Mohon tunggu...
romi sangaji
romi sangaji Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Psikologi Universitas Gadjah Mada

Saya memiliki ketertarikan pada teknologi, lingkungan dan pengembangan pembelajaran bagi orang dewasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berpetualang dalam Kenangan Melalui Stimulasi Sensorik

14 Juni 2023   10:49 Diperbarui: 14 Juni 2023   10:55 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tentu kita juga perlu membahas lidah sebagai indera perasa yang ternyata juga dapat mengantarkan kita pada momen istimewa dimasa lalu. Ketika kita sedang berada di perantauan dan menemukan tempat makan daerah kita, rasa dari makanan yang khas tersebut dapat mampu menganrkan kita untuk kembali mengingat apa yang terjadi saat dulu kita berada di kampung halaman. 

Hal ini yang menyebabkan makanan menjadi salah satu yang dirindukan untuk dirasakan di perantauan karena dengan kita mencicipi rasa yang pernah menemani kehidupan kita, kita akan mampu memutar kembali lembaran episode kehidupan kita di masa lalu apalagi kita ketahui juga bahwa makanan adalah salah satu bagian hidup manusia yang tidak terpisahkan sehingga indera perasa memiliki kekuatan yang luar biasa untuk mampu membawa kita kembali pada momen penting dalam kehidupan.

Dalam beberapa kasus, kombinasi dari beberapa jenis stimulasi sensorik dapat memberikan hasil yang lebih kuat. Misalnya, membuka album foto lama sambil mendengarkan musik yang kita dengarkan saat itu, atau mengunyah permen karet favorit sambil melihat kembali film kesukaan masa kecil kita.

Dengan menggabungkan berbagai jenis stimulasi, kita dapat menciptakan pengalaman sensorik yang lengkap, sehingga memaksimalkan kemungkinan membangkitkan kembali kenangan yang terkubur.

Stimulasi sensorik bahkan telah digunakan dalam beberapa terapi untuk mengatasi masalah memori pada individu dengan penyakit Alzheimer, demensia, dan kondisi neurologis lainnya. Para ahli telah menemukan bahwa melalui stimulasi sensorik yang tepat, mereka dapat membantu memulihkan sebagian memori yang hilang, meningkatkan kualitas hidup penderita, dan membawa kebahagiaan kembali ke kehidupan mereka.

Dalam dunia yang terus bergerak maju, stimulasi sensorik memberikan harapan kembali bagi mereka yang merindukan kenangan di masa lalu. Baik itu untuk mengenang momen berharga atau untuk menumbuhkan kembali memori yang telah terkubur, penggunaan stimulasi sensorik dapat menjadi jendela yang membuka kembali dunia kenangan yang telah kita lalui.

Jadi, jika kita pernah merasa terputus dari masa lalu atau merindukan kenangan yang terlupakan, kita bisa coba manfaatkan stimulasi sensorik. Temukan aroma, musik, sentuhan, atau gambar yang dapat membawa kita kembali ke momen-momen berharga dalam hidup kita. 

Jadilah penjelajah memori dan biarkan stimulasi sensorik membantu menghidupkan kembali kenangan yang telah terkubur, sehingga kita bisa terus menghargai dan merayakan kehidupan yang berharga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun