Mohon tunggu...
ROMO NTB
ROMO NTB Mohon Tunggu... Wiraswasta - muslim, plural, akar rumput

Aku adalah apa yang diinginkan Tuhan atas diriku

Selanjutnya

Tutup

Money

Wisata Industri NTB, Peluang Pengembangan Wisata Berbasis Industri Lokal

21 Maret 2022   19:53 Diperbarui: 23 Maret 2022   00:49 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

al ini tentunya akan menimbulkan sensasi tersendiri buat pecinta kopi di NTB dan di Indonesia. Bagaimana merasakan sendiri memetik kopi, menjemur, menggiling dan menyajikannya seperti seorang barista professional. Ini tentunya akan menjadi sebuah cerita yang menarik jika bisa dikemas dalam sebuah sajian wisata berbasis industri di NTB. 

Wisata kopi selalu menjual sensasi dan hiburan, refreshing ke alam sembari memetik dan menjemur kopi, pastinya akan banyak pelaku wisata yang tertarik. Apalagi proses penyajian dan menghidangkannya dalam secangkir kopi, tentunya hal ini akan menjadi sebuah sensasi wisata yang menarik minat untuk berinteraksi dan berkunjung. 

Dan hal ini akan memberikan nilai tambah untuk menghargai bahwa secangkir kopi yang nikmat adalah buah dari sebuah perjuangan panjang dari proses yang tidak sederhana. Bahwa usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil, kurang lebih begitulah ajarannya. Wisata kopi, branding yang menarik. Mari mencobanya, dan merasakan sensasinya. Menikmati kopi sembari berwisata, membayangkannya saja sudah sangat menyenangkan. Sruput….

Wisata Pengolahan Sampah Aisyah Odist

Bicara sampah, pasti akan melekat nama seorang perempuan tomboy nan ramah ini. Aisyah Odist, founder Bank Sampah NTB Mandiri, di bilangan Ampenan Mataram. Berbagai sampah organik dan non organik telah dikelola, menjadi pernak-pernik kerajian tangan yang cantik dan menggoda. Menggoda untuk dipelajari, mengolah sampah menjadi berkah. 

Aisyah Odist, menginisiasi program pengolahan sampah ini dengan melbatkan kawan-kawan difabel, menjadikannya terampil, membuka lapangan kerja baru dan membantu mengurangi tumpukan sampah di tengah-tengah masyarakat. Inisiasi baik ini tentunya akan menjadi pelajaran baik untuk kita semua, mengemasnya dalam sebuah paket wisata tentunya menjanjikan. Sembari belajar mengolah sampah, membersihkan lingkungan, menjadi sebuah pernak-pernik kerajinan yang bernilai jual.

Wisata mengolah sampah merupakan salah satu model destinasi wisata baru di NTB. Banyak sekali Bank Sampah berdiri mengikuti jejak langkah Aisyah Odist. Bisa dikatakan inisiasi pengolahan sampah yang dilakukan Aisyah Odist meninggalkan rekam jejak yang luar biasa untuk masyarakat NTB. 

Menjadikannya sebagai sebuah inisiasi wisata merupakan salah satu model baru dalam pengelolaan sampah di NTB. Siapa yang tertarik mendalami ilmu pengolahan sampah? Sepertinya mudah, namun ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Ide, inovasi dan kreatifitas dalam pengolahan sampah bisa menjadi salah satu ruang terbaik dari konsep wisata industri pengolahan sampah di NTB. 

Mendukung Zero Waste sekaligus mendapatkan ilmu baru dari pengelolaan sampah NTB menjadi salah satu atraksi wisata yang menjanjikan di NTB. Berwisata sembari berwirausaha, jarang terjadi bukan? Berwisata sembari mengelola sampah plastik, beredukasi, membantu mengurangi sampah, kalo bukan kita, siapa lagi?

Wisata Kerajinan Anyaman Bambu Agus Hartadi

Agus Hartadi adalah sosok unik dari Desa Loyok, Kecamatan Sakra, Kabupaten Lombok Timur. Disaat orang lain berjuang untuk bisnis yang lebih modern, sosok pria ramah ini memilih untuk menekuni kerajinan bambu. Memberdayakan masyarakat sekitar untuk menganyam bambu dan menjadikannya kerajinan tangan berbasis bambu. Kerajinan tangan hasil anyaman bambu ala Bang Agus sangat layak menjadi salah satu objek destinasi wisata di NTB khususnya di Pulau Lombok. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun