Mohon tunggu...
Rona Budiawan
Rona Budiawan Mohon Tunggu... Lainnya - rona_inlife

Dapatkan keajaiban dari membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Dilan Versi Gue (Eps.3)

4 Agustus 2021   08:52 Diperbarui: 5 Agustus 2021   08:54 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Waatpad/ronabudiawan

Sinopsis

Baca dulu episode sebelumnya

Dilan versi gue (eps.3)

Bu asih melangkah mengambil remote AC kemudian mematikannya,
lalu langkahnya mendekat ke jendela,ia buka sedikit jendela sehingga masuklah udara segar pagi bandung meyusup ke ruangan kamar melani yg sudah beku oleh dingin AC,

bu asih mengambil HP di saku celananya,di lihatlah layar smartphone tersebut,
nampak 2 panggilan tidak terjawab dari pa ari,ia rekan kerja bu asih di kantor,

Hari ini bu asih ada meeting dengan beberapa petinggi perusahaan membahas anggaran tahunan,
bu asih sendiri menjabat sebagai accounting directur di perusahaan asuransi dunia yg membuka investasi di indonesia,dan beberapa cabang kantornya terletak di kota bandung,

Ia lihat jam menunjukan pukul 08:00
Bu asih sendiri ada meeting pagi nanti pukul 10:00,

Dia telfon pa ari untuk membalas panggilannya yg tidak terjawab,
tidak lama kemudian terdengar jawaban dri pa ari,

"Selamat pagi bu asih"
sapa pa ari melalui HP,

"Pagi pa ari,maaf tdi nggak ke angkat,ada apa ya"
tanya bu asih

Maaf bu jdi mengganggu mau memastikan saja,klo berkas nasabah yg menunggak sudah di ibu ya,soalnya di meja saya sudah ngga ada"
tanya pa ari dengan nada sopan,

"Sudah pa,kemarin di antar sama mbak veny", jawab bu asih singkat,

"Baik bu,maaf mengganggu,selamat pagi" pa ari mengahiri perbincangan di telfon

Bu asih mulai bingung,dia ingin menemani melani,tpi di sisi lain dia tidak mungkin mangkir dari meeting yg sangat penting ini,

Langkahnya mendekat ke melani,ia duduk di samping melani yg setengah tertidur,di usapnya rambut melani,

"Ibu ngga kerja?" Tanya melani lirih,

"Bentar lgi mel,maaf ibu gkk bisa nemenin,ada meeting penting,
Kamu gpp kan di tinggal," jawab bu asih bimbang

"Iya gpp,udh biasa kok bu,tiap hari jga kan melani sendiri,"melani sedikit meninggikan suaranya

Bu asih terdiam tanpa kata,dia bingung harus menjelaskan dari mana,iia mengambil nafas dalam kemudian keluarlah suara lembut dari bibirnya yg bergetar

"Melani sayang,ibu lakukan ini semua demi kamu,dlu waktu ibu kecil,ibu pernah 3 hari tidak makan karna tidak memiliki uang,
disitu ibu berjanji untuk menjadi orang sukses agar anak cucu ibu nanti tidak mengalami hal yg sama seperti ibu rasakan,dan tentunya itu perlu pengorbanan yg luar biasa,ibu bekerja keras memutar otak,banting tulang siang dan malam,
hingga ibu berada di level seperti saat ini,

ibu tau kamu jadi korban atas ke egoisan ibu mengejar karir,tapi ini semua untuk kamu mel,ibu bukannya tidak peduli,setiap ibu ada wktu,ibu coba telfon kamu, tpi kamu selalu menganggap dingin,kadang tidak merespon sama sekali,hati ibu hancur mel,ibu rindu,kangen dan merasa kesepian,

ingin rasanya terus bersama seperti dlu saat kamu masih kecil,ketika itu kamu sering ibu ajak ke kantor untuk menemani ibu kerja,
Dan waktu berjalan begitu cepat,setelah kamu sekolah,dan karir ibu semakin berkembang,kita semakin jarang komunikasi,ibu harus berangkat kerja sebelum kamu bangun,dan ketika pulang kamu sudah lelap tertidur,ibu hanya bisa mencium dan memelukmu di kala kau terlelap dalam indahnya mimpi,

Selain kakakmu Ibu hanya punya kamu sekarang,setelah ayahmu pergi dan lebih memilih wanita lain,ibu gkk ingin kehilangan orang tersayang lagi,

Yang pasti ibu sayang kamu mel"

bu asih memeluk melani dengan erat

"Dengar ibu mel,jangan sampai hal yg terjadi pada dirimu kali ini kamu ulangi lagi,jelaskan apa yg terjadi sehingga membuat kamu terlihat berantakan seperti ini,ibu sangat kuatir"
bu asih menatap melani dengan mata yg berkaca-kaca"

Melani meneteskan air mata,"maafin melani bu"

Semalem jodi ngajak melani dinner di cafe daerah dago,
jodi itu pacar melani,kita pacaran sudah 6 bulan ,

sejauh ini melani memgenal jodi sebagai orang yg baik dan perhatian,dia anak kuliah yg tinggal di apartement daerah setiabudi,jodi asli orang sumatera tepatnya di daerah palembaang,

kami rencananya hanya makan malam sekalian menghadiri acara ulang tahun teman nya yg bernama satria di villa daerah dago, karna jalanan macet dan waktu semakin malam,akhirnya kita memutuskan langsung ke villa dengan tujuan biar gkk kemaleman pulangnya,

kita ber 6 di villa tersebut,awalnya kami hanya makan malam baberqiu dengan di iringi alunan musik dan menikmati pemandangan lampu kota bandung yg menyatu dengan gemerlap bintang di malam terang,

hingga akhirnya datang 4 teman satria dengan membawa botol minuman keras,disana mereka minum,awalnya jodi menolak karna dia nggak mau mabuk saat membawa melani pulang,karna suasana dingin dan teman-teman jodi terus memaksa,akhirnya kami pun terbawa suasana lalu meminum air surga di dalam botol tersebut hingga kita semua mabuk tak sadarkan diri,

jodi mengajak melani pulang,tpi di halangi satria karna takut terjadi hal-hal yg tidak di inginkan di tengah jalan,waktu itu sudah lewat larut malam,hingga akhirnya melani tertidur dan di bangunkan di subuh hari oleh jodi,
Wajah jodi nampak basah,mungkin karna jodi sudah mengambil air wudhu,ia mencoba membangunkan melani untuk mengajak sholat,karna melani gk kuat ngantuk dan menahan rasa dingin juga rasa pusing di kepala yg mungkin efek dri minuman,akhirnya melani lebih memilih tidur lagi,jam 05:00 melani baru bangun dan berkemas-kemas, 30 menit kemudian barulah kita pulang dari villa"

Melani berusaha menjelaskan kejadihan semalam dengan singkat,

"Jadi begitu ceritanya mel,ibu gkk mau tau apapun alasannya,jng di ulangi lgi kejadian semalam,kamu anak gadis,jdi harus bisa jaga diri,lalu yg tdi nganter kamu siapa?" Tanya bu asih

"Klo tadi itu teman sekolah melani bu,namanya beni,kebetulan tadi kita bertemu di lampu merah dekat rumah,karna jodi ada tugas presentesi dan waktunya mepet,akhirnya jodi minta tolong beni untuk anterin melani pulang,

Bunda asih terdiam mendengar penjelasan melani,ia semakin di hantui rasa bersalah kepada beni,

"Kenapa diam aja bu"
Melani membuyarkan lamunan bu asih

"Nggak mel,ibu jdi merasa bersalah ke beni,tadi ibu lagi cemas dan kesal,secara reflek tangan ibu melayang ke wajah beni"sesal bu asih

"Serius bu"??? Tanya melani kaget

Mereka pun melanjutkan obrolan yg semakin akrab,dan santai,moment yg sudah lama sangat mereka rindukan

Tak terasa 1 jam sudah berlalu,canda tawa lepas di antara mereka,seakan memecah bisu kamar melani yg selama ini menghias dalam sunyi,

"Udh jam 9 mel,ibu siap-siap meting ya,kamu istirahat aja di rumah",pamit bu asih

"Iya bu,tapi nanti sore melani ijin keluar ya,mau ketemu sama beni sekalian ngucapin trimakasih juga minta maaf," jawab melani

"Iya mel,jng lupa ngasih kabar ya,sampaikan juga maaf ibu ke beni"

Bu asih mengecup kening melani lalu pergi keluar kamar

Ada rasa hangat di antara mereka,hangat yg mampu mencairkan bongkahan es di dalam hati yg beku.


Episode selanjutnya

 Wattpad/ronabudiawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun