Mohon tunggu...
Rona Budiawan
Rona Budiawan Mohon Tunggu... Lainnya - rona_inlife

Dapatkan keajaiban dari membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Dilan Versi Gue (Episode 19)

22 Agustus 2021   08:42 Diperbarui: 24 Agustus 2021   09:15 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
wattpad/ronabudiawan

Baca dulu sinopsisnya

Baca juga episode sebelumnya

Dilan versi gue episode 19 ( udara lepas )

Keheningan berlalu setelah polisi datang untuk memberi tau waktu menjenguk telah habis,

Beni kembali di tuntun ke sel tahanan,sedangkan melani dan adam keluar meninggalkan kantor polisi,

Langkah mereka seakan lunglai tak pasti,suara rintikan hujan menambah sendu dalam pilu,langit mulai menggelap,malam semakin mendekat,

"Kita langsung pulang aja mel,bsok pagi kita izin untuk melayat ke rumah akbar,lebih baik kita istirahat dan menguatkan hati,"
Ucap adam menenangkan suasana

Melani hanya mengangguk,lalu mereka masuk ke dalam mobil dan bergegas pulang.Di dalam sell tahanan beni terduduk bisu lamunanya menerobos ke masa lalu,masa masa bersama akbar yg tidak terlupakan,

Di atas laju motor kita mengibarkan bendera kebanggaan,kita adalah raja jalanan,dan dunia dalam genggaman kita,dengan tawamu yg lepas kau teriakan kalimat itu,

Disini aku teriak sekerasnya di dalam hati,badanku bergetar hebat,airmataku menetes deras, harapku dalam ketiadaan,,"kembalillah bhay"

Dalam ketidakpercayaan beni berdiri, matanya menatap celah luar ruang yg nampak gelap, gelap sempurna menguasai malam, malam yg akan panjang tanpa harapan...

Hatinya tak menentu,iia mencoba menenangkan diri tapi nihil...
hingga pagi menyapa beni blm menemukan tidur,iia hanya memejamkan mata dengan kenangan yg terus membayang

Beni menguatkan dirinya memanggil petugas,

"Ada apa ben,kamu kliatan pucat?"
tanya petugas polisi

"Saya minta izin melayat ke teman saya pa,kemarin dapet kabar duka" suara beni pelan meminta izin

"Boleh Ben, harusnya kamu di izinkan pulang hari ini,tapi semalam pa Robi menelfon kembali untuk tetap menahan beni selama 1 Minggu,nanti isi formulir,saya ambilakan dlu" jawab petugas polisi dengan tegas

"trimakasih pa" beni merasa lega setelat mendapat izin,hatinya mulai membaik,setidaknya iia bisa memberikan penghormatan terakhir kepada sahabatnya,tapi di sisi lain ia mempertanyakan sikap ayah beni.

Di rumah duka beni bertemu adam,melani,resha,dan beberapa teman sekelasnya,pandangan beni tertahan lama pada sosok andre yg di gandeng resha,

"Sempurna,andre selalu bisa menutupi dan menghapus jejak kejahatannya, Itu jelas iia lakukan semasa di bangku SMA,selalu beni dan akbar yg di pandang salah oleh guru apabila memiliki masalah dengan andre,"
pikir beni dalam hati

Melani mendekat dan menarik beni mencoba mengalihkan fokus beni pada andre,

"Lihat ben,sudah jelas klo perkelahian akan berakhir dengan duka dan luka,"
bisik melani

Beni perlahan keluar dan meninggalkan rumah duka,
iia menuju kantor polisi dan kembali menjadi tahanan,

Di sore hari,andre bersama resha datang menjenguk beni,dan menjelaskan kesalah pahaman yg terjadi di area parkir bandara,

Disana resha pun membenarkan apa yg di ceritakan andre,

Beni mencoba menenangkan diri dan menerima penjelasan andre,walau kesal masih menyelimuti hatinya,

"Sayang,boleh nggak aku ngobrol berdua dengan beni"
pinta andre pada resha,

"Iya gpp beb,aku tunggu di luar ya,
skalian aku pamit ya ben,"

Resha meninggalkan mereka berdua menuju mobil

Setelah resha hilang dri pandangan andre,iia mulai perbincangannya dengan beni

"Jadi gini ben,kita sama" mantan anak geng motor,dan aku yakin mereka masih dan akan terus menghormati kita,
setelah kejadian kemarin,kita sama"kehilangan sahabat ,bagaimana klo kita satukan geng motor ini agar tidak terjadi pertempuran darah kembali,apa kamu setuju"

Beni terdiam sejenak, "Ini bukan hal yg mudah ndre, ketika dendam sudah mengalir dan mendarah daging,maka upaya terbaik adalah membubarkan geng ini"

Andre kembali mencoba meyakinkan beni, "Oke ben,jika kelompok ini kita bubarkan ,bukan tidak mungkin serpihan serpihannya akan menjadi lebih brutal,dan akan semakin banyak lagi yg akan terluka,tentu saya tidak bisa bergerak sendiri,karna di seberang ada sekelompok orang yg jelas tidak bisa saya atur,karna hal itulah aku butuh bantuan mu ben,"

Aku akan perlahan merubah geng motor ini menjadi sebuah kelompok yg dapat bermanfaat buat orang sekitar,
dan saya siap mendukung penuh dengan tenaga maupun materi untuk menggerakan kegiatan positif dan membangun untuk kita bersama, bukan kah itu hal yg baik ben"

"Beni terdiam mempertimbangkan beberapa hal,hingga iya mengangguk dan mengiya kan pendapat andre"

"Ok ndre,tapi disini saya hanya mencoba menjelaskan kepada anak-anak ya,tanpa ada unsur pemaksaan,dan tentunya kita harus menyamakan visi misi agar solidaritas tetap terjaga,dan setelahnya saya tidak ikut terlibat lagi"
jelas beni pada andre

"Trimakasih atas bantuannya ben,saya pamit dlu"

Andre pergi meninggalkan beni dengan senyum sempurna

Satu minggu masa tahanan beni telah berlalu,hari yg panjang dan sulit baginya,iia di jemput bunda dan ayah,mata beni sedikit liar mencari ke beberapa sudut yg ternyata tidak ada melani disana,beni sedikit kecewa,

Sesampainya di rumah beni langsung menuju kamar tidur yg sudah 1 minggu iia tinggalkan,langkah beni mendekat pada aquarium yg terdapat ikan arwana di dalamnya,

Wow...indah sekali...
pandang beni penuh takjub,
iia berdiam cukup lama di depan aquarium hingga bu linda memanggilnya untuk keluar karna ada melani dan resha yg datang ke rumah,

Hati beni semakin girang,iia beranjak ke lantai bawah untuk menemui sosok yg di nantikannya,

"Hai mel apa kabar",sapa beni

Melani tersenyum manis menjawab sapaan beni,

"Kok aku gkk di sapa sih"
cetus resha

Mereka mengobrol santai sambil bercanda,hingga obrolan menjadi serius ketika beni bertanya kepada resha mengenai andre

"Kamu beneran cinta sama andre cha,
kemarin dia ngobrol mau nyatuin geng motor kita,tpi seperti ada yg aneh" tanya beni

"Iya dong ben,masa aku menjalin hubungan tanpa perasaan,emang gue cewek apaan,andre itu baik,romantis,ganteng,tajir,siapa hayo yg gkk suka sama dia,gue beruntung kan bisa dapetin dia" jawab resha bangga

"Lalu mengenai geng motor?" beni kembali bertanya

"Klo setauku andre pernah bilang pengen membuat kelompok untuk kegiatan kemanusiaan,
mungkin dri pada bikin geng motor yg gkk jelas iia mau membuat perkumpulan yg lebih bermanfaat"
jelas resha

"Klo itu aku setuju", melani menggebrak meja mengejutkan beni dan resha

Resha dan beni memandang melani dengan tajam

"Maaf "ucap melani sambil tertawa girang

"Kemarin memang andre bilang siap bertanggung jawab penuh dengan segenap tenaga dan siap menyumbang materi juga untuk program kemanusiaan,emang orang tua andre usahanya apa cha?"
tanya beni penasaran

"Wuuu...dasar kepo"cetus melani

"Iya ni anak kepo banget"
Saut resha

"Jadi gini ya,mengenai orang tua Andre,setau saya ayahnya memiliki pabrik farmasi di beberapa daerah,
Sedangkan ibunya mengurus rumah sakit di beberapa tempat milik keluarganya,jadi secara bibit bebet, bobot Andre itu idaman wanita banget lah,dan saya bersyukur saat ini dia menjadi miliku"
Resha menjelaskan mengenai keluarga Andre.

"Pantes aja kamu kepincut sama Andre Cha,tapi saya masih ragu sama dia,segala tindakan Andre tu biasanya menyimpan makna tersembunyi",celoteh beni

"Heeh...gak boleh berprasangka buruk gitu Ben"jawab Melani

"Aku masih penasaran Ben,kenapa sih kemarin bisa sampe tawuran kaya gitu?"
Tanya melani

Beni terdiam sejenak, bayangan kembali terawang oleh sosok Akbar,teman dalam suka dan dukanya yang kini telah tiada,setelah diam beberapa saat beni mulai menceritakan"kemarin dapat info dari anak-anak motor,Jadi yolen cerita ke Akbar klo selama iya pacaran dengan 

Rio,yolen slalu yang mengeluarkan uang,dan ia pernah mengangkat telfon di HP rio,di lihat nya sebuah nomer tanpa nama, awalnya yolen tak menghiraukan,karna nomer tersebut berulang kali menelfon, akhirnya yolen mengangkat panggilan tersebut,yolen terkejut karna suara wanita terdengar dengan nada yang kesal dan terus berbicara tanpa henti,wanita tersebut mengatakan

" Lagi dmn Rio,gue tungguin dari tadi di rumah gkk ada juga, cepetan keburu malam,katanya mau ngajak main,gue udh dandan cantik gini,pokoknya cepet,gak ada alesan"

Belum sempat yolen berbicara wanita itu mengahiri panggilan,yolen sangat kesal,tapi ia berusaha menahan amarah,dan hari-hari mereka berlalu dengan kekecewaan karna setiap Rio berjanji sering tidak di tepati, puncaknya terjadi ketika yolen dan Rio akan menonton di sebuah mall,tiba-tiba ada wanita yang menghampiri Rio dan memberikan sebuah kado,amarah yolen memuncak dan ia pergi meninggalkan Rio dengan kalimat putus.

Yolen sakit hati lalu ngadu sama Akbar,
Akbar gkk terima dengan perlakuan rio,
Akhirnya Akbar dan Rian ngehajar rio,
Dan barudak Rio tidak terima lalu nyerang balik akbar sama rian,dan terus berlanjut hingga tawuran,"
Jawab beni sedikit menahan emosi

"Nah itu dia masalahnya Ben,klo belum tau kepastiannya jangan asal ambil tindakan,kamu belum tau kan apa yang sebenarnya terjadi"resha menyaut jawaban beni

"Emang gmn Cha?"tanya melani penasaran

Episode selanjutnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun