan bersama,

Tak hanya itu,Andre juga akan memberikan donasi untuk keperluan mereka,dan semua memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi,

masa kepimpinan jabatan hanya berlangsung 1 tahun saja,dan kursi kepemimpinan akan estafet di berikan kepada semua yang memenuhi syarat,

di jelaskan lagi bahwa Andre dan beni tetap berada di sana sebagai dewan penasehat,yang bertanggung jawab penuh akan kepentingan kelompok,jadi segala tindakan, kegiatan mereka tetap memerlukan sepertujuan dari beni dan Andre.

Setelah Andre menjelaskan point-point pertemuan,beni melanjutkan dengan berucap,

"Lihatlah monumen yang berdiri kokoh di hadapan kalian, monumen ini menjadi saksi akan kebersamaan rakyat Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan,perdamaian takkan dapat diraih tanpa adanya persatuan dan kesatuan,
Akbar dan Rio telah pergi,tapi mereka selalu di hati,demi menghormati mereka,  mari kita bersama mengulurkan tangan bahu membahu untuk menjalin persatuan "

Setelah mendengar penjelasan Andre dan beni ketegangan antara ke dua kelompok mereda,mereka mulai membaur satu sama lain berjabat tangan dan berbagi senyuman.

Hari terus berlalu mencari jawaban
Akan kisah masa depan,semua asa di rajut untuk mewujudkan mimpi,memajukan bangsa dan negara agar tercapai kemakmuran sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

hari demi hari kedekatan beni dan Melani semakin terlihat,bahkan orang-orang di sekitar mengira mereka sudah jadian,tapi belum ada jawaban pasti di antaranya,

Di suatu sore di perbukitan kebun teh Ciwidey,beni menikmati senja bersama Melani,beni mengungkapkan rasa nyata yang tertanam dalam hati mengenai perasaan beni kepada Melani,
Tak ada kepastian terucap dari Melani,
Melani mengakui akan rasa cintanya pada beni,akan titapi iia menolak untuk menjalin hubungan dengan beni,bukan berarti ada orang lain di hati Melani,tapi iia telah berjanji tidak akan berpacaran dengan teman satu sekolah,dan akan fokus terlebih dahulu untuk menghadapi ujian sekolah,

Melani menatap lembut beni
" Maaf Ben, untuk saat ini aku tidak bisa menjalin hubungan dengan mu,tapi aku akan slalu ada untukmu dan menjadi masa depanmu, jangan kuatir akan hatiku,karna ini sudah menjadi milikmu,"

Beni tersenyum mendengar ucap keluar dari bibir munyil Melani,

"Aku tak akan kuatir Mel,karna apa yang aku usahakan adalah masa depan yang indah,masa depan bersama mu, aku akan bersabar menanti melewati waktu untuk menemukan kepastian darimu, ketika hari itu tiba semua mimpiku akan jadi nyata"
Ucap beni sembari memegang lembut jemari tangan Melani.

The End

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun