Kenangan adalah harta yang tak ternilai dalam kehidupan kita. Kenangan membentuk identitas, menjadi sumber pengalaman, dan menghubungkan kita dengan masa lalu.Â
Namun, ada saat-saat ketika kenangan tampak pudar dan tersembunyi di balik kabut waktu. Apakah ada cara untuk membangkitkan kembali kenangan yang terkubur? Dalam artikel ini, kami akan membahas salah satu cara yang dapat digunakan untuk menghidupkan kembali kenangan yang terlupakan.
Sebelum itu, kita perlu memahami terlebih dahulu bagaimana ingatan dibentuk dalam otak kita. Ingatan  merupakan pengalaman yang masuk dan tersimpan pada benak kita, dengan organ sensorik atau biasa disebut sebagai panca indera sebagai pintu gerbang utamanya. Pengalaman itu masuk melalui panca indera kita dalam bentuk stimulus sensorik.
Stimulasi sensorik adalah suatu bentuk rangsangan yang mengaktifkan indera, seperti cahaya pada indera penglihatan, suara pada indera pendengaran, aroma pada indera penciuman, rasa pada indera perasa, dan tekanan pada indera perabaan. Indera ini ternyata tidak hanya berperan menjadi pintu gerbang yang hanya dilewati oleh informasi yang masuk ke otak kita tapi justru indera manusia memiliki hubungan yang kuat dengan kenangan kita. Saat kita mengalami sesuatu, indera kita menyerap informasi tentang lingkungan dan peristiwa tersebut, kemudian menyimpannya sebagai kenangan dalam otak kita.
Misalnya adalah membangkitkan kembali kenangan melalui penggunaan aroma. Bau makanan favorit nenek di dapur, aroma kopi di pagi hari, atau harum bunga di taman---semua ini dapat mengirimkan sinyal ke otak kita dan membuka pintu menuju kenangan yang terkubur.Â
Ketika kita mencium aroma yang kita kenal, otak kita langsung terhubung dengan kenangan yang terkait dengan aroma tersebut. Perasaan dan pengalaman masa lalu mampu untuk muncul kembali dengan jelas, seolah-olah kita sedang hidup di saat itu.
Selain aroma, musik juga memiliki kekuatan yang luar biasa dalam membangkitkan kenangan. Sebuah lagu yang pernah kita dengarkan di masa lalu dapat mengirimkan kita kembali ke momen dan perasaan yang terkait dengannya.Â
Ketika kita mendengar melodi yang akrab atau lirik yang dulu kita nyanyikan bersama orang orang terdekat kita, emosi dan ingatan masa lalu akan tiba-tiba muncul dalam pikiran kita. Musik memiliki kekuatan untuk menghubungkan kita dengan kenangan yang mungkin telah terlupakan.
Sentuhan juga merupakan stimulus yang kuat dalam membangkitkan kembali kenangan kita. Pijatan lembut, merasakan tekstur benda-benda yang dulu sering kita sentuh, atau bahkan memegang tangan seseorang yang kita cintai---semua ini dapat memicu kenangan dan emosi yang terkait dengan sentuhan tersebut. Indera perabaan memiliki kemampuan untuk membawa kita kembali merasakan momen yang kita rindukan.
Selain tiga indera tersebut, penglihatan juga dapat digunakan sebagai alat untuk membangkitkan kembali kenangan. Gambar-gambar atau foto-foto dari masa lalu dapat memicu kenangan dan membantu kita mengingat momen-momen penting dalam hidup kita.Â
Warna, bentuk, dan detail visual dari gambar-gambar tersebut dapat mengaktifkan area otak yang bertanggung jawab atas penyimpanan kejadian di masa lalu, sehingga memungkinkan kita untuk teringat dan seakan mengalami kembali momen tersebut dengan lebih hidup.
Tentu kita juga perlu membahas lidah sebagai indera perasa yang ternyata juga dapat mengantarkan kita pada momen istimewa dimasa lalu. Ketika kita sedang berada di perantauan dan menemukan tempat makan daerah kita, rasa dari makanan yang khas tersebut dapat mampu menganrkan kita untuk kembali mengingat apa yang terjadi saat dulu kita berada di kampung halaman.Â
Hal ini yang menyebabkan makanan menjadi salah satu yang dirindukan untuk dirasakan di perantauan karena dengan kita mencicipi rasa yang pernah menemani kehidupan kita, kita akan mampu memutar kembali lembaran episode kehidupan kita di masa lalu apalagi kita ketahui juga bahwa makanan adalah salah satu bagian hidup manusia yang tidak terpisahkan sehingga indera perasa memiliki kekuatan yang luar biasa untuk mampu membawa kita kembali pada momen penting dalam kehidupan.
Dalam beberapa kasus, kombinasi dari beberapa jenis stimulasi sensorik dapat memberikan hasil yang lebih kuat. Misalnya, membuka album foto lama sambil mendengarkan musik yang kita dengarkan saat itu, atau mengunyah permen karet favorit sambil melihat kembali film kesukaan masa kecil kita.
Dengan menggabungkan berbagai jenis stimulasi, kita dapat menciptakan pengalaman sensorik yang lengkap, sehingga memaksimalkan kemungkinan membangkitkan kembali kenangan yang terkubur.
Stimulasi sensorik bahkan telah digunakan dalam beberapa terapi untuk mengatasi masalah memori pada individu dengan penyakit Alzheimer, demensia, dan kondisi neurologis lainnya. Para ahli telah menemukan bahwa melalui stimulasi sensorik yang tepat, mereka dapat membantu memulihkan sebagian memori yang hilang, meningkatkan kualitas hidup penderita, dan membawa kebahagiaan kembali ke kehidupan mereka.
Dalam dunia yang terus bergerak maju, stimulasi sensorik memberikan harapan kembali bagi mereka yang merindukan kenangan di masa lalu. Baik itu untuk mengenang momen berharga atau untuk menumbuhkan kembali memori yang telah terkubur, penggunaan stimulasi sensorik dapat menjadi jendela yang membuka kembali dunia kenangan yang telah kita lalui.
Jadi, jika kita pernah merasa terputus dari masa lalu atau merindukan kenangan yang terlupakan, kita bisa coba manfaatkan stimulasi sensorik. Temukan aroma, musik, sentuhan, atau gambar yang dapat membawa kita kembali ke momen-momen berharga dalam hidup kita.Â
Jadilah penjelajah memori dan biarkan stimulasi sensorik membantu menghidupkan kembali kenangan yang telah terkubur, sehingga kita bisa terus menghargai dan merayakan kehidupan yang berharga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H